Chapter 14: Acknowledgement & Disagreement

144 25 2
                                    

Malam harinya, di sebuah ruangan...

"Penasehat Farhan!! Ini benar-benar gawat! Sepertinya Yang Mulia sudah tahu apa yang kita rencanakan," kata Theo yang panik.

"Sudah kubilang meracuni Yang Mulia adalah ide yang buruk! Tetapi masih saja kalian lakukan!" seru Zofar dengan kesal.

"Sekali lagi kalian bersuara, maka aku tidak akan segan-segan memotong lidah kalian di sini," kata Farhan dengan suara yang dingin dan seisi ruangan itu terdiam.

"Selama lima tahun dia tidak bertindak dan hanya kali ini dia membuka suara di depan dewan kerajaan. Adik Anda benar-benar dipengaruhi oleh budak murahan itu!" dengus Zoar sambil memukul meja yang ada di depannya.

"Maksudmu Esther?" tanya Philip penasaran.

"Tentu saja, kalau bukan siapa lagi?" jawab Zoar dengan kesal.

"Kita akan mengubah rencana kita," kata Farhan sambil menatap orang-orang yang ada di ruangan tersebut.

"Apa maksudmu, Penasehat?" tanya Philip

"Kali ini kita akan menyingkirkan budak kesayangan adikku terlebih dahulu. Seperti seorang anak kecil, jika kamu mengambil mainannya, maka dia akan menurut padamu," kata Farhan dengan senyum yang licik.

"Ta...tapi Penasehat, aku mendengar dari pekerja istana kalau Yang Mulia baru saja memberikan perempuan itu giwang emas miliknya!" kata Theo dan semua ada yang di ruangan itu menatap Theo.

"Apa maksudmu, Theo? Adikku? Memberikan giwangnya pada Esther?"

"Be..be..benar, Penasehat Farhan. Aku baru saja mendengarnya dari pelayan-pelayan kerajaan. Dan Anda tahu apa artinya jika Raja memberikan giwangnya pada seorang perempuan," kata Theo.

"Jika Raja memberikan giwangnya kepada Esther, berarti Yang Mulia sedang mendeklarasikan kepada seluruh kerajaan kalau Esther adalah miliknya. Penasehat, nampaknya adik Anda benar-benar serius dengan budak itu," kata Phillip.

Satu hal yang tidak diketahui Esther. Dalam tradisi kerajaan Aberessian, jika seorang Raja memberikan giwangnya pada seorang perempuan di telinga kirinya, maka itu berarti perempuan tersebut berada di bawah perlindungan raja dan biasanya itu hanya diberikan kepada selir kesayangannya. Sepertinya Alexander sengaja menggunakan kesempatan ini untuk membuat pihak Farhan kebakaran jenggot.

"Justru ini yang kutunggu-tunggu, Philip... Berarti keputusanku untuk menggunakan Esther menyingkirkan adikku sudah tepat. Jika kita tidak bisa menyingkirkan budak itu, maka kita akan gunakan budak itu untuk menyingkirkan Alexander," kata Farhan kemudian tertawa dengan keras.

Sementara itu di kamar tidur Alexander...

"Yang Mulia!!" teriak Esther dengan kesal ketika memasuki kamar Alexander.

"Jangan teriak di dalam kamarku, Esther," kata Alexander yang sedang membaca gulungan kertas di samping jendelanya.

"Kenapa baju yang Anda berikan semakin lama semakin aneh?" teriak Esther lagi dan Alexander menoleh ke arah Esther. Esther memakai sebuah gaun biru tua yang dihiasi oleh bulu merak di bagian pinggangnya beserta dengan permata warna warni. Hanya saja baju itu memperlihatkan perut Esther.

"Baju apa ini? Ini terlihat seperti baju wanita penghibur!" protes Esther lagi.

"Esther, asal kamu tahu, baju wanita penghibur lebih terbuka dari apa yang kamu pakai," kata Alexander tanpa mempedulikan protes Esther.

"Kamu ingin mencobanya untuk melihat perbedaannya?" ejek Alexander lagi dan Esther berteriak kesal. Alexander menghiraukan teriakan Esther dan berjalan menuju tempat tidurnya dan duduk di sana. Sebenarnya selama ini, Alexander tidak pernah memilih gaun malam yang dikenakan Esther ketika dia bertugas di malam hari. Satu-satunya gaun yang pernah dipilihnya untuk Esther adalah gaun yang dipakainya di perayaan ke-50 Kerajaan Aberessian. Sedangkan gaun yang selama dia kenakan dipilih oleh pelayan yang ditugaskan untuk melayani Esther.

Night Storyteller [COMPLETE][SHORTLIST WATTY'S 2021]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang