part 14

16 5 0
                                    

Selamat membaca..........






Hanin dan Hendra sudah sampai di rumahnya dan teman-temannya sudah pulang kerumah masing-masing atas perintah Hendra. Kini Hanin sudah berada di kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur king zise nan empuk miliknya, namun hanya beberapa menit ia merebahkan tubuhnya tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok... Tok... Tok...

"Siapa lagi yang ngetok." kata Hanin smbil menuruni kasurnya dan berjalan menuju pintu untuk membukanya.

"Napa bang." tanya Hanin pada Hendra yang ternyata pelaku pengetukan pintu kamar Hanin.

"Lo itu habis dari rumah sakit,  lo langsung mandi gak usah rebahan dulu." kata Hendra yang nyelonong masuk ke kamar Hanin.
Hanin hanya berdecak pasrah dan mengikuti kakaknya itu masuk ke dalam kamarnya.

"Iya bawel banget kayak mak mak kompleks." kata Hanin yang duduk di sofa yang ada di kamarnya.

"Lah malah ngatain, dasar adek gak ada akhlak udah disayang, di perhatiin malah di katain." kata Hendra seraya mendudukkan tubuhnya di sisi ranjang.

"Iya abangku yang ganteng... Udah mending lo keluar." usir Hanin walaupun gak niat ngusir sih.

"Jadi ngusir nih." kata Hanin yang bangkit dari duduknya.

"Gak ngusir markonah, kan lu sendiri yang nyuruh gue mandi, nah ini gue mau mandi mangkanya lu keluar, emang mau liat gue mandi hah." kata Hanin yang berjalan kearah pintu dengan lagak mempersilakan Hendra keluar kamarnya.

"Ngapain gue liatin lo mandi, mending liatin Yuna, dan satu lagi nama gue bukan markonah ye, nama abang sendiri diganti." kata Hendra yang berjalan menuju pintu.

"Demi apa lo bang, lo suka sama Yuna, kok gak bilang sih, ihh abang cieee." kata Hanin terlonjak kaget dengan ucapan kakaknya tadi dan tertawa

"Hah apaan gue ngomong gitu yah, yaudah gak usah lu pikirin, mandi sana kesayangannya Mark,, eh ralat kesayangannya abang deh." ucap Hendra sampil mengacak lembut pucuk kepala Hanin.

"Idihh apaan sono lu ganggu gue mau mandi." kata Hanin yang mendorong kakaknya keluar pintu dan menutup pintu kamarnya.

"yang penting lo bisa ketawa lagi dek." ucap Hendra dalam batinnya menatap pintu kamar Hanin dan meninggalkannya menuju kamarnya.
Sungguh sosok kakak yang sangat diidamkan.

Dilain tempat di rumah sakit tempat Mark dirawat ia terus saja memikirkan Hanin, entah kenapa kini semua perhatiannya tertuju pada gadis itu, betapa rapuhnya gadis itu ketika menangis, ketika ia harus ditinggalkan sahabatnya, Mark seakan melihat sisi lain dari sosok Hanin, sosok gadis yang ia sukai bahkan sekarang ia sudah cinta pada gadis cantik itu.

"Roy." ucap Mark melirik ke arah Roy.

Roy hanya menatapnya bertanda menanyakan 'apa'.

"Gue kapan baliknya nih, bosen gue dirumah sakit gini." ucap Mark. Jika kalian bertanya di mana orang tuanya Mark, mereka sekarang berada di london untuk urusan bisnis dan Mark hanya tinggal sendiri di rumah beserta para maid yang tinggal disana.

"Sembuh dulu lo baru pulang." ucap Roy yang menatap Mark jengah karena sebenarnya sedari tadi Mark hanya menayakan pertanyaan yang sama selama sejam tadi.
Mark hanya mendengus kesal. Ia begitu bosan disana ia ingin bertemu dengan Hanin, ehh ada apa dengan Mark ia begitu merindukan sosok gadis yang baru beberapa jam ia lihat.

"Gue kangen hanin." kata Mark lirih yang hanya bisa ia dengar sendiri.

"lo bisa pulang besok, gue udah ketemu sama dokternya tadi." kata Yoga yang tiba-tiba masuk kedalam ruangan dan membuat Mark tersenyum semangat.

Gendut, It's OkeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang