part 15

12 4 0
                                    

Selamat membaca........





Sinar matahari pagi memaksa masuk kedalam kamar seorang pemuda tampan yang baru keluar dari rumah sakit, membangunkannya dengan mata yang mengerjap-ngerjap menetralkan cahaya sinar matahari yang menghampirinya.

"Hooaammmm udah pagi aja." kata Mark dengan suara serak khas orang bangun tidur dan tangan mengucek-ngucek matanya.

Mark beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.

Hanya butuh waktu sebentar bagi seorang Mark menyelesaikan ritual mandinya dan menuju ke arah lemari tempat pakaian dan seragamnya tergantung rapih.

Cukup 20 menit ia selesai dengan segala urusannya dan turun keruang makan untuk sarapan.

"Bi sarapan apa kita." kata Mark yang langsung duduk di meja makan.

"Ohh aden sudah mau ke sekolah toh, bukannya masih sakit." tanya bi Ira, asisten rumah tangga yang sudah bekerja di rumah Mark sedari Mark dilahirkan dan Mark sudah menganggap bi Ira sebagai keluarganya, apalagi bila di tinggal oleh orangtua Mark maka bi Ira lah yang mengurus Mark.

"Udah mendingan kok bi, ini udah sembuh." kata Mark sambil menunjukkan bekas luka dilengannya.

"Emang udah kuat den ke sekolah." tanya bi Ira lagi.

"Iyalah bi Mark kan kuat." kata Mark bangga dan mengembangkan senyum manisnya.

"Yaudah aden sarapan yah ini bibi udah buatin nasi goreng kesukaan aden." kata  bi Ira sambil senyum dan memberikan sepiring nasi goreng ke Mark.

"Maksih bi Ira yang paling cantik." ucap Mark dan melahap nasi goreng itu dan bi Ira hanya tersenyum melihat kelakuan majikannya itu.

Skipsarapan

"Bi Mark berangkat dulu." Kata Mark berdiri dan berjalan menuju garasi motornya.

"Gak mau dianter den sama mang Seto." tanya bi Ira, mang Seto itu supir di rumah Mark.

"Gak usah bi, Mark bisa sendiri." Kata Mark yang sudah menaiki motor sport kesayangannya.

"Hati-hati den."

Motor sport berwarna putih hitam itu melaju dengan kecepatan sedang membelah jalan menuju sekolahnya. Ia mengendarai motornya dengan Hati-hati karena sebenarnya lengannya masih sedikit sakit tapi bisa ia tahan.

Akhirnya motor dan pemiliknya smpai di parkiran sekolah. Seperti biasa ia disambut dengan ocehan dan tatapan menggila dari para wanita disekolahnya.

"Yaampun Mark suami gue."

"gantengnya masa depanku."

"I love you Mark."

"Mark will you married me."

"katanya Mark baru sembuh yah?"

"Iya katanya habis kena luka tembak gitu."

"kok bisa yah."

"ulululu kasian calon imamku."

"halah lebay lu nyet."

"cakepan juga gue kemana-mana."

"Musnah saja kau."

Itulah sedikit ocehan-ocehan unfaedah yang didengar Mark pagi-agi sepanjang perjalanan di koridor sekolah. Mark yang mendengarnya hanya bisa tersenyum pasrah dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Mark sudah sampai dikelasnya yang begitu ramai seketika hening melihat kedatangan Mark.

"Lah napa lu semua diem." tanya Mark berjalan masuk kelas menuju mejanya.

Gendut, It's OkeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang