༺❀༻
HAPPY READING!!
"Ada apa, Kak?"
"Lo pake ini trus senggol siswi yang lagi ngantri paling belakang"
"T-tapi itu kan--
"Gak usah banyak bacot sana awas sampe lo bocorin siapa gue, hidup lo gak tenang!"
Di kantin, Adel dan dua sahabatnya sedang ingin membeli makanan di kantin.
"Ji, sini Adel aja yang pesen makanannya" ujar Adel
"Loh? Tumben, yaudah sama kayak biasa aja, Del" jawab Minji
Adel mengangguk lalu mengantri memesan makanan, memang cukup ramai sampai ia harus mengantri paling belakang. Tiba-tiba--
Brukk
Srettt"E-eh Kak maaf g-gak sengaja" ucap siswi itu
Adel meringis "Sshh ah iya gak papa,lain kali hati-hati ya" ujar Adel
Siswi itu mengangguk lalu pergi begitu saja membuat Adel mengernyit heran. Setelah lama mengantri Adel membawa nampan dan berjalan ke arah Minji dan Jollyn. Tapi anehnya yang lain menatapnya.
'Kenapa pada natap Adel? Adel salah?' batin Adel
Adel menaruh nampan di meja mereka "Ini Ji, Lin" ucap Adel
"Oke thank you say--wait wait" ucap Minji
Jollyn menatap lengan Adel tidak percaya, itu membuat Adel kebingungan.
"WHAT THE F*** What's on your arm is blood Del?!!!" pekik Minji
"Darah?" gumam Adel lalu ia melihat lengannya ternyata sudah peluh dibanjiri darah segar
Pantas saja orang lain menatapnya, astaga.
Minji dan Jollyn segera menariknya menuju UKS. Saat diperjalanan mereka melihat anak inti Galvoex tengah kumpul di dekat UKS.
Minji dan Jollyn segera membawa Adel masuk ke UKS dan langsung ditatap semua anak inti Galvoex. Mereka langsung ikut masuk ke UKS.
"Del, lo kok bisa gini?" kejut Kevan
"Siapa Del?" tanya Rey dingin
"Bang udah ah, Adel gak papa ini cuman kegores jarum maybe" ucap Adel ngawur
Rey menatap manik milik adiknya yang sangat meremehkan goresan itu. Ia menggertakan giginya dan tangan kanan nya mengepal kuat.
"Siapa yang ngelakuin?" tanya Rey lagi
"Udah Bang apaan sih ini cuma--"
"SIAPA ADEL?!" bentak Rey
Semua terlonjak kaget,l alu memutuskan untuk meninggalkan kakak beradik itu berdua.
Adel menatap Rey tak percaya lalu menunduk. Rey melihat itu diselimuti rasa bersalah ia mulai mendekati Adel.
"Del, abang gak niat bentak, tapi abang gak mau Adel luka kayak gini. Itu malah buat abang gak becus buat jaga Adel" lirih Rey
Adel masih menunduk ia menggigit bibir bawahnya menahan tangis. Rey mengangkat dagu Adel lalu memeluknya. Air mata Adel pun jatuh ia membalas pelukan Rey dan menangis.
Di luar UKS, Arvin mengambil handphone nya.
"Cek cctv kantin, copy rekaman kasih gue"
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVIN [COMPLETE]✔
Teen FictionREVISI LAMBAT "Kak.. Adel boleh ngomong?" tanya Adel Arvin mengangguk. Adel mulai memperlihatkan bukunya disitu Arvin terkejut ia tak mampu menyembunyikan nya. Adel mulai membuka bukunya "Kata abang,Kak Arvin punya buku ini juga? Bener ya?" tanya Ad...