Mereka berjabat tangan dengan senang hati(?). Tapi Jaehyun terlihat sedikit menyesal dengan keputusannya. Bagaimana bisa dia jadi sebodoh ini.
Jaehyun menghela nafas kasar bersamaan dengan lepasnya jabat tangannya dengan Taeyong. Taeyong yang mendengar helaan nafas Jaehyun mendekatkan wajahnya kedepan wajah Jaehyun.
"Hey, kau baru saja menghela nafas. Kau sedang ada masalah?".
"Atau kau sedang menyesali keputusan bodohmu".
Jaehyun kaget mendengar kata-kata Taeyong. Dan ditambah lagi kenapa posisinya harus seperti ini, rasanya benar-benar aneh.
Jaehyun menelan ludahnya gugup, matanya menatap mata Taeyong.
'Ba-bagaimana dia bisa menebak itu dengan sangat mudah?!'.
Melihat reaksi gugup Jaehyun, Taeyong mengeluarkan sedikit senyuman. Dan kembali menjaga jarak diantara mereka.
"Jadi benar ya kau sedang menyesalinya".
"Hah~, sayang sekali".
Taeyong kembali mengeluarkan knuckle nya dan hendak menggunakannya sebelum tangan Jaehyun menghalangi niatnya.
"Ti-tidak, aku tidak berpikir seperti itu".
"Benarkah?, tapi reaksimu menunjukkan sebaliknya".
"Aku serius, dari pada mempermasalahkan itu. Apa kau tidak haus?".
"Aku akan membelikan minuman kalau kau mau".
"Baik, belikan aku susu strawberry dan juga rokok".
Taeyong kembali memasukkan knucklenya ke saku celana dan berjalan melewati Jaehyun.
"Aku akan tunggu disini, sambil tiduran sebentar".
"Kau boleh pergi sekarang".
Jaehyun diam, tidak habis pikir. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah terlambat.
"Baik, aku pergi dulu".
Jaehyun pergi keluar dari UKS, dia berjalan di lorong dengan perasaan kesal tapi. Ya sudahlah, dia harus terima.
"Akh, Jaehyun kenapa kau begitu bodoh sampai menolak pelajaran bela diri dulu".
Jaehyun menggerutu sesekali dan kesal pada diri sendiri, tapi semuanya berakhir dengan penyesalan dan fakta yang ada.
Jaehyun berbelok kearah kantin disana masih sangat sepi. Dia berlari pergi ke kantin dan bergegas membeli pesanan Taeyong.
"Permisi, bu".
Jaehyun membeli pesanan Taeyong dengan benar kecuali satu hal. Dan mungkin ini akan jadi bencana buat dia.
Jaehyun kembali berjalan di lorong dekat UKS, tapi siapa sangka dia akan kembali bertemu dengan segerombolan anak yang mengejarnya tadi.
"Wah, ternyata benar. Kau jadi pesuruh Taeyong, dan memintanya melindungi mu".
"Cerdas sekali, Jung Jaehyun".
Jaehyun mundur beberapa langkah, dia takut. Sangat ketakutan.
"To-tolong biarkan aku mengantar ini sebentar".
"Se-setelah itu kau boleh menyiksaku sesuka kalian".
Jaehyun merunduk ketakutan, tapi dia punya rencana di kepalanya. Sementara itu ketua geng itu terlihat sedikit mencurigai Jaehyun.
"Aku tidak bisa mempercayaimu, bagaimana kau membuktikan kalau kau akan kembali".
"Aku hanya pergi 10 menit dan akan segera berlari kesini. Kalau kau masih tidak percaya kau boleh menyuruh anak buahmu mengikutiku".
Ketua geng itu terlihay masih ragu, tapi sepertinya perkataan Jaehyun bisa dipercaya.
"Baik, aku tunggu".
"Terima kasih, aku akan kembali".
Jaehyun berlari sepanjang lorong untuk kembali ke UKS. Tapi disaat dia berlari dia sempat menulis sesuatu dikertas kecil dan menyelipkannya dilabel minuman.
"Taeyong, semoga kau membacanya".
Jaehyun berlari, sampai didepan UKS. Dia membuka pintu itu cepat dan segera masuk.
"Taeyong, ini pesananmu. Aku harus segera pergi, jadi aku permisi".
Jaehyun kembali keluar dari UKS dan berlari kearah anak geng yang menunggunya.
'Taeyong, aku mohon. Tolong baca kertas itu'.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Scommessa | JaeYong
FanfictionIni tentang perjuangan Jaehyun dan Taeyong di masa SMA mereka yang penuh dengan berbagai macam kejadian yang tidak terduga. . . . . Scommessa | Jaeyong 2020 재용 🍑🌹 . . . . ⚠️Banyak adegan tidak terduga🔞 ⚠️Slow update ⚠️Non-Baku / Random