༺❀༻
HAPPY READING!!
Ting tong!
Vara langsung membuka pintu rumahnya dan menemukan Jollyn tengah berdiri.
"Eh tante, apa kabar tan?" sapa Jollyn ramah
"Baik kok, ayo masuk" ujar Vara mempersilahkan
"Kamu langsung ke kamar Adel aja ya, dia tadi tante suruh beresin kamarnya. Minji mana ini?" ucap Vara
"Minji kayaknya mau nyusul sini, yaudah tan Jollyn ke atas dulu ya" balas Jollyn
Vara tersenyum dan mengangguk.
Tok tok tok
"Del?" panggil Jollyn
Tidak ada sahutan
Tok tok tok
"Del" panggil Jollyn dengan lebih keras
Tidak ada sahutan lagi.
Jollyn langsung membuka pintu kamar Adel. Dan yang ia dapatkan adalah Adel tengah tertidur di karpet berbulunya. Jollyn memutar matanya malas dan menjepit hidung Adel.
Tak lama Adel membuka matanya, saat ingin memprotes-
"Mau protes? Gue panggilin daritadi lo taunya malah buat pulau" sinis Jollyn sambil menata pakaiannya
Adel hanya menyengir "Lin, kamu gimana sama Kak Gilang?" tanya Adel ragu
Jollyn langsung menoleh ke arahnya "Maksud lo? Gue? Sama Kak Gilang? Emang ada apaan?" tanya Jollyn heran
"Adel bisa lihat dari mata kamu, kalo kamu itu suka sama Kak Gilang bener kan?" tebak Adel
Jollyn terdiam "Gue enggak-"
"Lin, kita sahabat udah lah nggak papa ngasih tau kalo kamu beneran suka sama Kak Gilang, siapa tau juga suka sama kamu" goda Adel
Jollyn terperangah dan langsung menimpuk Adel dengan bantal disekitarnya "Trus gimana kabarnya sama lo? Yang dari pas pertama kenal sama Kak Arvin mulu" sinis Jollyn
Jadilah Adel yang terdiam "A-adel gak tau" ucap Adel ragu
Jollyn mendekat disamping Adel dan memeluknya "Udah gak papa, gue juga belum pasti kalo gue suka sama Kak Gilang" ucap Jollyn menenangkan
Adel hanya mengangguk didalam pelukan Jollyn.
*
Rey pulang dan menemukan Adel, Jollyn dan Bundanya tengah menonton televisi bersama."Rey pulang" seru Rey
"Abang, langsung mandi trus makan ya" ucap Vara
Rey mengangguk "Lin, tumben disini" ucap Rey
"Iy-"
"Suka-suka dia lah" sewot Adel
"Gue nanya ke temen lo pendek" ucap Rey mencubit pipi Adel
"Hish noda" geli Adel sambil menghapus bekas cubitan Rey dipipinya
Jollyn hanya bisa terkekeh melihat adik dan kakak itu.
"Minji mana? Kok tumben biasanya bertiga" ucap Rey ke Jollyn
"Tadi katanya nanti nyu-"
"Ribet banget sih kepoan jadi orang sana-sana mandi" usir Adel
Rey mencium pipi Adel lalu berlari ke kamarnya sebelum kena murka Adel.
"Lo beruntung ya Del punya abang yang sayang sama lo" kekeh Jollyn
"Ada suka dukanya sih, kamu sendiri gimana sama si Jovi?" tanya Adel
"Gak peduli gue sama dia, udah dibilangin masih aja kayak gitu" kesal Jollyn
"Sabar Lin, sidang lagi aja si Jovi tapi tanpa emosi" ujar Adel lembut
"Sama aja Del tu anak mah keluar malem mulu udah gak mempan dibilangin jangan keluyuran bareng cowok sama aja" sungut Jollyn
Adel hanya menepuk pundak Jollyn bermaksud menenangkan.
❍ིི۪۪⃕۫۫͜ꦿ֗
.
.
.Arvin berdiam diri dikamarnya. Pikirannya entah kemana dia terus melamun sampai akhirnya ia tersadar dan membuka buku biru yang sudah usang. Beberapa detik Arvin menatapnya lalu ia taruh ditempat semula.
Arvin melangkah keluar kamar dan mendapati Dirga tengah berkutik dengan laptopnya. Karna masa bodoh Arvin tetap melangkah dengan santai keluar rumah.
"Arvin, mau kemana kamu?" tanya Dirga
"Keluar" jawab Arvin singkat lalu membanting pintu
❍ིི۪۪⃕۫۫͜ꦿ֗
.
.
."Halo?"
"..."
"Oh yaudah gakpapa Ji, urusin dulu aja"
"..."
"Ok"
Pip
"Kenapa Lin?" tanya Adel
"Minji gak jadi nginep hari ini, gue juga deh kayaknya ini si Jovi udah dirumah. Maaf ya Del" ucap Jollyn
"Oh yaudah gak papa, ini juga masalah keluarga kamu harus cepet-cepet di selesai in" jawab Adel
"Gue pamitan dulu" ucap Jollyn
Jollyn berpamitan dengan Vara dan Rey.
"Del, gue balik ya" pamit Jollyn
"Bang Rey anter ya?" usul Adel
"Gak usah gue juga pengen ke minimarket beli 'itu' hehe" ucap Jollyn
"Yaudah hati-hati ya" ucap Adel
Jollyn telah selesai membeli sesuatu di minimarket ia ingin memesan ojol.
"Jollyn?" panggil seseorang
"E-eh Kak Gilang?" kaget Jollyn
"Sore-sore ngapain disini?" tanya Gilang
"A-anu tadi habis ke minimarket ini mau pulang" gugup Jollyn
"Bareng gue ayo" ucap Gilang
"Enggak usah Kak lagian ini mau pesen-"
"Kelamaan, lo gak liat didepan ada apa?" ucap Gilang
Kepala Jollyn menoleh ke arah yang diucapkan Gilang, ternyata ada segerombolan laki-laki seumuran Gilang didepan dengan rokok dan alkohol.
Jollyn bergidik ngeri "Gue boleh bareng Kakak aja kan?" tanya Jollyn gugup
Gilang terkekeh "Kan gue yang nawarin"
Jollyn naik ke motor Gilang tapi Gilang belum juga menjalankan motornya.
"Kok gak jalan Kak?" tanya Jollyn pelan
"Pegangan" ucap Gilang
Jollyn lantas memegang jaket Gilang tapi tangan Gilang menuntunnya untuk memeluk pinggangnya. Seketika rona merah di pipi Jollyn muncul.
"Ntar jatoh lo pegang jaket gue doang" ucap Gilang menepuk tangan Jollyn yang berada di pinggangnya
Lalu mereka pulang dengan hati masing-masing berbunga-bunga
.
.
.Semoga suka ya🙌
Ayo di vote, vote kalian bikin semangat aku buat next ke bagian selanjutnya.
Terimakasih -🍒
🌟💬!
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVIN [COMPLETE]✔
Teen FictionREVISI LAMBAT "Kak.. Adel boleh ngomong?" tanya Adel Arvin mengangguk. Adel mulai memperlihatkan bukunya disitu Arvin terkejut ia tak mampu menyembunyikan nya. Adel mulai membuka bukunya "Kata abang,Kak Arvin punya buku ini juga? Bener ya?" tanya Ad...