play the media, please. highly recommended to read this chapter while listening to the song. The Only One by The Part Time Musicians.
❄❄❄
"Jim."
"Diamlah."
Jimin mengusapkan kapas kecil yang sudah ditetesi obat merah. Tangan menahan sisi kepala Taehyung agar tidak bergerak sehingga ia bisa menaruh obat tepat di atas lukanya.
"Maaf, aku hilang kendali dan..."
"Sudah selesai," potong Jimin seraya bergegas merapikan kotak P3K miliknya. "Pulanglah."
"Jim."
"Dengarkan aku baik-baik, Taehyung," tegas Jimin. "Jangan berharap banyak hanya karena aku membelamu dan mengobatimu. Aku tidak pernah suka kekerasan, apalagi jika itu terjadi di hadapanku."
"Jika saja aku mau, aku bisa memukul saat kau mencengkeram tanganku, tapi tidak. Aku berusaha mungkin untuk menahan diri dan tidak melakukan kekerasan."
"Aku minta maaf. Benar-benar minta maaf karena sudah menyakitimu," lirih Taehyung mengiba.
Jimin mendengus pelan. "Pergilah."
"Aku ke sini untuk bicara."
"Bukankah sudah kubilang padamu untuk tidak muncul di hadapanku lagi?"
Jimin hendak masuk ke dalam kamar, tapi ucapan Taehyung menahannya.
"Alasan mengapa aku tidur dengan Sora. Tidakkah kau ingin tahu?"
Ah. Sora.
Nama lain yang bisa membuat Jimin mendadak sesak selain nama Taehyung. Dua oknum yang berhasil menghancurkan hidup Jimin dua tahun silam.
"Aku tidak..."
"Dia menipuku," sela Taehyung.
Jimin berbalik dan memutar bola matanya, merasa jengah. "Omong kosong apa lagi itu?"
"Bisakah kau dengarkan aku dulu? Jika sampai akhir kau tetap tidak percaya, terserah. Aku tak akan memaksamu. Aku sudah merusak kepercayaan itu bukan? Rasanya sangat wajar jika kau tidak bisa mempercayaiku lagi."
Jimin menarik napas panjang, lalu menyandarkan punggung seraya melipat tangan di dada.
"Apa kau masih ingat ketika kau bilang padaku bahwa kau akan pergi berkemah bersama Taemin? Ketika kita bertengkar karena aku cemburu?"
Bagaimana mungkin Jimin melupakan hal itu? Ia ingat pertengkaran yang terjadi sebelum Jimin pergi berkemah dengan Taemin. Meskipun pada akhirnya ia tetap pergi, tapi acara kemah itu berakhir menjadi sesi cerita panjang dan penuh air mata.
"Sora memanfaatkan amarahku. Dia menceritakan seluruh kedekatanmu dengan Taemin. Dia memanipulasi beberapa bagian, melebihkannya untuk memancingku."
"Dan dia menunjukkan foto ketika Taemin mencium pipimu."
Jimin mendengus tak percaya. "Itu..."
"Aku tahu. Bodohnya, aku baru tahu hal itu setelah aku pergi ke Amerika. Minho mendengar apa yang terjadi di antara kau, aku dan Sora. Ia pun meneleponku dan menjelaskan hubunganmu dengan Taemin yang benar-benar hanya sebatas teman dekat."
Mata Jimin terpejam. Mencoba mencerna seluruh penjelasan yang diutarakan oleh Taehyung. Bagaimana bisa Sora melakukan hal itu kepadanya? Jimin masih tak percaya, meskipun itu sebenarnya hal yang sangat mungkin, melihat bagaimana Sora sama sekali tidak meminta maaf setelah merusak hubungannya dengan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
warm winter ▪️
Fanfiction[Completed] Setelah perpisahan yang pahit, Park Jimin mulai terbiasa menghabiskan malam Natal yang dingin seorang diri. Hingga seseorang mendekat dan mulai menghangatkan Natalnya tahun ini.