Semenjak Wendy dinyatakan positif hamil. Chanyeol jadi makin dan semakin perhatian kepada dirinya. Malah kadang terlalu protektif. Di sisi lain, orang mana yang tak senang dapat banyak perhatian seperti itu, tetapi Wendy tidak merasa kegeeran akannya, karena dia tahu, Chanyeol melakukan semuanya hanya untuk anaknya yang dia kandung dan bukan untuk Wendy.
Pada suatu sore, saat Wendy sedang mempersiapkan camilan untuk dimakannya. Tiba-tiba Chanyeol keluar dari kamarnya yang berada di seberang kamar Wendy dengan stelan jas lengkapnya sepulang kantor. Wendy sedikit terperenjat kaget saat Chanyeol tiba-tiba menyapanya.
"Sore."
"Ya Tuhan." Wendy menjatuhkan pisau yang sedang dipegangnya.
Chanyeol kemudian mengalihkan pandangannya yang tadi masih terfokus pada ponselnya. Untuk meminta maaf karena telah membuat Wendy kaget.
"Astaga maaf." Kemudian dia mengambil pisau yang tadi dijatuhkan oleh Wendy.
"Loh Chanyeol nggak pulang?" Wendy hanya melihatnya sekilas, sebelum dirinya berkutat kembali dengan memotong berbagai macam buah-buahan, mulai dari stroberi, apricot, ceri, dan buah kesukaannya, yakni anggur Muscat.
"Tidak. Sepertinya saya akan menginap saja di sini. Ada banyak pekerjaan yang harus saya kerjakan dan di sini tidak berisik."
Chanyeol kemudian berdiri di sebelah Wendy. Dia bermaksud untuk membuat segelas espresso di dapur. Di jarak dekat ini dia bisa memperhatikan telinga kiri Wendy yang ternyata memiliki beberapa buah piercing.
"Wendy mau pergi? Bertemu Seulgi?"
"Tidak. Aku mau bertemu teman-teman di Kampus. Seulgi masih ada art exhibition di Jeju, katanya dia pulang bulan depan." Wendy masih sibuk memotong buah-buahan, yang dia masukan ke dalam satu wadah.
"Ah begitu. Sore-sore begini?
"Iya. Sepertinya aku mau menginap saja di Dorm kalau kemalaman.
"Mau saya antar?"
Wendy menatap penampilan Chanyeol yang cukup terlihat berantakan. Chanyeol kelihatan sangat lelah.
"Tidak usah. Kasihan Chanyeol sepertinya lelah. Lagian, bukannya tadi katamu, kamu sedang banyak pekerjaan." Wendy kemudian duduk di coffee table yang terdapat di dalam dapur dan mulai menyantap berbagai buah-buahan yang telah dipotongnya itu.
"Kamu sudah makan?"
Tumben-tumbennya, Wendy menanyakan hal seperti itu kepadanya, pikir Chanyeol.
"Belum sempat."
Wendy kemudian membuka tudung saji makanan di atas meja makan. Lalu, dia menawarkan makanan tersebut pada Chanyeol. Di atas meja, terdapat hidangan tradisional Korea, yakni side dish yang berupa kimchi sawi, kimchi lobak, kecambah berbumbu, bayam berbumbu, rumput laut kering, sup tahu dan menu hidangan utamanya adalah chukumi, tumis bayi gurita pedas.
Chanyeol langsung menelan ludahnya, melihat hidangan-hidangan yang menggugah selera, telah tersedia di hadapannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring in Me
FanfictionMenjadi seorang "Surrogate Mother" tentu bukanlah suatu akhir cerita yang diimpikan oleh seorang Wendy Son ... "Happily Ever After" Tiba-tiba pedanan kata tersebut terngiang dalam benak Wendy. Gadis itu teringat akan Wendy kecil yang naif, yang dise...