Bagian Lima

1K 60 11
                                    

Hari hari berlalu dengan pasti dan hubungan Hiro dan Emu semakin manis saja hingga suatu hari...

" Hiro sensei....ada yang mencari anda! " seorang perawat memberitau Hiro saat dia baru saja membersihkan tangannya setelah operasi yang baru saja dilakukannya beberapa saat lalu.

" Siapa? "

" Seorang gadis. Katanya dia sangat mengenal anda. Dan dia menunggu anda ditaman. Dia juga berpesan kalau anda tidak datang sekarang anda tidak akan punya kesempatan untuk menemuinya lagi dan anda akan sangat menyesal nantinya! "

" Dia bilang begitu? Aneh sekali? Siapa dia? "

" Anda bisa melihatnya sendiri..."

"Baiklah aku akan pergi..." katanya sambil berlalu.

Hiro penasaran. Ia melangkah pelan menuju taman. Dari kejauhan ia melihat seorang wanita duduk dikursi taman, entah kenapa dadanya terasa berdebar. Makin ia mendekati kursi itu debaran didadanya semakin kencang. Sampai akhirnya ia terpaku. Gadis berambut hitam bergelombang itu.

" Saki..." desisnya tak percaya. Apakah benar itu Saki atau hanya ilusinya saja?

Gadis itu berdiri. "Hei, Hiro-san apa kabar? "

" Aku...aku...tak percaya ini! Kau benar Saki? Atau hanya ilusiku saja? "

"BAku memang Saki, Hiro. Saki Momose kekasihmu..." kata gadis itu tenang. Ia tau Hiro bakal tidak percaya akan hal ini.

" Ta..tapi...kau...kau sudah..."

" Iya, aku seharusnya memang sudah mati. Tapi saat dibawa keruang mayat seseorang menyelamatkanku. Dan menukar mayatku lalu membawa aku pergi! Kau kagetkan kenapa aku kembali? Aku kembali karena kau Hiro. Aku tidak bisa melupakan cinta kita dan melupakan janji kita. Engkau ingat bukan? Meski sebenarnya aku kecewa dengan ayahmu! " Saki kelihatan sedih.

" Kenapa dengan ayahku? "

" Ayahmu kau tidak tau? Ayahmulah yang merencanakan kematianku dengan mengkambing hitamkan Taiga sebagai gantinya hingga dia dituduh penyebab kematianku. Dari dulu ayahmu memang tidak pernah menyetujui hubungan kita bukan? "

" Otou-san yang merencanakan semua ini? " Hiro mengepal tangannya. Ia tidak menyangka ayahnya akan setega itu padanya.

" Lalu apa maumu sekarang? Kau ingin balas dendam pada ayahku? "

" Tidak...!" Saki menggeleng.

" Aku ingin kau kembali padaku dan mengulang cinta kita lagi. Aku tidak bisa melupakanmu Hiro tidak akan pernah! Aku pasti akan mendapatkan hatimu kembali! " Saki tampa ragu mencium bibir Hiro. Dan Hiro tak kuasa menolak. Kerinduan akan cinta pertamanya membuatnya semakin memperdalam ciumannya. Ia lupa bahwa ia sudah memiliki Emu sekarang. Alam jadi saksi atas kemesraan dua insan berlainan jenis yang sedang dimabuk cinta itu.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

" Hiro, malam ini kau jadi kerumahku? " Emu melirik pemuda disampingnya yang sedari tadi diam saja ia seperti sedang memikirkan sesuatu.

" Hirooo..." Emu kesal ia berteriak dikuping Hiro. Ia paling tidak suka diabaikan.

Hiro tergagap. " Eh apa? "

" Kau jadi kerumahku nanti malam? "

" Gomenne sayang' aku sibuk! Ada operasi nanti malam! "

" Operasi? Mendadak? Yah..." Emu kelihatan kecewa.

" Tidak bisa ya...."

" Maaf sayang! " Hiro kelihatan menyesal.

" Lain kali aku pasti akan datang. Aku janji..."

Aishiteru (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang