07

845 71 3
                                    

Jaehyun dan Taeyong keluar dari Mall dan memutuskan pergi ke taman sebentar.

Taeyong duduk menghadap Jaehyun yang masih terlihat ragu untuk mulai bercerita.

"Ey, kau bilang mau cerita. Ayo cerita!".

"Iya, tunggu sebentar aku harus siapkan mental".

"Egh, kau ini menyebalkan".

"Kau juga".

Taeyong mendengus dan memalingkan wajahnya, sedangkan Jaehyun sedang berusaha mengatur nafas.

Jaehyun diam sejenak dan Taeyong menunggu disampingnya, disaat matahari perlahan turun Jaehyun akhirnya berani membuka mulut.

"Tapi kau harus janji ya, jangan bilang siapa pun".

Taeyong menatap Jaehyun kesal, tapi dia tidak tega. Kalo Jaehyun di marahi malah nggak bakal ngomong.

Taeyong menghela nafas, dan merangkul Jaehyun.

"Iya, berisik. Tapi awas aja kalo nggak penting. Aku akan mengamuk!".

Jaehyun kembali diam sejenak, kembali menyiapkan mentalnya. Dan akhirnya mulai bicara. Lagi.

"Sebenarnya, aku juga tidak tahu kenapa aku bisa berakhir sebagai anak yang di bully disekolah".

Taeyong menoleh ke Jaehyun tidak percaya. Jaehyun diam tidak berani menoleh. Hawa dingin disebelahnya menyeramkan, sampai tidak berani menoleh.

Taeyong terkejut tidak percaya dengan apa yang Jaehyun bilang. Itu sudah pasti.

Taeyong melepas rangkulannya, berdiri sejenak, meregangkan tubuh sebentar. Dan langsung berdiri dihadapan Jaehyun.

"Jaehyun. Kamu itu BODOH ATAU TOLOL SIH!?".

"Kamu jadi korban bully tapi kamu bilang nggak tau penyebabnya!?. Omong kosong gila macam apa itu!".

Jaehyun terkejut, tapi dia lebih terkejut melihat reaksi orang-orang disekitar mereka. Yang menatap mereka aneh.

"Taeyong, tenang lah sedikit. Bukannya kau sudah janji tidak akan marah".

"DIAM, KAU!. AKU SEDANG KESAL SEKARANG".

"Iya, aku akan diam".

Taeyong mengamuk di taman dia tidak peduli tatapan aneh orang disekelilingnya. Dia sedang benar-benar kesal sekarang.

Sedangkan Jaehyun hanya bisa menangis didalam hati, menahan malu dan juga omelan Taeyong.

'Taeyong, kau menyeramkan'.

×××

Taeyong jalan lebih dulu didepan Jaehyun sedangkan Jaehyun hanya menjaga jarak aman.

Biar nggak kena omelan lagi. Taeyong galak banget ㅠ.ㅠ

"Heh, Jaehyun!".

"Iya".

"Pokoknya kamu harus cari alasan yang bisa buat aku percaya, nggak kayak tadi".

"Tapi kan aku tadi jujur".

"Sudah diam!".

"I-iya".

Taeyong berjalan sembari terus mengerutukan banyak hal, sedangkan Jaehyun dia sedang kepusiangan sendiri.

'Aku harus cari alasan apa!?!!!'

Jaehyun hanya berjalan meng-ekori Taeyong tanpa memperhatikan sekitar.

Sampai-sampai tidak sadar kalau ada sekelompok siswa SMA yang sedang mengobrol seraya merokok didepannya.

Brug

Jaehyun menabrak salah satu dari anak SMA itu dan tidak sengaja menjatuhkan rokok yang tadi anak itu pegang.

"Hey, kalau jalan yang benar. Sialan!".

"Ma-maaf aku tidak lihat".

Taeyong berhenti sejenak dan menoleh kebelakang. Dan melihat Jaehyun sedang dikepung oleh preman-preman kelas teri.

"Dasar bodoh. Kau pikir aku akan percaya".

Taeyong memperhatikan kelakuan bajingan tengil didepan Jaehyun, badannya memang lebih besar darinya tapi sepertinya otaknya kosong.

"Maaf, aku benar-benar tidak sengaja".

"Memang ya, anak bodoh sepertimu ini harus dihajar dulu baru sadar".

Disaat Jaehyun ingin dipukul Taeyong jalan mendekat dan langsung menendang tangan Bajingan tengil itu.

Brug

Krak

"AKH?!!?!?!??!!!??!?!".

Taeyong berdiri didepan Jaehyun dan menatap mata bajingan tengil didepannya.

"Apa sakit?, aku bisa membuatnya lebih sakit lagi kalau kau mau".

Taeyong mendekat kearah Bajingan itu dengan seraya memakai Knuckle yang dibawa.

"Mood ku sedang buruk sekarang. Jadi aku tidak akan menjamin kau akan baik-baik saja setelah ini".

TBC

Scommessa | JaeYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang