18 Rumor?

4.6K 268 8
                                    

༺❀༻

Manusia memang tidak pernah ada rasa puas dan selalu ada orang yang tidak menginginkan kebahagiaan orang lain!

HAPPY READING!!

Adel berjalan dikoridor dengan banyak tatapan bingung, iba dan ada juga tatapan sinis.

Adel heran mengapa semua orang menatapnya seperti itu?

"ADEL!" teriak seseorang dari belakang

Adel menolehkan kepalanya. Didapati Minji dan Jollyn.

"Lo harus liat mading!" pekik Minji

"Lah? Adel kenapa? Eh iya kenapa pada ngeliatin Adel si?" tanya Adel polos

"Makanya gece liat mading" ucap Jollyn

Adel melihat mading ramai dengan siswa-siswi dan saat melihat Adel mereka memberi jalan untuk Adel.

Adel melihat mading terkejut sangat terkejut karna ada foto dia dan Arvin tengah mengelus pipi dan rambut Adel saat Arvin menyemangati nya dan mereka berpelukan saat senang karna menang.

Disana malah tertulis sebaliknya! 'Karna menang mereka hampir berbuat mesum! Dasar jalang PH!'. Adel langsung merobek semua yang ditempelkan. Ia marah iya sangat marah kepada orang yang menempelkan ini. Bagaimana orang itu tega sekali kepada Adel. Rasanya Adel tidak pernah punya musuh selama ini.

"Siapa yang ngelakuin ini?" tanya Adel

"SIAPA YANG NGELAKUIN INI?!!" bentak Adel ke semua yang menatapnya

Mata Adel berkaca-kaca lalu ia berlari mengarah ke taman belakang. Di taman belakang ia menangis sampai sesenggukan, mengapa ada orang yang tega seperti itu padanya.

Katakan Adel cengeng, bodoh, tidak bisa mengontrol emosi dan lemah. Adel hanya ingin bahagia, mengapa selalu ada orang yang tidak menginginkan kebahagian itu?

Tiba-tiba ada seseorang yang merengkuh tubuh mungil Adel. Adel kenal, sangat kenal dengan aroma ini parfum yang hampir setiap hari Adel cium.

Ya, dia Rey.

Adel langsung menangis kembali. Rey menepuk kepala Adel lembut. Rey melepaskan pelukannya beralih mengelus pipi Adel.

"Gue punya adik dia imut, lucu, cengeng, pendek, ceroboh, polos. Sampe suatu saat dia bahagia dan ternyata ada orang yang gak suka sama dia" ucap Rey lembut

"Dia nangis, tapi gue yakin dia kuat dia bisa dia gak payah. Jangan nangis, gue lemah ngeliat lo gini Del" lanjut Rey mencubit pipi adiknya

"Lo gak usah dengerin mereka kalo emang lo gak salah oke? Adik gue kuat, jangan nundukin kepala lagi nanti mahkotanya jatoh,  tuan putri. Kalo lo sang tuan putri nya,  gue, Ayah, Bunda bakal jadi pengawal buat lo. Kita bakalan jaga lo selalu dan selamanya" ucap Rey meyakinkan

Adel memeluk Rey dengan penuh kasih sayang. Ia beruntung memiliki kakak laki-laki seperti Rey. Ya walaupun menjengkelkan tetapi saat Adel down Rey selalu ada.

"Kita ke kelas ya? Udah bel dari 30 menit yang lalu" ujar Rey

"Kita bolos?" tanya Adel polos

DELVIN [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang