"Oke gaes mari kita makann" Teriak meisya
Yap sekarang mereka telah duduk di meja kantin dengan menikmati makanan mereka seperti janji Ucha dia akan mendekatkan abangnya itu dengan kakak kelasnya jadi tak hanya ucha, Daniel, Deven, dan Meisya tetapi di situ juga ada Raja dan ratu.
Daniel yang melihatnya menyantap makanan nya seperti anak kecil ia menahan tawanya sampai akhirnya disadari oleh ucha.
"Napa lo liatin gue kaya gitu?" Tanya ucha
Daniel yang menyadari pertanyaan dari ucha dia pun menunjukkan letak belepotan ucha. Daniel yang mengerti jika Ucha yang tak paham apa maksud dari daniel dia pun langsung membersihkan belepotan di bibir ucha dan hal itu berhasil membuat mata tertuju pada 2 orang tersebut.
"Ekhemm" Daniel yang sadar deheman dari Raja pun langsung melepaskan tanganya.
"Kalo mau pacaran jangan disini kalik disini kaum jomblo semua nih" sindir meisya
"Si.. siapa yang pacaran kita cuma teman" jelas ucha sambil menekankan kata 'teman'
"Iya emang teman, tapi teman rasa pacar kan" sindir meisya lagi
"Udah gue mau ke toilet dulu" kata ucha lalu pergi meninggalkan teman temannya itu.
"Gue mau balik ke kelas duluan" kata deven dingin. Melihat kelakuan mereka semua ratu hanya diam membisu sedangkan daniel, dia masih menetralkan detak jantungnya yang dari tadi berdegub dua kali lipat seperti biasanya.
🦄🦄🦄
bel berbunyi sudah 10 menit yang lalu kini waktunya ucha dan Daniel pulang ke rumah, mereka memang sengaja menunggu hingga sekolah sepi karena jika mereka sudah keluar dari tadi pasti para penggemar Daniel nanti akan membicarakan mereka berdua.
kini mereka sudah berada di mobil daniel.
"eh eh daniel ini kan bukan arah rumah gue, kita mau ke mana?" Tanya ucha
"iya emang gue mau mengajak lo ke suatu tempat"
"suatu tempat?"
"iya, udah lo diam aja nggak usah bawel nanti juga tahu tempatnya"
Tibalah mereka disuatu tempat yang menjadi tujuannya dari tadi.
"Eh eh lo ngapain bawa gue ke tempat kaya gini" tanya ucha waspada.
"Tenang gue ga akan apa apain lo kok" jelas daniel yang mengetahui pemikiran ucha. "Ayuk" lanjut daniel lembut.
"Wahhhh daniell ini bagus banget" kata ucha terpukau.
"Suka?" Tanya daniel.
"Iya jelas lah gue suka, siapa yang ga suka coba dibawa ke tempat seindah ini" kata ucha.
"Itu ada perahu apa masih bisa di gunain?" Lanjut ucha yang tertarik pada perahu itu.
"Jelas masih lah, mau naik?" Ucha hanya menganggukkan kepalanya menandakan mau.
"Ternyata di dalam hutan yang serem itu di dalamnya ada danau yang seindah ini ya, gue baru tau loh"
"Iya emang, disini adalah tempat favorit gue, dulunya ini adalah suatu danau yang tak terurus tetapi orang tua gue yang mengubahnya jadi seperti ini andai lo tau lo perempuan kedua setelah bunda gue yang gue ajak kesini" jelas daniel
"Terima kasih udah ajak gue kisini" kata ucha sambil menunjukkan senyum yang lebar bagitupun daniel.
Entah mengapa gue nyaman sama lo cha, lo itu beda dari cewek lain yang gue kenal- batin daniel.
"Cha"
"Hem"
"Cha"
"Hem"
"Ucha!!"
"Apaansih"
"Lagian lo di panggil cuma ham hem ham hem aja"
"Iya ada apa daniel" ucap ucha sabar
"Hehehe, lo tau ga..." ucap daniel tetapi terpotong oleh ucha.
"Enggak"
"Sabarkan hamba ya allah" ucap daniel pelan tetapi masih bisa di dengar oleh ucha.
"Ucha cantik manis tadi gue belum selesai ngomongnya!!!" Geram daniel.
"Hehehe iya maap yaudah lanjutin"
"Lo tau gak danau gue kasih nama apa?" Tanya daniel.
"Enggak, emang apa namanya?" Tanya ucha penasaran.
"Namanya danau kasih sayang" kata daniel dengan senyum amat lebar.
"Kenapa danau kasih sayang?" Tanya ucha penasaran.
"Karena disini lah gue bisa merasakan kasih sayang dari semua orang termasuk orang tua gue" ucap daniel.
"Sepertinya enak ya jadi lo, bisa menikmati kasih sayang dari kedua orang tua lo" kata ucha menunduk sedu.
"Emang lo enggak?"
"Gue beda, gue emang punya ortu yang lengkap, kasih sayangnya pun juga penuh tetapi itu dulu sekarang sudah berbeda" raut wajah ucha yang tambah sedih.
"Maksud lo?" Tanya daniel penasaran.
"Udah lah ga usah di bahas males gue, mending kita ke rumah pohon itu kayaknya bagus deh pemandangannya kalo dari sana" kata ucah mengalihkan pembicaraan.
"Ahh oke yuk" ucap daniel tanpa basa basi.
Mereka pun menikmati pemandangan yang ada di danau tersebut. Tak terasa hari pun mulai gelap.
"Cha udah mau malem kita pulang yuk ntar lo di cariin ma ortu lo"
"Iya udah deh ayuk"
Mereka pun sudah bereda di mobil milik daniel. Perjalanan kurang lebih 1 jam mereka pun tiba di rumah ucha.
"Cha sampek nih" kata daniel lalu menengok ke arah ucha.
"Yah malah tidur kecapean paling yah" gumam daniel.
Daneil tanpa sadar ia terus memperhatikan wajah cantik milik ucha "cantik, imut, lucu" hanya itu kata kata yang dilontarkan daniel sampai akhirnya lamunannya buyar.
Lah gue apaan sih malah muji dia -batin daniel.
Tak disadari ternyata perlahan ucha bangun dari tidurnya.
"Aghh" daniel yang sadar bahwa ucha sudah bangun dari tidurnya ia langsung memperbaiki posisinya seperti semula.
"Udah sampe" kata daniel datar.
"Ohh iya, makasih udah di anterin gue masuk ya, ohh ya makasih juga buat yang tadi" kata ucha yang hanya di balas dengan anggukan.
Mobil daniel kini melaju jauh dari rumah ucha sekarang ucha ingin masuk kedalam rumah tetapi belum saja ia memasuki rumahnya di depan gerbang ia telah di hadang oleh papanya.
"Siapa itu?!!" Tanya papa ucha tegas.
Gimana ceritanya??
Jangan lupa vote & coment yaa🤗🤗See you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
unexpected love (Selesai)
FanficAurel yang awalnya sangat mengidolakan daniel menjadi benci karena sifat daniel yang tak seperti aurel ketahui. Tetapi tak lama entah mengapa mereka bisa dekat hingga mereka sangat layak nya seorang sahabat, keakraban mereka membuat mereka saling ny...