part 11

18 11 0
                                    

Selamat membaca.....

Bel berbunyi tanda waktu sekolah telah usai. Hanin dan teman-temannya berjalan keluar sekolah menuju ke arah gerbang.

"Ehhh gengss gue duluan yah, bokap gue udah jemput tuh." kata Anggi menunjuk mobil hitam yang tak jauh dari mereka.

"Ohh iya oke hati-hati yah." kata Yuna yang dianggukan oleh Hanin dan Michell.

"Oke bye sampai ketemu besok,, jangan rindu sayang-sayangkuh." kata Anggi dengan nada yang dimanja manjakan.

"Ihh najis." timpal Michell.

Tak lama jemputan Michell dan yuna datang.

"Nin kita duluan yah, kamu gak papa di tinggal sendiri?" tanya Yuna.

"Ehh gak papa kok, pulang aja, lagian bentar lagi abang gue datang." kata Hanin

"Yakin nih ditinggal sendiri, entar ada yg culik loh." timpal Michell.

"Siapa juga yg mau nyulik cewek gendut kayak gue, lagian sekolah juga masih rame nih." kata Hanin dengan senyum.

"Ohh yaudah deh gue tinggal yah." kata Michell

"Hati-hati lo, perasaan gue gak enak." Kata Yuna entah kenapa ia khawatir.

"Halah gue gak papa, yaudah bye." kata Hanin.

Dan sekarang hanya Hanin sendiri di depan gerbang tepatnya di dekat parkiran mobil tempat abangnya memarkirkan mobilnya tadi pagi, namun tiba-tiba handphonenya berbunyi, notifikasi chat dari kakaknya yang mengatakan ia akan terlambat pulang karena ada rapat antar anak basket, dan Hanin di suruh pulang sendiri.

"Yahhh kenapa gak ngomong dari tadi sih, tau gini gue nebeng sama Yuna tadi, tau ah kesel gue." kesal Hanin sembari menatap ruang obrolannya dengan kakaknya.

Hanin kini berjalan sendiri menuju halte dekat sekolahnya. Sesampai di halte tiba-tiba ada mobil hitam berhenti pas didepan Hanin.

"Siapa nih?" tanya Hanin menatap mobil aneh itu.

Tiba-tiba dua orang berbadan besar keluar dari mobil itu, memakai pakaian serba hitam menambah keanehan orang yang di lihat Hanin.

Tiba-tiba tangan Hanin di tarik dan di seret paksa masuk ke dalam mobil, tentu saja Hanin memberontak minta di lepaskan.

"Ehh apa-apaan ini, lepasin gue, jangan macem-macem lo,, lepasin bangsat." teriak Hanin, namun seakan dua orang tadi menulikan telinganya. Hanin makin ditarik paksa dan akhirnya Hanin berhasil dimasukkan kedalam mobil.

"Woi gue mau di bawa kemana sih." tanya Hanin sedikit berteriak ke orang-orang itu. Namun tak digubris oleh orang-orang tersebut.

Mobil berlaju entah kemana arahnya yang jelas Hanin tidak kenal dengan jalan yang ia lewati. Hanin hanya terdiam berpikir siapa yang berni melakukan ini padanya, seingatnya musuhnya ada di korea, tidak mungkin mereka menyusul Hanin hingga ke indonesia. dan di indonesia, tidak mungkin Yeri atau Anggun.
Hanin terus berpikir hingga akhirnya ia sampai pada gedung tua yang tak layak pakai, dari luar bangunan ini sangat menyeramka.
Hanin ditarik keluar mobil dan menyeramkan dalam gedung tua itu.

"Ini gue dimana." tanya Hanin.

Tak ada jawaban dari pertanyaannya.

"Ehh kalian tuli apa bisu, gue dari tadi nanya, gue dimana." kata Hanin dengan kesal.

"Anda bisa diam." kata salah seorang yang menariknya dengan aksen bahasa indonesia yang tidak terlalu baik.

Hanin ditarik makin kedalam gedung hingga sampai di satu ruangan yang agak berantakan tidak terurus.

Gendut, It's OkeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang