"Tenang, rahasia lo sama gue aman. But terms and conditions applied ya."
"Giovanni Jeffrey H"
"Kok lama Jeas? Ngantin ya lu?"
Jeaselle yang baru masuk kelas langsung ditodong sama Kanaya.
"Tadi kotak pensilnya nyelip."
Bonnie mengerutkan dahinya. "Loh? Kamu jatoh Jeas? Kok pake plester?"
Jeaselle cuma ngangguk sekilas. "Iya tadi juga kepleset dikit di tangga loker."
Jeaselle abis itu duduk di bangkunya. Mencoba untuk mengabaikan eksistensi cowok di sebelahnya yang lagi nulis sesuatu di bukunya. Gak lama kemudian cowok itu nutup bukunya dan keliatan bersiap-siap pergi.
"Kalo guru nanya, bilang gue gak enak badan."
Jeaselle akhirnya menoleh ke samping kirinya dan ngeliat Theo melemparkan tasnya keluar jendela yang ada di sampingnya.
"Tapi The..."
Belum sempet Jeaselle ngomong apa-apa, Theo udah menghilang di balik jendela itu. Mungkin sebuah keuntungan juga kelas mereka bersebelahan sama gerbang samping sekolah.
"Sabar ya Jeas. Dapet buddy susah dikontrol. Bilang gebetan lu sana Yu. Kasian si Jeaselle ntar ditanya Bu Siel." Kanaya noyor lengan Yua yang duduk di depannya.
Yua keliatan menghela napasnya. Bibirnya mencebik seperti orang kecewa. "Chat gue gak pernah dibalas. Gue udah beberapa kali bilangin ke dia supaya jangan sering cabut."
Jeaselle jadi gelisah mendengar kata-kata Yua. Kalau Yua yang udah dia kenal lama aja masih direspon dingin banget, apalagi dia yang gak kenal sama sekali?
Ah, dia baru ingat kalau nomor telpon cowok itu saja dia gak punya. Kalau ngabarin PR atau pengumuman lainnya gimana?
"Aku boleh minta nomernya Theo? In case nanti ada PR yang harus dikumpul besok gitu..."
Jeaselle siang itu buru-buru ngemas barangnya setelah bel bunyi. Hari itu dia punya jadwal konsul sama Chandra. Setelah pamit sama temen-temennya yang masih mageran buat pulang dengan dalih sopirnya udah jemput, Jeaselle langsung jalan menuju gerbang sekolah, tempat sopirnya udah nunggu.
Karena banyak yang lagi jemput juga, mobil sopir Jeaselle gak tepat deket gerbang, harus jalan sekitar 30 meter dulu. Jeaselle kaget bukan main pas deket gerbang, ada Vincent yang lagi duduk di atas motornya dan bertepatan banget pandangan mereka bersirobok.
Refleks Jeaselle putar balik dan diem berdiri di tempatnya sekarang kayak orang bingung.
Sekarang dalam pikirannya ada pertentangan batin antara lanjut jalan atau nungguin beberapa saat sampe Vincent udah gak di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
princess allergy! | kim jisoo
Fanfiction"Jeaselle itu cantik. Banget malah. Tapi tau gak, dia itu phobia sama cowok ganteng!" another work just for sooyaaas and xiuqis