Seperti kemarin, ujian dimulai lagi. Ya ujiannya hanya seminggu. Tapi bagi lia duduk bersama andra, waktu nya terasa cepat. Sehingga dia mengerjakan ujian dengan waktu yang minim.
🦋🌖
Andra masuk kelas dengan bernyanyi. Lia hanya melirik nya lalu kembali belajar.
"Pagi, Adek kelas. Sok rajin apa terlalu rajin lo? Ckckck, gausa lirik-lirik gue lo. Liat-liat aja. Gue tau gue cogan"
Andra menyombongkan dirinya di depan lia. Lia menatap kakak kelasnya itu dengan tatapan yang tidak percaya. Lia hanya berusaha cuek. Andra segera meletakkan tasnya di atas meja. Lalu pergi keluar kelas.
Lia segera menghampiri meja rara. Disana juga ada zahra.
"Gila ya dia? Ngaku-ngaku apa tadi? Cogan? Namanya saja sudah jauh dari kata cogan. Ngaku-ngaku,"
Lia memperhatikan kedua temannya itu dengan bingung. Rara sibuk membaca novel, sedangkan zahra sibuk melihat ke arah pintu sambil senyum-senyum.
Lia mengikuti arah pandangan zahra. Kemudia lia menepuk jidat zahra pelan. Zahra langsung mengelus-ngelus jidatnya.
"Sakit tau, ish"
"Mana ada, gue nepuk juga pelan. Btw, Ngapain lo ngelamun ke sana? Kesambet mampus lo,"
Zahra tersadar lalu segera menatap ke arah pintu lagi. Lia merasa ada yang aneh dengan temannya yang 1 ini.
"Masyaallah, lo ga kesambet kan?! Lihat apaan sih lo? Ga ada apa-apa juga"
Lia bertanya kepada zahra dengan tatapan serius. Sedangkan zahra masih saja tersenyum-senyum sendiri.
"Pagi ini matahari cerah ya. Buktinya pagi-pagi gue udah liat cogan ya ampun,"
"Cogan siapa yang lo maksud?"
Rara mulai bertanya. Dia meletakkan novelnya diatas meja dan siap mendengarkan jawaban zahra.
"Mas andra woi! Sadarlah kalian kalo dia itu cogan!"
Lia dan rara tersentak air ludah mereka sendiri. Semua mata mengarah pada mereka. Lia berfirasat tidak enak.
🦋🌖
Bel ujian sudah berbunyi. Seluruh siswa berhamburan masuk kelas. Lia menyiapkan dirinya untuk ujian hari kedua ini.
Andra masuk kelas dengan keringat nya yang bercucuran. Dan baju yang dikeluarkan.
Zahra pasti akan makin tergila-gila sama dia, batin lia.
Lia melirik zahra. Dan benar, zahra sudah tersenyum sendiri bak orang gila. Lia hanya geleng-geleng melihatnya.
Andra segera duduk di bangkunya. Lalu tak sengaja tatapan lia dan andra bertemu. Andra tiba-tiba saja tersenyum yang membuat lia berhenti menatapnya. Ya bagaimana tidak salah tingkah, pasti jika kalian melihat, kalian juga akan leleh seperti lia.
🦋🌖
Ulangan pun berlangsung. Tidak seperti biasanya andra yang seperti kucing kelaparan, sekarang seperti orang yang tertangkap basah karena melakukan kesalahan. Sungguh berbeda.
Untung saja dia tidak mengacau seperti kemarin, lia hanya dapat membatin lagi.
🦋🌖
Ujian hari ini berakhir, semua siswa segera pulang ke rumah masing-masing. Begitupula dengan rara, lia, dan juga zahra.
🦋🌖
Sesampainya dikamar lia..
Lia segera merebahkan dirinya pada kasurnya itu. Dia mengecek ponselnya. Hanya memastikan ada chat yang penting tidak, tetapi tidak ada. -Sad lia
Dia memejamkan matanya lalu membuka matanya kembali.
Senyum andra kembali terlihat di kepala lia.
"Kenapa saat aku melihat senyumnya, rasanya senyum yang dimiliki orang itu seperti aku sudah pernah melihatnya,"
🦋🌖
KAMU SEDANG MEMBACA
Liandra
JugendliteraturMana mungkin gue bisa jatuh cinta sama kakak kelas yang dari awal bertemu sudah bikin orang kesal? Tidak tidak, itu akan jadi mimpi buruk saja bagi lia. Namun siapa sangka jika mereka berdua akan melewati masalah dengan bersama-sama? Atau bahkan mer...