Bab 18

237 26 4
                                    

Sunyi. Ya itu suasana di ruangan ucha saat ini hanya ada suara peralatan rumah sakit yang terdengar.

Daniel yang kini sangat hawatir ia tak mau meninggalkan ucha sedikitpun kecuali ucha yang menyuruhnya. Ia sekarang berada disamping ranjang ucha memegangi tangan ucha berharap ia cepat sadar.

"Cha ayo dong sadar gue nungguin lo nih" ucap daniel sedih.

Disisi lain deven yang duduk di sofa, ia terus memperhatikan gerak gerik daniel. Dalam hatinya ia tak terima ia merasakan panas terkena api cemburu.

"Arghh" suara ucha yang bangun dari sadarnya.

"Chaa?" Daniel khawatir. Ucha yang tersadar Deven pun juga ikut mendekat ke ranjang ucha.

"Arghh, gue dimana" kata ucha sambil memegang kepalanya terasa sakit.

"Lo ada di rumah sakit cha" jawab daniel.

"Lo kenapa? Ada yang sakit?" Tanya deven.

"Enggak kepala gua aja yang terasa agak pusing." jawab ucha.

🦄🦄🦄

Tadi dokter telah memeriksa ucha. Ucha sekarang sudah tidak apa apa. kondisinya pun sudah mulai stabil setelah makan dan meminum obatnya. Jika ditanya apakah daniel dan deven masih disana, tentu saja mereka berdua masih setia untuk menjaga ucha walaupun tadi sudah ucha suruh pulang.

"Cha, lo kenapa sih bisa kaya gini, bikin gue khawatir aja" ucap daniel.

Tak ada jawaban. Ucha yang mendengar pertanyaan dari daniel ia langsung termenung dengan tatapan kosong.

'Duh gue kayaknya salah ngomong nih' batin daniel.

"Yaudah cha ga usah di jawab, gue ngerti kok" ucap daniel lagi.

Seketika ruangan itu menjadi sunyi lagi sampai ada orang yang masuk dan membuka topik pembicaraan.

"Ucha sayang" kata nadia.

"Maa" jawab ucha lalu memeluk ibunya.

"Gimana keadaan lo dek" tanya raja.

"Udah mendingan kok bang tenang aja" jawab ucha lagi.

Pandangan ucha pun teralihkan ke pada arkan selaku papanya. Raut wajah ucha yang awalnya sumringah bahagia sekarang menjadi datar yang tak berarti.

"Ekhem, deven sama daniel pasti belum makan kan, mending kita ke kantin aja yuk makan dulu" ajak nadia, dia memang sengaja memberi waktu kepada anaknya dan ayahnya.

"Emm, tapi tan..."

"Udah ayok, tenang nanti tante yang traktir kalian, ayok ja kamu juga ikut" potong nadia dan mengajak mereka ke kantin.

🦄🦄🦄

Deven, Daniel, raja, dan dania kini sedang berada di kantin menikmati makanan mereka masing masing sedang kan disisi lain di ruang Rawat ucha terdapat kesunyian tak ada satupun suara yang terlontarkan diantara mereka.

"Ucha" panggil arkan.

tak ada jawaban dari ucha ia hanya melihat ayahnya itu dan seolah jika ia menanyakan 'ada apa'

"Papa minta maaf sama kamu cha, papa tau papa salah papa akan jelasin semuanya cha agar kamu ngerti, tapi papa mohon ucha jangan marah sama papa ya dan izinkan papa buat jelasin semua" ucap arkan memohon pada anak kesayangannya itu.

Melihat papa nya memohon seperti itu ia merasa iba dan akhirnya ia mau untuk mendengarkan penjelasan papanya.

"Iya, ucha mau dengerin penjelasan papa" kata ucha sambil menganggukkan kepalanya.

unexpected love (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang