13. date(?)

2.8K 573 174
                                    

"Mau ke mana?"

Chandra yang lagi ngaca di depan cermin menoleh ke belakang ke arah bundanya yang lagi berdiri di pintu. Karena kemarin bundanya nyamperin ke rumah sakit, akhirnya weekend ini dia pulang.

 Karena kemarin bundanya nyamperin ke rumah sakit, akhirnya weekend ini dia pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau jalan Bun."

"Sama?"

"Jeaselle. Bunda inget, kan? Pasien pertama Chandra."

Kath mengangguk. Dia ingat gadis itu karena sering diceritain sama Chandra saat awal-awal dia mulai terima pasien yang benar-benar ditanganinya sendiri.

"Dalam rangka?"

"Dia udah mulai sembuh. Jadi Chandra coba ngajak dia ke luar."

Kath sekali lagi mengangguk paham. Dia pun mendekati anaknya yang masih merapikan bajunya. Ia pun membantu anaknya, walaupun cuma ngusap-usap sweater anaknya yang udah rapi itu. "Irene cantik ya Chan?"

Chandra terkekeh sesaat. "Kok tiba-tiba nanya gitu Bun?"

Kath masih sibuk merapikan sweater Chandra, setelah itu wanita paruh baya itu menatap Chandra tepat di matanya. "Ya ... siapa tau, kan? Bunda tuh suka khawatir kamu sendirian di apartemen. Gimana makan kamu, gimana kamu siap-siap berangkat kerja, ya ... yang ngurus kamu lah. Apalagi kamu sibuk terus."

Chandra tertawa kecil. "Chandra gak apa-apa, Bun. Masih bisa ngurus diri sendiri. Lagian aku cari istri Bun, bukan pembantu buat ngurusin."

Kath mencebikkan bibirnya. "Bunda tuh juga pengin cucu, Chan. Kemaren Cecep istrinya udah lahiran anak pertama. Udah lama Bunda gak nimang bayi."

"Chandra masih menikmati masa muda, Bun."

Kath pun mencubit pinggang Chandra. "Kamu tuh udah 26 tahun, Chan. Udah pantes buat nikah. Seenggaknya udah ngenalin calon lah ke Bunda. Ini punya calon aja engga."

Chandra menghela napasnya. "Ya udah, Chandra masih nyari yang cocok, Bun. Bunda sabar dulu, ya?"

"Kelamaan nyari kamu, Chan. Liat aja yang di sekitar kamu. Irene contohnya."

"Bun, Chandra baru kenal dia kemaren."

"Ya kamu mulai deketin, dong."

Chandra menghela napasnya sekilas dan melihat jam tangan yang melingkar di tangannya. "Chandra berangkat dulu, Bun. Nanti Jeaselle kelamaan nunggu."

"Kan kamu tuh, suka banget mengalihkan pembicaraan."

Chandra tertawa kecil dan membawa Kath ke pelukannya lalu mencium pipi kanan dan kirinya. "Abis masih pagi udah cerewet."

Kath memukul dada anaknya. "Bunda gak mau ya kamu jadi perjaka tua. Bunda mau cucu pokoknya. Ayah kamu juga mau."

"Iya Bun, sabar ya? Chandra berangkat dulu. Nanti Chandra langsung balik ke apart ya."

princess allergy! | kim jisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang