2•Tabrakan.

290 90 28
                                    

"Untuk semua siswa, diharap masuk kelasnya masing-masing, bapak dan ibu guru akan segera memasuki kelas"

🦋🌖

Mendengar bel itu dari toa sekolah, seluruh siswa berhamburan masuk ke kelasnya masing-masing.

Begitu pula yang terjadi dengan lia. Lia langsung mengambil tas nya yang tadi tergeletak di depan kelas karena telat tahfidz sambil memeluk novel yang sengaja tadi dia baca saat tahfidz.

Sial, jadinya gue harus lari gini kan argh!, umpatnya dalam hati.

Ketika di tengah-tengah lorong kelas IX, ada seseorang yang menabrak lia dari samping. Tak sadar buku yang lia peluk tergeletak di lantai.

"Lo bisa ga si jalan tu hati-hati?! Adek kelas kan lo?!"

Tak peduli lia siapa yang menabrak, dia segera mengambil novelnya yang terjatuh. Orang itu hanya menatap lia tajam lalu beralih ke arah depan lia. Tatapan mereka bertemu.

"Maaf, ga sengaja. Misi gue mau lewat keburu telat"

Lia menabrak dada bidang di depannya itu. belum ada selangkah, ada tangan yang mencekal pergelangan tangan lia.

"Lo diajarin gitu emang kalo sama kakak kelas? Ha?! Sopan dikit kek lu" Kakel itu terus menatap lia tajam.

"Gue udah minta maaf. Kalo lo ga maafin, itu urusan lo. Dan lo ga denger udah bel? Lepasin tangan gue!"

Lia menghempas tangan kakak kelas itu tadi dan langsung berlari menuju kelas.

🦋🌖

Sesampainya dikelas...

Ada seorang gadis yang melambaikan tangan pada lia di meja paling belakang.

Lia melirik gadis itu. Dia tau itu siapa. Dia menghampiri meja gadis itu. Baru saja menaruh tas di bangku, lia sudah kena semprotan bak toa.

"LIAA KAMU KEMANA AJA SIH?? AKU DARI TADI NYARIIN KAMU YA AMPUN"

Teriak gadis itu dengan heboh ternyata mengundang tatapan anak-anak di kelas, dia hanya acuh sambil merapikan rambut nya yang panjang.

"Aduh, ra! Lo bisa ngecilin toa lu ga si? Gue pusing gausa ganggu gue dulu" Jelas lia.

Yap orang itu adalah rara, temen sebangku lia.

"Yaelah, gue cuman nanya elah sensi banget lu ya. Heh, zah, ngapa temen lu satu ini?"

Rara mencolek pundak teman didepannya itu yang sedang memakan kotak bekal nya, ya pastinya namanya zahra.

"Ya lo kok tanya gue, mana gue tau lah" balas zahra sambil memakan lagi bekalnya.

"Iya juga, eh lu juga pagi-pagi udah makan jatah siang nanti, gendut tau rasa lu, ya!"

Rara melirik zahra dengan tatapan mencari gara-gara.

"Elo ga mirror juga ya, kalo makan lu banyak!" Zahra mulai terpancing emosi.

Selama rara dan zahra bergelut mulut, lia hanya cuek dan membiarkan pikirannya dingin karena ulah kakak kelas tadi yang sudah membuatnya marah di pagi hari.

Tak terasa dia tertidur di meja nya sambil menunggu Pak Har, guru bahasa indonesia datang ke kelasnya.

🦋🌖

Hai, temen-temen!! Kita ketemu lagi nih!! Hehe. Maaf ya kalo ini juga masi gini-gini aja. Kita kenalan sama tokoh-tokoh dulu yaa!! Babay, sampai di part berikutnya💗👋

LiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang