Happy reading 🐣
Kini pagi hari dengan langit yang sangat amat cerah. Ucha telah siap memakai seragam osis lengkap dengan dasi serta perlengkapan yang lain.
Ucha pun turun kebawah untuk sarapan bersama abangnya mengingat kedua orang tuanya masih berada di luar kota.
"Pagi abang." Teriak ucha dengan semangatnya.
"Pagi."
"Cepetan sarapan terus ayo berangkat." Kata raja.
"Duh sory nih ya abangku tersayang kali ini gue ga berangkat sama lo oke." Ucap ucha.
"Napa? Lo dijemput daniel?" Tanya raja sedikit sinis.
"Iya hehehe." Jawab ucha dengan tawanya.
"Iya deh yang punya pacar baru."
"Iya dongg. Makanya lu cepet-cepet tuh nembak kak ratu." Sindir ucha.
"Sini makan dulu." Alih raja.
Raja memang belum siap untuk menjalin hubungan dengan ratu mungkin karena raja terlalu takut untuk PDKT kepada ratu.
Pimm! pimm!
Suara klakson mobil BMW didepan rumah ucha. Setelah mendengar klakson tersebut ucha serta raja pun keluar rumah dan memutuskan untuk pergi sekolah tentunya ucha bersama daniel sedangkan raja sendirian memakai mobilnya.
"Hai." Sapa ucha malu-malu.
"Hai." Jawab daniel.
"Berangkat sekarang?" Ucha hanya mengangguk.
"Bang gue duluan."
"Oke syap, jagain tu ade gue." Ucap raja.
"Tenang aja bang."
Ucha dan raja pun memasuki mobil dan segera berangkat ke sekolah mereka. Diperjalanan mereka sangatlah nampak asik, percakapan diantara mereka pun tak ada batasnya walaupun hanya membicarakan hal-hal yang tak berguna.
Sampailah di gerbang sekolah mereka. Setelah turun dari mobil seperti biasa mereka menjadi sorotan para siswa siswi disana. Ya, memang kabar untuk ucha dan daniel berpacaran pun sudah menyebar kemana-mana.
Nampak dari mereka yang melihat sepasang kekasih tersebut benyak yang iri, senang, dan juga merasa marah bagaimana tidak semenjak mereka turun dari mobil daniel terus menggandeng tangan ucha tak ada hentinya walaupun ucha sudah mencoba untuk melepaskan gandengan tersebut.
"Niel tangannya lepas ya." Pinta ucha.
"Emang kenapa? Gapapa kalik."
"Itu dilihat sama orang banyak kan malu."
Daniel pun menghadap ke arah ucha dan memegang kedua pipi ucha seketika tubuh ucha menjadi kaku seperti tak bernyawa. "Sayang kan aku kemarin udah bilang kamu harus terbiasa dengan kondisi kaya gini."
"Sayang?" -batin ucha. Ucha merasa belum terbiasa saja dengan panggilan itu. Semenjak mereka jadian memang daniel kerap memanggil ucha dengan panggilan tersebut tetapi ucha jarang sekali memanggil daniel dangan sebutan 'sayang'
"I..iya." Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju kelas.
Sesampainya dikelas mereka pun duduk di tempat mereka.
"Wihh yang baru jadian boleh nih ngasih PJ (pajak jadian)" ucap salah satu teman kelas mereka.
"Sabar nanti ada kok tenang aja." Ucap daniel.
"Selamat ya bro." Kata deven dengan menjabat tangan daniel."
"Tanks bro."
"Selamat ya cha moga langgeng."
"Makasih dev."
"Meisya lo kenapa kok lesu." Ucap ucha duduk di samping meisya.
"Oh, engga. Gue denger lo udah jadian sama daniel selamat ya." Kata meisya.
"Makasi sya."
"Oh ya lo kenapa sih milih daniel?" Tanya meisya.
"Emm, lo kan tau gue udah suka sama dia dari dulu walaupun gue dulu juga pernah musuhan sama dia tapi gue juga gabisa boongin perasaan gue kalo gue suka sama dia" jelas ucha.
"Padahal gue liat-liat deven itu lebih oke lo dari pada daniel."
"Bagaimana melilai seseorang itu kan setiap orang berbeda sya."
"Iya sih. Lo beneran ga suka deven."
"Ya bener lah. Lo mah bercanda mulu ya kali gue suka deven yang gue terima daniel kan ga mungkin." Ucap ucha dan meisya pun hanya mengiyakan.
Bel pun berbunyi pelajaran segera di mulai mereka pun melanjutkan pelajarannnya.
Jangan lupa like & coment.
See you next chapter💫💫
KAMU SEDANG MEMBACA
unexpected love (Selesai)
FanfictionAurel yang awalnya sangat mengidolakan daniel menjadi benci karena sifat daniel yang tak seperti aurel ketahui. Tetapi tak lama entah mengapa mereka bisa dekat hingga mereka sangat layak nya seorang sahabat, keakraban mereka membuat mereka saling ny...