Setahun kemudian.
Hiro menatap album poto ditangannya dengan perasaan haru. Poto itu adalah poto kenangannya bersama orang yang sangat dicintainya. Namun selalu diabaikannya dan kini hanya penyesalan yang selalu bersarang didadanya bila menatap poto itu lagi.
Sebenarnya Hiro juga tidak mengerti kenapa ia begitu mudah percaya dengan wanita licik itu tampa menyelidiki kebenarannya terlebih dahulu. Apa karna wanita itu adalah orang yang pertama kali membuatnya jatuh cinta dan juga menyesal telah menyakitinya? Entahlah! Ia bahkan rela menyingkirkan seorang malaikat yang amat baik dan menyayanginya demi wanita itu. Cinta pertamanya. Penyesalan pertamanya. Tak pernah sedikitpun ia terpandang akan ketulusan hati emu dalam mencintainya. Emu nya, orang yang begitu mencintainya dan rela mengorbankankan nyawa untuknya, penyesalan yang tak pernah habis habisnya dideritanya karna telah menelantarkan hati malaikat sebaik Emu?
Hiro menghapus airmatanya yang menitik dipipinya. Ingatannya menerawang ...
- Flashback -
" Aku tak pernah berpikir kalau kau akan sebodoh ini Hiro? Kau oni telah membunuh Emu dua kali! Dimana hati nuranimu? Kenapa gajah disebarang saja yang nampak olehmu sementara semut dipelupuk mata tak kelihatan olehmu. Anak bodoh! Percuma kusekolahkan tinggi tinggi tapi otaknya kudet gini! " direktur Haima geram melihat kebebalan otak Hiro.
" Tapi aku tidak tau kalau emu masih hidup ayah? Kalian tidak memberitauku kalau Emu selamat! Dan dia juga tidak mendatangiku." Hiro coba membela diri.
" Memberitaumu kalau emu hidup sementara kau tak pernah jauh dari wanita gila itu? Kurasa kau memang sudah ikutan sinting Hiro..." Parad tersenyum mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aishiteru (End)
FanfictionEngkau benar, saki momose hanyalah masalalu buat aku, dan hanya akan menghadirkan luka yang terus berdarah bila aku terus mengingatnya. lebih baik aku menghadapi kenyataan yang ada. Bantu aku melupakan semua kenangan itu dengan cintamu,Emu Hojo atau...