Matahari mulai terbenam dan langit sudah dihiasi oleh awan gelap dan bulan sabit. Vesper dan Esther pun akhirnya tiba di istana. Dengan hati-hati, mereka menelusuri istana dan akhirnya mereka berhasil sampai di istana dalam dan untunglah tidak ada penjaga yang berjaga di sana karena peraturan yang dibuat oleh Alexander.
"Hah.... aku pasti akan dihukum oleh Yang Mulia karena ini," kata Vesper sambil menghela nafas.
"Maafkan aku," kata Esther yang merasa bersalah tiba-tiba.
"Lupakan apa yang kukatakan tadi karena ini juga keinginanku sendiri. Pastikan Anda minta maaf dengan benar," kata Vesper kemudian tersenyum. Esther hanya terdiam karena dia sendiri tidak tahu bagaimana harus minta maaf pada Sang Raja. Sejujurnya dia tidak begitu menyukai ini.
Perasaan yang tidak asing menyelimuti Esther ketika dia dan Vesper menelusuri koridor menuju ruang peristirahatan Raja. Hanya saja kali ini rasa takut yang dirasakannya berbeda dari rasa takut sebelumnya.
TOK...TOK...TOK...
"Yang Mulia," panggil Vesper lalu terdengar suara dari balik pintu kayu besar tersebut.
"Masuk." Kemudian Vesper masuk ke dalam ruangan, sedangkan Esther menyembunyikan dirinya di balik pintu.
"Kamu sudah membawanya ke sana bukan?" tanya Alexander pada Vesper sambil duduk di sudut ranjangnya dan melipat kedua tangannya. Sebenarnya dia sendiri sangat penasaran apa yang akan dikatakan Esther ketika Esther tahu kalau sebenarnya dia itu diselamatkan olehnya.
"Mengenai itu, Yang Mulia..." Merasa ada yang janggal, Alexander menyipitkan matanya dan kembali bertanya kepada Vesper.
"Vesper... apa yang terjadi?" tanya Alexander pada Vesper.
"Aku membawanya ke sana..." Sebelum bisa menyelesaikan kalimatnya, Alexander menyelanya langsung.
"Kerja yang bagus."
"Bukan itu, Yang Mulia. Aku memang membawanya ke sana, tapi...."
"Tapi?? Aku tidak suka dengan kata ini, Vesper."
Tidak tahu harus bagaimana menyampaikannya, akhirnya Esther keluar dari persembunyiannya.
"Aku meminta Vesper membawaku kembali ke sini," kata Esther sambil berjalan ke samping Vesper dan menghadap Alexander. Mata Alexander terbuka lebar dan dia mematung sesaat. Sedangkan Vesper menyentuh dahinya dan menghela nafas yang panjang.
"Vesper!!" teriak Alexander marah pada penjaga pribadinya itu karena telah melanggar perintahnya. Matanya menatap tajam Vesper.
"Ini bukan salah Vesper! Aku yang memintanya untuk membawaku kembali!" kata Esther berusaha membela Vesper.
"Aku tidak memintamu untuk berbicara, Esther!" perintah Alexander dengan tatapan yang tajam. Esther pun terdiam.
"Esther, kamu tidak perlu membelaku. Aku sendiri mempunyai tanggung jawab yang harus kupikul," kata Vesper pada Esther kemudian dia berlutut satu kaki di hadapan Alexander.
"Yang Mulia, aku mengerti aku telah melakukan kesalahan. Aku bersedia untuk menerima hukuman dari Anda," kata Vesper dan Alexander hanya bisa mengacak rambutnya dengan kesal. Dia jengkel, marah, dan bingung.
"Berdiri! Aku akan menyelesaikan ini denganmu besok! Sekarang keluar dari sini!" kata Alexander dengan kesal kemudian Vesper meninggalkan ruangan tersebut. Ketika Esther hendak keluar juga, tiba-tiba Alexander menghentikannya.
"Siapa yang menyuruhmu keluar, Esther? Kemari!" perintah Alexander dan Esther dengan taat kembali menghadap raja.
Hening... itulah suasana yang ada di ruangan Alexander sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Storyteller [COMPLETE][SHORTLIST WATTY'S 2021]
Historical Fiction#1 IN FAIRYTALE [20 APRIL 2022] #1 IN LIGHT ROMANCE [17 JUNE 2024] -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Kamu pernah dengar tentang Aberessian? Kerajaan yang dipimpin oleh Alex...