Happy reading 🌻
Kini tepat 1 minggu setelah perjanjian ucha dengan daniel artinya, kini sudah waktunya untuk daniel menentukan pilihannya.
Mereka telah janjian di suatu cafe di jalan cemara untuk membicarakan hal itu, dan kini daniel telah sampai di sana sebelum ucha ada di sana.
1 jam telah berlalu ucha tak kunjung datang.
"Ucha kemana sih, gue udah telfon dia dari tadi tapi ga dijawab-jawab." Gumam daniel.
Drtt drtt
Ponsel daniel bergetar, menandakan ada panggilan untuknya."Halo."
".."
"Iya, saya pacarnya."
".."
"Oke saya kesana sekarang."
Tut tut tut
Daniel pun segera memutuskan panggilan tersebut lalu berdiri dan berlari menuju mobilnya.
Dengan kecepatan diatas rata-rata ia menjalankan mobilnya.Pikirannya kacau, yang ia pukirkan hanyalah bagaimana kondisi ucha sekarang.
Setelah ia melewati banyak rambu-rambu lalulintas akhirnya ia pun sampai di tempat tujuan yaitu rumah sakit sehat sentosa.
Dengan cepat pun dia memakirkan mobilnya lalu berlari ke dalam rumah sakit.
"Sus ada pasien kecelakaan atas nama aurelia syawalaura?" Tanya daniel khawatir.
"Saya cek dulu ya kak." Ucap suster tersebut.
"Ada kak, masih di UGD yak kak." Lanjutnya.
"UGD sebelah mana sus?"
"Kakak lurus aja nanti disana belok kiri." Tunjuk suster tersebut.
Dengan secepat kilat daniel pun berlari sesuai arah yang ditunjuk suster tadi.
Pas sekali, setibanya daniel di depan UGD dokter pun keluar.
"Wali dari pasien aurelia." Panggil dokter tersebut.
"Saya pacar nya dok. Gimana kondisinya?" Tanya daniel.
"Kondisinya sudah stabil kaki sebelah kanan retak tapi sudah tidak apa-apa selain itu hanya ada luka ringan saja. Pasien masih keadaan di bius kemungkinan sadar 1-2 jam." Jelas dokter tersebut.
"Makasih dok, apa saya boleh masuk?"
"Boleh silahkan, tapi tunggu pasien dipindahkan ke ruang rawat inap terlebih dahulu. Sekarang pasien sedang digantikan pakaiannya dulu. Kalau begitu saya tinggal dulu ya, permisi." Ucap sang dokter.
"Baik dok, terimakasih" Ucap daniel.
Tak lama setelah dokter itu pergi, terlihat beberapa suster keluar dari ruang UGD dengan mendorong sebuah tempat tidur yang ada ucha di atasnya yang masih belum sadar dari pengaruh obat bius.
"Terimakasih sus." Ucap daniel, lalu mereka pun tersenyum dan pamit keluar ruangan.
Setelah menutup pintu ruang rawat, daniel pun melangkah menuju ucha.
Pertama yang ia lihat adalah tubuh ucha yang terkapar lemas di atas tempat tidur pasien. Tak hanya itu, terdapat selang infus yang terpasang di tangan mungil ucha dan juga gips di kakinya."Ucha... maafin aku ya. Aku yang udah salah sama kamu, aku penyebab kamu terbaring disini. Coba aja kalo aku enggak egois pasti kita masih sama-sama dan enggak perlu ada kejadian kaya gini." Kata daniel yang berbicara kepada ucha yang belum sadar, daniel terus menggenggam tangan ucha yang terbebas dari selang infus seakan-akan menyalurkan tenaga untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
unexpected love (Selesai)
FanfictionAurel yang awalnya sangat mengidolakan daniel menjadi benci karena sifat daniel yang tak seperti aurel ketahui. Tetapi tak lama entah mengapa mereka bisa dekat hingga mereka sangat layak nya seorang sahabat, keakraban mereka membuat mereka saling ny...