10. koi no yokan

3K 608 164
                                    

"Hoi Chan!"

Cowok jangkung itu menoleh ke depan dan mendapati temannya yang lagi jalan ke meja tempat dia lagi sarapan di kantin rumah sakit.

Cowok yang tadi manggil langsung duduk di depan Chandra dan naruh sarapannya juga.

"Apa kabar Jean?"

Jean mendesah pelan. "Jadi residen ya begini. Pasien tetep banyak, gak digaji, duit tetep keluar buat kuliah, harus nulis juga, ah stres gue."

Chandra cuma bisa ketawa melihat temen SD-nya ini. Dua tahun yang lalu dia juga ada di posisi Jean. Lebih buruknya, Chandra dulu harus bolak-balik rumah sakit jiwa.

Kalau dipikir-pikir, perjalanan akademik Chandra tergolong sangat mulus. Terlalu mulus malah.

Lulus SMA di umur 16 tahun karena akselerasi saat SMP dan SMA, dilanjutkan kuliah yang bisa dia selesaikan 3,5 tahun. Dilanjutkan dengan koas, magang, kuliah lagi untuk spesialis hingga sekarang di umurnya yang sebentar lagi genap 26 tahun, Chandra sudah berhasil dilantik jadi dokter spesialis kedokteran jiwa 2 bulan yang lalu.

Jeaselle memang sudah dikenalnya sejak dia masih residen.

"Lu mah enak Chan, udah nempel tuh gelar Sp.KJ. Gue masih dijadiin keset sama konsulen. Kesel gue."

Chandra cuma ketawa. Miris juga ngeliat Jean yang sekarang tampangnya agak awut-awutan. Padahal dia dapet predikat "Dokter Ganteng" di rumah sakit ini.

"Omelin balik dong konsulennya."

Jean memutar matanya. "Pengen kawin aja gue Chan. Enak kali ya kalo abis dijadiin keset gini trus pulang ada yang ngurus, bisa kelonan."

"Cari calon dulu dong Jean. Udah punya belum?"

Yaa, walaupun temennya yang satu ini ganteng gak ketulungan, tetep aja jomblo. Chandra juga, sih.

Jean senyum mesem-mesem. "Targetnya ada, sih. Pernah liat suster baru yang di poli gue, gak?"

"Belum pernah main ke poli lu."

"Ya udah sih, gak apa-apa. Nanti kita malah rebutan suster cantik. Jangan nambahin beban pikiran gue, ya?"

Chandra tersenyum mengejek. "Takut kalah saing ya lo sama yang udah punya Sp.KJ, hm?"

"Bangsat emang lu Chan!"








"Allandra Theo Baskara?"

Bu Siel di depan sana lagi nge-absenin anak-anak kelas. Lagi, Theo gak dateng lagi hari ini. Alasannya pun Jeaselle gak tau.

"Aluna?"

Jeaselle mengangkat tangannya. "Hadir, Bu."

"Ke mana buddy kamu?"

Jeaselle menelan ludahnya. Kalau dibilang sakit atau izin, gak ada surat sakit ataupun surat izin, kalau dibilang bolos, nanti dia dicap gak becus.

"Saya belum dapat kabar, Bu."

Siel keliatan menghela napasnya. Kalau gini udah serem. "Saya bikin sistem ini supaya semua yang di sini bisa terkontrol dan kabarnya diketahui. Baru beberapa minggu sekolah tapi saya sudah dapat kabar kalau Alladra beberapa kali cabut dan bolos."

Jeaselle beneran takut sekarang. Siel murka!

"Tolong beritahu Allandra kalau besok dia harus menghadap BK. Kalau dia gak hadir besok, kamu juga harus menghadap BK, Aluna."

princess allergy! | kim jisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang