Happy Reading <3.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Di kelas Shinra.
Kini Shinra hanya menunjukan raut muka yang kesal. Seketika dia ingat bahwa Citra pun sedang memasang raut muka yang masam.
"Cit lo gapa--" kata Shinra terputus.
"Selow gue gapapa." potong Citra seraya tersenyum paksa.
"Udah sih cit cowok didunia ini gak cuma kak Arkan." kata Lika dan diangguki oleh Shinra.
"Tapi gue suka nya sama abang nya Shinra gimana dong." lirih Citra. "Tapi gue bakal berusaha move on dari kak Arkan." sambungnya.
"Kita bakal bantuin lo biar bisa move on dari bang Arkan." kata Shinra. "Iya kan lik." sambungnya lalu diangguki oleh Lika.
"Makasih." kata Citra.
"WOI PAK HARTO LAGI JALAN KESINI, GECE SEMUANYA DUDUK." teriak Rio yang berada di ambang pintu.
Dengan terburu-buru Rio langsung duduk di bangkunya. Serta murid-murid dikelas tersebut. Termasuk Shinra dkk.
Selang beberapa menit setelah semua murid duduk di bangku nya masing-masing layaknya seorang murid tertib. Guru berkumis dan berkacamata minus memasuki kelas 10 IPA-2.
"Assalamu'alaikum wr.wb." salam pak Harto.
"Wa'alaikumsallam wr.wb." kata murid-murid serempak.
"Baik sekarang bapak akan menjelaskan mengenai ..."
Pak Harto sedang menjelaskan materi nya yang membuat para murid mengantuk, apalagi jam segini adalah waktu-waktu nya tidur siang.
Seakan-akan pak Harto sedang mendongengkan para murid, sehingga para murid beberapa kali menguap.
Tet.. tet.. tet..
Setelah mengantuk dan jenuh mendengar materi dari pak Harto. Akhirnya bell pulang berbunyi.
Para siswa yang tadinya mengantuk kini menjadi bugar kembali akibat mendengar bell pulang berbunyi.
"Baik anak-anak kita lanjutkan lagi nanti." kata pak Harto.
"Assalamu'alaikum wr.wb." sambung nya.
"Wa'alaikumsallam wr.wb." kata murid-murid serempak dengan lesu.
>><<
Kini Geovan dan Zero sedang berjalan di koridor untuk menuju parkiran. Dan Arkan? Dia sudah melenggang pergi dengan Erika untuk jalan.
Apa memang begitu ya? Jika sudah memiliki pacar, sahabat pun langsung ditinggal dan melupakannya.
"Van gue duluan ya." kata Zero. "Van jagain dek Shinra." sambungnya.
"Dek-dek emang itu adek lo!" celutuk Geovan.
"Bukan." kata Zero enteng seraya terkekeh. "Tapi kan Shinra adeknya sahabat kita." sambungnya dengan polos.
"Udah sana katanya lo mau pulang." usir Geovan.
"Oh jadi lo ngusir gue. Oke sekarang kita putus." kata Zero dengan nada yang begitu dramatis lalu melenggang pergi.
Geovan hanya menghela nafasnya berat karena dia bingung sekali mengapa punya sahabat seperti Zero.
Selang beberapa menit, Shinra pun datang."Dari mana lama banget." kata Geovan tanpa melihat muka Shinra.
"Dari toi--" kata Shinra terputus.
"--udah ayo kita pulang." potong Geovan.
"Tadi nanya pas gue jawab malah dipotong." gerutu Shinra dalam hatinya sambil menghentakkan kakinya.
"Cepetan masuk atau gue tinggal." kata Geovan hendak melajukan mobilnya.
"Eh tunggu-tunggu." kata Shinra lalu masuk kedalam mobil.
Seketika awan pun mendung menghiasi langit. Gerimis mulai turun secara perlahan. Dan selama di perjalanan mereka hanya saling adu mulut.
"Jadi orang gak sabaran banget ew." gumam Shinra tapi masih terdengar oleh Geovan.
"Apa lo bilang!" kata Geovan.
"Gak sabaran!" kata Shinra penuh dengan tekanan.
"Kurang sabar apa sih gue, tadi gue nungguin lo lama entah lo kemana dulu." gerutu Geovan. "Untung gak gue tinggal." sambungnya.
"Lo tuh mau nya apa sih tadi kan gue mau bilang kalo gue dari toilet tapi malah lo potong ucapan gue!" kata Shinra kesal. "Kalo lo terpaksa nganterin gue, bilang!" sambung Shinra.
Tiba-tiba mobil Geovan menepi dibawah pohon. Hujan masih mengguyur ibukota, yang menyebabkan suhu begitu dingin.
Namun suhu dingin ini tidak dapat mendinginkan hati Geovan yang sudah panas karena kejengkelan Shinra.
"Turun!" perintah Geovan.
"Lo gila? Rumah gue masih setengah nya lagi dari jalan ini!" kata Shinra kesal.
"GUE BILANG TURUN YA TURUN!". bentak Geovan.
Mata Shinra berkaca-kaca. Geovan sungguh tidak punya hati. Shinta tau bahwa Geovan terpaksa mengantarkan nya tapi mengapa tidak bilang dari awal. Jika bilang dari awal mungkin dirinya bisa naik grab dengan selamat. Daripada dengannya.
"DASAR MANUSIA GAK PUNYA HATI!". bentak Shinra lalu keluar dari mobil Geovan.
Shinra sengaja menutup mobil dengan kencang karena dia kesal sekali dengan Geovan. Tapi Geovan tak menghiraukan nya sedikitpun. Dan Geovan pun langsung melenggang pergi.
Kini baju dan tas Shinra sudah basah kuyup terguyur hujan. Shinra sedang berjalan menuju halte untuk berteduh.
Shinra mengambil ponsel di tasnya, untung ponselnya anti air. Tapi nasib Shinra sangat buruk, ponsel nya mati karena baterai nya habis.
Dengan terpaksa Shinra harus menunggu taksi yang lewat jikapun tidak ada mungkin dia akan menunggu hujan sampai reda.
>><<
Selang beberapa menit tiba-tiba ada seseorang yang menepikan mobilnya tepat di depan halte.
"Ra lo ngapain disini? Kok lo basah kuyup?" tanya seseorang setelah keluar dari mobil nya sambil memegang payung. Lalu menghampiri Shinra.
"K-kak v-viga." kata Shinra tak jelas karena Shinra sedang kedinginan.
Tiba-tiba ada sebuah jaket dengan harum maskulin, yang tiba-tiba dipakaikan ke pundak Shinra. Reflek Shinra langsung memeluk Viga dengan air mata yang bercucuran begitu deras.
Viga pun tak masalah dipeluk Shinra, mungkin Shinra sedang butuh seseorang untuk menenangkan dirinya dan Viga pun membalas pelukan Shinra.
•
•
•
•
•_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Gimana ceritanya tambah seru gak?
Kalo tambah seru, jangan lupa vote dan komen!
Makasih <3.TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinra Story
Teen FictionShinra Alviana adalah seorang gadis yang cantik, baik dan ceria. Semenjak ia pindah ke sekolah barunya ia semakin ceria karena bisa memiliki pasangan seperti Geovan Aditama. Akan tetapi keceriaan nya itu tidak berlangsung lama karena ada seseorang y...