first snow

2.3K 305 67
                                    

Namjoon memperhatikan Yoongi dengan seksama. Gerak-gerik atasan sekaligus teman baiknya itu terlihat aneh dua hari belakangan ini. Aneh, dalam makna yang baik.

Yah, seorang Min Yoongi yang biasanya berwajah datar dan dingin, nyatanya selaplu tersenyum belakangan ini. Jiwa ketusnya juga perlahan memudar, meskipun ucapan tajamnya tetap ada dan tetap menohok seperi biasa.

Namjoon semakin berkerut penasaran melihat senyum Yoongi yang tak kunjung menghilang, padahal ia sedang dihadapkan oleh tumpukan berkas
Qya.

Mata Namjoon terus memandanginya, sementara Yoongi terlihat sibuk dengan benaknya sehingga tak menyadari tatapan aneh yang dilayangkan Namjoon kepadanya.

Ketika Yoongi mendongak, pandangan mereka tak sengaja bertemu. Yoongi pun menghentikan aktivitasnya dan bertanya, "Apa?"

"Kau baik-baik saja?"

"Ya. Kenapa?"

Namjoon bergumam tak jelas lalu bangkit berdiri. "Kurasa tidak."

Yoongi menatap tajam dari balik bingkai kacamatanya. "Apa?"

"Kau aneh."

Yoongi mengangkat alisnya penuh tanda tanya, sementara Namjoon kembali berkata, "Kau... aneh."

"Apanya yang aneh?"

"Kau."

"Apanya?"

Namjoon memiringkan kepalanya. "Kau sadar kalau belakangan ini kau selalu tersenyum?"

Yoongi mengernyit namun ia tidak berkata apa-apa. Namjoon pun melanjutkan, "Kau bahkan tidak terlihat 'galak' seperti biasanya."

"Omonganmu memang masih menyakitkan, tapi kau tidak lagi berwajah ketus," tambah Namjoon.

Yoongi menunjuk dirinya sendiri. "Aku?"

Namjoon mengangguk yakin. "Ya."

Tangan Yoongi bergerak melepas kacamatanya dan meletakkan benda itu di samping berkas-berkas yang berjejer rapi diatas meja. "Aku?" tanyanya lagi tak percaya.

"Ya. Kau, hyung. Kau. Min Yoongi."

"Kau bercanda, Namjoon."

"Astaga, hyung!" seru Namjoon kesal. "Untuk apa aku mengada-ada hal seperti ini? Tidak ada untungnya. Lagipula, tingkah lakumu yang aneh itu sudah diketahui di seluruh karyawan. Untungnya hal itu tersebar sebagai sesuatu yang baik karena sekarang kau punya grup penggemar yang mencintai senyum manismu itu."

"Menjijikan," gerutu Yoongi.

Namjoon terkekeh. "Aku serius. Tidak ada yang menyangka the killer director bisa berubah menjadi the sweet and lovely one."

Yoongi mengibaskan tangannya. "Hentikan itu."

Namjoon melipat kedua tangannya di depan dada. "Jadi, apa ada sesuatu yang terjadi? Dua hari ini kau selalu seperti—Ah, tunggu."

Yoongi melihat Namjoon yang terdiam berpikir lalu menjentikkan jarinya nyaring. "Dua hari! Tepat setelah kau kencan buta! Ya Tuhan! Apa ada sesuatu yang terjadi di antara kalian?"

Namjoon menatapnya penuh antusias. Dalam hati Yoongi mengerang. Kenapa Namjoon harus mengingat kencan buta itu?

"Tidak ada apa-apa."

"Bohong."

"Tidak."

"Kau bohong."

Yoongi mengangkat wajahnya dan disambut dengan mata Namjoon yang menyipit kearahnya. "Kau tau kenapa kau bisa mendapatkan julukan 'quality detector'? Itu karena wajahmu selalu mengatakan semua yang kau pikirkan tentang sesuatu. Wajahmu itu terlalu terbaca, hyung. Kau tidak pandai menutupi perasaanmu."

warm winter ▪️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang