16

1K 75 3
                                    

Suasana tidak beda jauh seperti waktu itu, ini Dejavu?. Yuta terkejut begitu juga dengan yang lain, mana mungkin Taeyong kenal dengan Johnny.

"Gimana tangan lu, udah baik?. Retaknya kayaknya lumayan deh, kalo kena sekali lagi bisa beneran patah tuh".

"Gimana mau gua patahin, sebelahnya sekalian deh. Biar adil".

Taeyong terus menatap Johnny yang dari tadi sudah gugup. Johnny tau kalau Taeyong itu anak yang nekat.

Salah langkah saja, dia bisa dalam bahaya.

"Hey, kau Lee Taeyong. Aku kesini hanya mau menyelesaikan masalah Yuta dengan Jaehyun".

"Kau tidak perlu sampai turun tangan untuk masalah ini".

Johnny berusaha setenang mungkin dihadapan Taeyong dia tidak boleh kalah dari Taeyong di kandangnya sendiri.

"Puhahahahaha. Hey Johnny, kau itu bodoh ya. Jelas terlihat siapa yang menang dan siapa yang kalah, dan kau bilang mau menyelesaikan masalah?".

"Kalau memang bagitu harusnya kau datang saat perkelahiannya berlangsung tadi. Bukannya malah berlagak menyelesaikan masalah sekarang".

Taeyong tertawa kencang melihat kebodohan Johnny. Dan sekarang Johnny hanya bisa diam mendengar apa yang di katakan Taeyong.

Sedangkan Jaehyun, dia tetap dibelakang Taeyong seraya terus menatap kearah Johnny yang sudah kesal dan juga malu.

'Sepertinya ini sudah berlebihan'.

Jaehyun menepuk pundak Taeyong pelan.

"Taeyong, sudahlah".

"Hahahahha. Maaf Jaehyun aku tidak tahan. Hahahahahaha, ja-jadi bagaimana?".

Taeyong melihat raut wajah kesal dan malu Johnny karena kesalahannya sendiri.

"Gimana, masih mau mencari 'Keadilan'. Hah?".

Johnny berdecik kesal seraya membuang muka dan berbalik pergi meninggalkan semua anggotanya yang diam tidak percaya.

Johnny perlahan menjauh, Yuta yang masih disana menoleh ke Taeyong yang masih menertawakan Johnny.

Jaehyun yang melihat Yuta menatap Taeyong kesal kembali menepuk pundak Taeyong pelan.

"Taeyong, sudahlah. Ayo kita pulang. Bukannya kau ingin pergi ke suatu tempat?".

Jaehyun mengambil tasnya dan tas Taeyong, lalu menarik tangan Taeyong untuk pergi dari sana.

×××

Mereka sudah berjalan cukup jauh dari tempat tadi, dan sepanjang jalan Taeyong terus saja tertawa.

Mungkin suasana hatinya sudah membaik(?). Entahlah.

Jaehyun menoleh kearah Taeyong yang masih terus tertawa disebelahnya.

"Taeyong, sepertinya mood mu sudah membaik".

Taeyong melirik Jaehyun disebelahnya seraya terus tertawa.

"Iya, sepertinya. Aku dari tadi hanya tertawa melihat reaksi anak buah Johnny yang bingung ketuanya dipermalukan".

"Syukurlah kalau moodmu sudah membaik".

Mereka berjalan tanpa topik selama beberapa menit, sampai Jaehyun merasa sedikit haus.

"Jadi Taeyong, kamu masih mau ke cafe?".

Taeyong menoleh kearah Jaehyun cepat, karena baru ingat tujuannya mengajak Jaehyun jalan.

"Ah?!, iya. Aku lupa, bagaimana aku bisa sebodoh itu".

Taeyong merutuki dirinya sendiri seraya memukul kepalanya pelan, Jaehyun yang melihat kelakuan Taeyong hanya terkekeh.

"Kita ke cafe sekarang?".

"Tentu, aku mau coba menu baru di cafe langganan ku".

Jaehyun melihat kembali reaksi bersemangat Taeyong yang menggemaskan.

"Oh ya?, kau mau minum apa?".

"Strawberry latte".

Mata Taeyong berbinar saat menyebut minuman yang ingin dia minum, dan tentu membuat Jaehyun semakin menahan dirinya.

Karena keimutan makhluk mungil di sampingnya ini.

"Oh, ada minuman seperti itu?".

"Ada".

Taeyong mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan daftar menu di cafe yang dia maksud.

"Makanan disana banyak macamnya, semuanya enak. Jaehyun mau sesuatu?".

"Aku jarang ke cafe, aku ikut pesanan kamu saja nanti".

"Tapi aku suka makanan manis, Jaehyun juga suka yang manis?".

Jaehyun melirik wajah manis Taeyong, dan kembali fokus ke ponsel Taeyong.

"Sepertinya, aku akan coba".

"Oke, kita ke cafe".

Jaehyun terkekeh saat Taeyong yang mulai lari, menggengam tangannya kuat dan menariknya.

Memang terkadang suatu hal yang kecil dan tidak berarti bisa menjadi hal yang paling manis.

Seperti mereka sekarang.


TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Scommessa | JaeYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang