🌺KhAlxeira 3🌺

105 39 4
                                    


Selamat membaca 🌺

.
.
.

🌻🌻🌻

.
.

Bel pulang telah terdengar 10menit yang lalu, menyisakan seorang gadis yang masih setia memandang langit dari balik jendela kelas nya.

Entah apa yang ia lihat dari langit cerah itu? Bukan kah semua langit sama? Berwarna biru, dengan awan putih. Lantas, mengapa ia masih setia memandangi nya? Hanya ia dan tuhan yang tau!.

"Khanza!!" panggil Axel.

'Seperti nya dia melamun lagi! Selalu seperti ini, kapan dia akan selesai dengan kegiatan melamun nya ini?'

Berjalan mendekat, melambai kan tangan di depan wajah nya, dan hasil nya? Selamat!! Dia masih setia dengan kegiatan melamun nya.

"Khanza!!" panggil nya lagi.

Menoleh kan kepala, seraya menghembuskan nafas dengan kasar.

"Melamun lagi?"

'Sama saja!! Dasar mulut! Bukan nya aku sudah memperingati mu untuk tidak menanyakan apapun terhadap gadis di hadapan mu ini!! Sudah pasti dia tak akan memberikan jawaban apapun!! Berani-berani nya kau masih menanyai nya!'

'Sabar! Aku harus sabar untuk menghadapi gadis ini.'

"Jadi? Apa kau masih tidak ingin pulang?"

"Tadi kakak menelfon ku, dan setelah ku angkat ternyata Alin sedang merengek menanyakan mu. Dan meminta ku untuk segera membawa mu pulang!!"

'Sabar, bersabar lah Axel!! Orang sabar, di sayang pacar'

Berdiri dari kursi yang ia duduki, dan berjalan meninggalkan Axel sendirian.

"Dasar bocah!!! Kalau bukan karna kakak yang meminta ku untuk mengantar mu pulang, aku tak akan bersikap sesabar ini pada mu!!. Omel Axel berjalan di belakang Khanza.

Perjalanan mereka diisi dengan sesuatu yang sangat bermanfaat, Mungkin? Seperti Axel, kalian tau apa yang ia lakukan? Dia sedang memikirkan bagaimana cara membuat gadis di samping nya ini mau membuka mulut.

Dan kalian tau cara konyol apa yang ia fikirkan? Dia berfikir untuk menabrakan mobil nya ke tiang listrik di pinggir jalan, yang sebentar lagi akan ia lalui. Dia fikir, dengan cara seperti itu Khanza pasti akan membuka mulut nya kan? Atau setidak nya, mengeluarkan suara rintihan sakit, saat tubuh nya terluka.
Sungguh!! Dia sangat ingin mendengar suara murid terdingin nya ini!!! Sudah hampir tiga tahun ia melihatnya sebagai murid A.H.S, tetapi selama itu juga dia tak pernah mendengar suara Khanza, percayalah!!!.

Setelah ia fikirkan lagi? Seperti nya cara menabrakan mobil ke tiang listrik terlalu seram! Jadi, lebih baik dia memikirkan nya lagi. Atau mungkin dia bisa langsung menanyakan pada sang kakak, apa kakak nya itu pernah mendengar suara Khanza atau tidak? Tidak mungkin juga kan Khanza di rumah hanya diam, dan tidak mau merespon pembicaraan orang rumah? Ya itu bukan ide yang terlalu buruk.

'Tidak ada salah nya kan, kalau aku mampir ke rumah kakak? Jika kakak bertanya, aku jawab saja jika aku rindu dengan dua ponakan kembar ku itu!! Itu ide yang cukup bagus!'

'Kenapa aku tidak pernah memikirkan ini sebelum nya? Padahal satu tahun terakhir ini, aku sering mengantar Khanza pulang, tetapi kenapa ide ini tak pernah muncul di fikiran ku ya?'

Menghela nafas, dan mencoba sedikit bersabar lagi! Dia tau bahwa, murid terdingin nya ini tinggal bersama sang kakak sejak tiga tahun yang lalu. Dan berhasil menjadi aunty kesayangan dua keponakan kembar nya itu.

KhAlxeiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang