part 4

52 20 2
                                    

Dimohon dengan segensp keikhlasannya untuk vote, karena vote itu gratis dan dapat membantu author semangat mengetiknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sinar matahari pagi menyambut hanin di kamarnya yang menerobos masuk dan membangunkan wanita chubby itu.

"Eeggghhhh" erangnya.

"DEK BANGUN WOYYY UDAH JAM BERAPA INI TELAT LO NANTI, KOK KEBO BANGET SIH,UDAH BADAN GEDE TIDUR KAYAK KEBO, BANGUN LO DEK." teriak hendra membangunkan adeknya.

"ihhh berisik banget lo bang, iya gue mandi" kata hanin sambil bangun menuju kamar mandi.

"jangan lama lo, kalau lama gur tinggalin lo." kata hendra keluar dari kamar hanin

"ihh iya bawel banget sih jadi abang." gumam hanin masuk kamar mandi.

Sekarang hanin udah selesai mandi, udah pake seragam, pake bedak baby, pake liptihink dikit aja biar gak pucat dan susah siap. Sekarang ia turun ke bawah kemeja makan buat sarapan bersama keluarga tercinta.

"pagi mi, bang." sapa hanin.

"pagi sayang" kata maminya.

"pagi juga adek gue yg kayak karung beras." kata hendrs ngeledek hanin.

"ihhh apaan sih lo bang gaje deh, aahhhh mami liat deh abang ledek hanin." rengek hanin manja ke maminya.

"idihhh ngadu mulu lo." kata hendra ledek hanin.

"udah deh kalian gak usah berantem, ini mami mau ngasih tau kalian sesuatu." kata mami sambil duduk di hadapan anak anaknya.

"apaan mi?" tanya hendra sambil mengunyah roti.

"jadi mami bakalan ke paris selama 6 bulan, buat ngrusin perusahaan peninggalan papi kalian karena sekarang lagi ada masalah dan mami harus turun langsung." kata mami menjelaskan ke anaknya.

"lah mi kok mendadak gitu kan hanin baru sebulan disini terus mami pake ninggalin hanin lagi, huuuaaaaaaa mami jahat ih." kata hanin yang hampir menangis.

"eh bukan gitu sayang, kan mami kerja buat kalian juga, emang kalian mau makan apa kalau mami gak kerja, lagian perusahaan di paris kan perusahaan yang mami bangun bareng papi kalian jadi mami punya hak untuk perusahaan itu." jelas maminya.

"iya dek. Lagian lo kan ada abang kan gak kesepian."  kata hendra menenangkan adeknya.

"au ah, udah buruan kita kesekolah, bye mi hati2 yah ke sana, jga kesehatan, jgn lupa makan, terus inget hanin...hiks...hikss." kata hanin sambil peluk maminya dan menangis.

"iya sayang, udah sana sekolah uang bener, ndra jaga adek mu , jgan sampai ada kejadian yang tidak mami inginkan." tegas maminya.

"iya mi, siap" kata hendra sambil hormat kemaminya.

"udah yuk kesekolah, gak usah nangis lo makin jelek tau." ledek hendra.

"tau ah males, buruan., " kata hanin keluar dari rumah dan segera masuk ke mobil.

Dan mereka akhirnya berangkat kesekolah dengan hanin yang masih nangis di mobil.

"aduh dek udah napa nangisnya udah mau nyampe disekolah ini." ucap hendra menenagkan adeknya.

"ihh apaan sih bang, kan hanin masih kangen sama mami masa main tinggal aja." ucap hanin membersihkan wajahnya dari airmata.

"ihh dek kan mami harus kerja, emang mau mami diem terus dirumah terus nginget api lagi terus nangis lagi maminya, emang gak kasian, biarin aja dulu mami sibuk sembari menenangkan pikiran mami." ucap hendra menenangkan hanin.
Dan hanya dibalas dengan anggukan dari hanin.

Gendut, It's OkeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang