Aura yang beda

51 34 0
                                    

"Len cepetan udah ada nak Fendi di bawah." teriakan mamanya yang menggelegar dari bawah

"Iya mah bentar." teriak Ellen yang tak kalah menggelegar

Ellen yang masih mondar-mandir mencari buku tulisnya yang entah dimana. Perasaannya sudah ditaruh tas tetapi tidak ada.

Sekarang kamarnya sudah menjadi kapal pecah, selimut yang sudah ada di sofa, bantal guling berserakan di lantai dan buku-bukunya juga sudah terbang kemana saja.

Lalu Ellen duduk di sofa sejenak, menetralkan pikirannya. Dia mengingat-ingat kembali terakhir menyimpan buku itu.

Ceklek

"Astaghfirullah hal adzim salah apa hambamu ini ya Allah." ucap mamanya yang kaget melihat isi kamar anak perawannya itu

"Kamu habis ngapain anakku yang cantik?"

"Ellen lagi nyari buku tulis mah, kok nggak ada perasaan udah Ellen taruh di tas kok." jawab Ellen dengan nada melas

Sebuah ide berlian muncul di otak mamanya.

"Emang buku tulis kamu sampulnya warna apa?"

"Sampul kayu coklat mah."

"Oh mama kemarin nemu buku itu, terus--" ucap mamanya yang sudah dipotong oleh Ellen

"Terus terus dimana sekarang mah?" tanya Ellen dengan antusias

"Tadi pagi baru mama bakar di belakang campur sampah-sampah."

"Hahhh? Mama kenapa kok gak bilang sama Ellen dulu ma?" mata Ellen kini udah berkaca-kaca

"Lho mama gak tau kalau itu buku kamu Len."

"Yaudah Ellen hari ini mau bolos, gak usah sekolah." ucap Ellen yang sudah duduk di sofa sambil menutupi dirinya dengan selimut

"Oh yaudah nak Fendi nya mama suruh pergi aja ke sekolah."

"Mamaaaa!" rengek Ellen

Mama Ellen juga tak tega menggoda putrinya yang matanya sudah berkaca-kaca, sebenarnya kemarin mamanya menemukan buku Ellen di dapur.

Entah kesambet apa Ellen membawa buku ke dapur, mau dijadikan nampan atau apalah, mamanya juga tak paham.

Lalu mamanya segera menarik tangan Ellen.

"Mau kemana sih ma? Kan Ellen udah bilang gak mau sekolah." ucap Ellen saat mamanya menarik tangannya

"Ayo ikut mama." ucap mamanya yang terus menarik tangan anaknya itu

Mama Ellen terus menarik tangan Ellen sampai tepat di dapur. Ellen sangat bingung untuk apa mamanya mengajak dia ke dapur.

"Mentang-mentang mau bolos malah disuruh masak." - batin Ellen

Ellen mendengus sebal, ketika mamanya diam seketika.

Lalu mamanya segera membuka almari yang isinya alat makan, dan mengambil sesuatu yang membuat mata Ellen berbinar seketika.

"Ish mama boongin Ellen!"

"Makannya jangan ceroboh, masa buku ditaruh di dapur. Seandainya itu mama bakar beneran gimana nasib kamu?"

"Ellen juga bingung ma kok bisa ada di dapur ya." ucap Ellen sambil mengingat kembali kejadian semalam

"Oh iya Ellen ingat." ucap Ellen sambil mengangkat jari telunjuknya

Flashback on

Ellen yang sudah selesai mengerjakan tugasnya, tiba-tiba haus. Dan tanpa sadar dia membawa buku tulis yang tadi digunakan saat mengerjakan tugasnya.

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang