20. The Epitome of Love

1.5K 120 209
                                    

JejuKediaman Chanyeol2019 Juni 2201

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeju
Kediaman Chanyeol
2019 Juni 22
01.00 PM

Waktu menunjukkan dua menit menuju jam satu siang. Denting demi denting jam dinding yang tergantung kokoh kian berputar, detik demi detik kian terlewati. Namun, Wendy masih nyenyak terlelap dalam buaian tidur siangnya.

Setelah semua prosesi "ramah tamah" terhadap keluarga Chanyeol selesai, Wendy langsung melaksanakan ritual wajib bagi ibu hamil, yakni terlelap untuk tidur siang, kiranya sudah selama dua jam lamanya. Sebelum tidurnya itu terusik oleh wangi parfum Chanyeol yang tercium dekat oleh indera penciumannya, namun bukan itu masalahnya, melainkan napas harum jeruk dari mulut Chanyeol yang terasa dekat sedikit mulai melekat di permukaan pipi kanannya. Lalu, dia merasakan permukaan bibir suaminya itu mendarat, mengecup kilat pipinya. Sangat kilat.

"Pelan-pelan, nanti istrimu terbangun." Bisik seorang wanita paruh baya yang dari suaranya dia yakini merupakan Nyonya Park.

"Iya, Ibu." Jawab Chanyeol dengan suaranya yang parau dilapisi rasa patuh terhadapnya seraya menambahkan bantal di atas kepala Wendy, perut buncitnya, dan juga kakinya untuk dia sanggah. Secara perlahan dan hati-hati Chanyeol menambahkan bantal demi bantal di sekitaran kepala, perut, dan juga kaki sang wanita hamil itu agar bisa bersandar nyaman.

"Shhhh... Shhhh..." Tak henti-hentinya Chanyeol mencoba menenagkan Wendy agar tetap terlelap.

"Apa cukup bantalnya?" Seru Tuan Park dari ambang pintu yang disusul oleh jawaban oleh istrinya yang tengah terduduk di sisi tempat tidur mereka.

"Sepertinya cukup."

Ah jadi itulah sebabnya, tadi tak sengaja memang bibir Chanyeol menempel sebentar di atas permukaan pipinya. Kedua mata Wendy sendiri masih terkatup rapat enggan untuk dia buka saking dihinggapi oleh rasa kantuk dilapisi lelah akibat perjalanan mereka kemarin untuk mencapai Pulau Jeju. Beberapa saat yang lalu pun, Chanyeol ikut tidur siang bersama dengan dirinya.

Sesaat hening menyergapi mereka ketika mata Chanyeol terfokus menatap istrinya yang tengah terlelap itu. Jemarinya merapikan surai legamnya seraya menghapus buliran keringat dari keningnya. Lalu tangannya mulai tersimpan di atas permukan perut istrinya yang berlapis dress warna kuning.

"Ibu... Ada darah daging Chanyeol di dalam perut Seungwan." Tanpa sedetik pun mengalihkan pandangannya dari Wendy, dia berucap berulas senyuman lembut. "Katanya ada dua bayi, anak Chanyeol dan Seungwan ada dua. Kalian akan menjadi Nenek dan Kakek dari dua cucu."

"Ah... Iya sebentar lagi Ibu akan menjadi Nenek."

"Iya, berkat Chanyeol Seungwan menjadi Mama, Ibu menjadi Nenek, dan Ayah menjadi Kakek." Guyon Tuan Park mencairkan suasana di antara mereka.

Perkataannya itu mengulaskan senyum di wajah mereka. Entah mengapa hal tersebut membuat mata Seohyun mengembun. Dia bahagia sungguh tapi di satu sisi dia meringis jika semua ini hanya cita semu semata.

Spring in MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang