Happy reading....
"AAAAAKKKKHHHHHHHHH."teriak Hanin dari dalam kamarnya.
"Wehh anjing kenapa pake kepeleset segala sih." omel Hanin kepada dirinya yang terpeleset di kamar mandi.
Sedangkan Mark langsung berlari ke kamar Hanin.
"Hanin kenapa, lo gak papa kan." Tanya Mark di balik pintu kamar.
"Gak apa apa kok kepeleset doang." teriak Hanin dari kamar mandinya.
"Ha apa kepeleset." Mark langsung masuk kamar Hanin dan melihat Hanin berjalan sedikit pincang ke arah kasurnya.
"Yaampun Hanin lo sampai pincang gitu, kerumah sakit aja yuk." kata Mark khawatir.
"Gak usah, ini gak papa kok." ucap Hanin yang memegangi kakinya yang sedikit sakit karena keseleo.
"Tapi lo kesakitan gitu." ujar Mark memegangi kaki Hanin yang sakit.
"Udah gak usah pegang-pegang, ini sakit bentar, dikasi minyak gosok juga sembuh." kata Hanin sembari menepis tangan Mark.
"Yaudah mana minyak gosoknya biar gue yang pijitin." kata Mark sambil menatap sekeliling kamar mencari keberadaan minyak gosok itu.
"Dek lo kenapa, gak papa kan." tiba-tiba Hendra datang diikuti oleh kawan-kawannya.
"Aduh bang, bisa gak sih gak ngagetin gitu." kata Hanin mengelus dadanya karena sedikit terkejut.
"Itu Hanin kepeleset di kamar mandi, terus kakinya keseleo." jelas Mark.
"Ohh." jawab Hendra singkat.
"Lah abang laknat, adeknya kesakitan malah nge-oh aja." ucap Hanin memijit-mijit kakinya.
"sakit banget yah, sini gue pijitin." Kata Mark khawatir.
"Yaelah, kita jadi nyamuk aja cuy disini, keluar yuk." ajak Yoga.
"Iya, kita jadi nyamuk disini." timpal andrea.
"Yaudh sono pergi, ganggu aja." kata Mark mengusir.
"Untung lo temen, kalau gak udah gue usir lu dari rumah gue." Kata Hendra meninggalkan kamar Hanin.
Hanin hanya terdiam melihat tingkah abang dan kawan-kawannya itu.
"Nin minyak gosok mana, biar gue obatin." kata Mark.
"Tuh di laci meja." kata Hanin menunjuk Meja yang ada disebelah lemarinya.
"Mana sini kakinya, biar gue pijitin biar sembuh." Kata Mark memegang minyak gosok.
Dan Mark memulai memijit kaki Hanin."Aww pelan-pelan ih sakit tau." Kata Hanin meringis kesakitan.
"Iya iya ini juga pelan-pelan, sabar yah." Kata Mark melanjutkan pijitannya. Kali ini pijitannya lebih lembut.
"Gimana, udah enakkan." tanya Mark ke Hanin.
"Lumayan, enak juga pijitan lo." Kata Hanin yang merasa sakitnya berkurang sedikit.
"Yaiyalah Mark gitulah, apa aja pasti bisa dilakuin." katanya menyombongkan diri.
"Sombong amat lu, baru juga segini." Kata Hanin.
"Bukannya terima kasih malah dikatain sombong." Kata Mark sambil menggulum bibir bawahnya cemberut.
"Ihh iya iya makasih, gak usah cemberut gitu, gak imut lu." Kata Hanin sambil mencubit pipi Mark gemes.
"Ehh maaf-maaf gak sengaja, refleks tadi." Kata Hanin gugup tersadar dari apa yang dia lakukan.
"Mm gak papa, sengaja juga gak papa gue suka." kata Mark tanpa dosa dan cengir lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gendut, It's Okey
Random"Gak tau juga apakah ini penting bagimu, tapi yang pasti perubahan itu pasti ada, dan gak mungkin orang akan terus menghinamu jika kamu mau merubah sesuatu yang di hina itu. Dan gak mudah merubah sesuatu apalagi sifat dan sikap seseorang, kecuali di...