19•Mengetahui.

108 45 4
                                    

"Berarti itu dia nembak lo"

"Heem.. trus lo jawab apa?"

"Gue diem aja"

Zahra dan rara terbelalak mendengar jawaban lia. Bagaimana mungkin ditembak oleh kakak kelas yang termasuk most wanted, tapi malah didiemin.

"Lo tu harusnya bersyukur ada yang mau suka sama lo, ganteng pula,"

"Mana ada gue nerima. Orang baru kenal pas ujian udah nerima-nerima,"

Zahra hanya menepuk jidat. Lalu mereka menikmati makanan di kantin.

🦋🌖

Di meja lain, ada nashwa dan teman-temannya yang memperhatikan mereka bertiga dari kejauhan.

"Oh, jadi cewek kayak gitu yang dimaksud andra?"

Teman nashwa yang bernama Tia, melirik lia dengan tatapan sinis.

"Hmm, samperin aja nash,"

Vika, teman nashwa juga mulai tidak suka kepada lia.

"Wait wait, gue mau tanya andra dulu, baru nanti misal mereka pacaran kita samperin,"

Tia dan Vika mengangguk paham. Nashwa hanya menatap lia dari kejauhan.

"Btw, lo tau darimana kalo itu cewek yang diincer andra?"

"Gue tanya sama anak-anak, katanya andra pas ujian duduk sama dia,"

"Oh itu, iya andra duduk sama dia,"

Tia menyahut lalu kembali meneguk minumannya.

"Kok lo tau?"

Vika dan nashwa tanya bersamaan.

"Tau lah, kemarin gue kan duduk di meja belakang andra jadi ya tau lah,"

Nashwa dan vika mengangguk paham.

🦋🌖

"Ndraaa, aku mau ngomong sama kamu boleh?"

Nashwa ingin menggenggam tangan andra. Namun secepat kilat, andra menarik tangannya.

"Apa?"

"Jangan dingin-dingin kek sama aku,"

"Cepet gue gamau kehilangan waktu gue gara-gara lo,"

Andra sudah muak dengan nashwa. Dia berjalan meninggalkan nashwa.

"Adek kelas inceran kamu namanya lia kan?"

Andra berhenti lalu menoleh kepada nashwa.

"Bukan urusan lo!"

Andra menatap tajam mata nashwa. Nashwa hanya tersenyum sinis.

"Urusan ku lah, tenang aja aku bakal singkirin dia,"

"Gue kasi tau, Lo gausah macem-macem sama dia!"

Nada bicara andra mulai tinggi. Nashwa semakin tersenyum sinis ke arahnya.

"Kita liat aja nanti, pfft"

Nashwa meninggalkan andra yang masih dalam emosi.

🦋🌖

"Jujur, lo ngasi tau ke nashwa kan?"

Andra menarik dasi putra. Putra kebingungan melihat andra yang sudah sangat emosi.

"Tenang bro tenang, kalem"

Teman-teman yang lainnya berusaha menenangkan andra. Tapi sia-sia, andra cukup keras kepala.

"Kenapa si bro?"

"Lo tinggal jawab iya atau gak."

"Iya iya, kenapa?"

Andra melepaskan dasi putra dari genggaman tangannya.

Dia mengusap wajahnya kasar.

"Lo tau kan, Nashwa itu orang nya kayak gimana? Dia bakal ngelakuin segala cara buat apa aja yang ngehalangin dia!"

Andra mulai meninggikan suaranya. Andra mengambil tasnya lalu memilih pulang ke rumahnya. Dia lebih baik mendinginkan kepalanya.

Andra sangat tidak ingin nashwa menyentuh adek kelasnya itu, lia.

"Kenapa sih emang?"

Putra masih saja berusaha memahami emosi andra. Teman-teman yang lainnya menatap putra tajam.

"Gila lo, udah tau nashwa ke andra udah kek induk sama anak. Kalo menurut dia ada pengganggu buat anak nya sama dia, ya induknya maju lah,"

"Lah? Kan andra bukan anaknya nashwa,"

"Bro sadar, maksud dia, nashwa ga pengen ada yang nyaingin dia! Makanya kemungkinan dia bakal ngelakuin apa aja yang bikin lia terluka,"

"Oalah, maap otak aing loding bre,"

"Mendingan lo minta maaf deh put. Lo tau kan andra gimana?"

Putra hanga mengangguk lalu kembali ke kelas.

🦋🌖

Heiyooooo sebel ya sama si nashwa :)) aku jga si hehe:v

Okee semangat baca nya ya kavvan!!

LiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang