CERITAKU - 1
Kim jongin, lelaki manis berusia 38 tahun, pemilik beberapa restoran berjejaring dan sudah memiliki puluhan cabang Yang selalu ramai setiap harinya. Seorang istri dengan dua orang putra.
Si sulung bernama oh daejoon Yang tengil, pemilik semua sifat suaminya dan juga fotokopian suaminya. Sama-sama tampan dan cerdas. Entah apa Yang jongin turunkan untuk si sulung. Usianya baru 7 tahun dan sudah bersekolah di sebuah SD Yang terkenal bukan hanya karena sekolahnya Yang berbayaran mahal tapi semua anak adalah anak orang kaya tak terkecuali daejoon kecil.
Lalu si bungsu oh jungwoo usianya 4 tahun, duduk bi bangku TK di yayasan sekolah Yang sama dengan daejoon, dulu daejoon juga bersekolah TK disini dan jongin percaya dengan sistem sekolah dan keamanan anak-anaknya jadi jongin memutuskan untuk kembali memasukkan anaknya bersekolah di sini.
Jika daejoon fotokopian sang papa maka jungwoo adalah fotokopian jongin. Benar-benar mirip jongin. Wajah manisnya juga kulit tan mereka Yang terlihat sangat menawan. Perpaduan Yang sempurna.
Oh sehun, nama pria lain Yang mengisi hari-hari jongin sejak 15 tahun Yang lalu. Pria Yang membawanya naik kepelaminan, pria Yang memberinya dua orang anak yang super lucu untuk meramaikan rumah tangga mereka tapi pria itu pula lah Yang akan menghancurkan semuanya.
Seorang CEO perusahaan game Yang jongin kenal sejak keduanya masih dalam masa kuliah. Pacar pertama jongin Yang menjadi suaminya kini, orang Yang jongin cintai juga Yang melukainya dengan sangat dalam.
Semua dimulai dari jongin Yang menemukan sebuah kotak kado kecil di nakas Yang berisikan kalung dengan sebuah inisial huruf "L", kalung Yang cantik tapi L bukan inisial nama jongin. Jongin memutuskan untuk mengikuti sehun.
Dan kecurigaan jongin terbukti. Sehun mendatangi sebuah rumah minimalis dan memeluk pria lain bahkan mencium pipi pria itu di hadapan jongin. Jongin tidak menangis hanya mengambil gambar adegan romantis itu kemudian pulang karena jam sekolah kedua anaknya akan berakhir dan jongin harus ada dirumah.
Tidak jongin tidak menangis, karena menangis tidak menyelesaikan apapun. Memang sakit, sangat sakit jika seseorang menghianatimu terlebih dia adalah orang yang kamu cintai dengan sangat, dia Yang kamu harapkan akan menemanimu hingga akhir hidupmu.
Anak-anak tidak perlu melihat ibu mereka menangis sedih, anak-anak hanya harus tahu jika ibu mereka adalah orang Yang paling kuat. Itulah Yang membuat jongin tetap tersenyum menyambut kedua anaknya Yang pulang dari sekolah mereka.
Menemani mereka bermain, belajar, makan malam hingga mengantarkan mereka ke atas kasur menjemput mimpi indah mereka meninggalkan jongin Yang berdiam diri di kamarnya menunggu suaminya pulang walau nyatanya jam sudah menunjukkan pukul 10 dan sehun belum juga pulang.
Hingga akhirnya sehun masuk kedalam kamar tepat di jam 12 malam, sehun tentu kaget melihat jongin masih terjaga. Sehun mendekati jongin dan duduk di dekat jongin mencoba menyentuh tangan jongin tapi jongin lebih dulu menarik tangannya menjauh dan memberikan ponselnya pada sehun.
"Cukup, sebaiknya jangan lagi berbohong" ujar jongin pelan sambil melirik jari manis sehun Yang sudah tidak lagi tersemat cincin pernikahan mereka. Jongin merasakan sakit hati Yang amat saat melihat itu. Sejak kapan sehun berubah? Kenapa jongin tidak tahu.
"Namanya luhan, aku mencintainya. Aku ingin menikahinya jongin" ucap sehun Yang seolah menikam jongin dengan ribuan pisau tepat di jantungnya dan menarik paksa nafas jongin keluar.
"Ahh, menikahlah kalau begitu, tapi ceraikan aku. Kembalikan aku pada orang tuaku seperti saat dulu kamu melamarku dan biarkan anak-anak bersamaku" ucap jongin lancar sangat lancar tanpa nada bergetar sedikitpun.
"Tapi jongin... Aku... "
"Aku tidak bisa membagi milikku dengan orang lain. Jika kamu memang ingin menikahi pria itu menikahlah, tapi tanda tangani surat cerai kita segera" jongin menyerahkan map berwarna coklat pada sehun. Map berisikan surat cerai Yang sudah jongin isi dan tanda tangani.
"Semoga kamu bahagia" jongin menepuk bahu sehun sebelum beranjak meninggalkan kamar mereka dalam diam.
Pintu tertutup di belakang punggung jongin dan saat itulah air mata jongin mengalir deras. Mendengar pengakuan sehun membuatnya benar-benar hancur. Apa hanya sampai disini dirinya berjodoh dengan sehun setelah 10 tahun lamanya mereka bersama? Saat sebelum punya rumah semewah ini saat sebelum punya apapun jongin sudah ada disamping sehun dan kini hanya karena seseorang Yang hadir diantara keduanya sehun berpaling dengan mudah.
Tidak ada Yang lebih mengerikan dari ini semua. Pernikahannya dengan sehun baik-baik saja hingga hari ini dan hari ini pernikahan bahagia itu akan hancur begitu saja. Benar-benar kenyataan Yang pahit.
🐻🐻🐻
Esok harinya jongin masih menyiapkan anak-anak seperti biasanya membuatkan sarapan untuk keduanya bahkan sehun sebelum mengantar mereka berangkat dengan supir kesekolah. Tidak ada Yang berbeda.
"Jongin, kita..." Kata sehun saat jongin masih memperhatikan mobil Yang dinaiki anak-anaknya menjauh.
"Kita apa? Tidak perlu bercerai? Tidak bisa kita harus bercerai. Jangan jadi egois"
"Kamu tidak ingin mempertahankan aku?"
"Untuk apa? Membuat bom waktu untuk diriku sendiri? Atau pura-pura bahagia di hadapan anak-anak? Tidak terima kasih" ucap jongin tegas
"Kamu tak lagi mencintaiku juga kan? Jadi berhenti menyalahkan aku seolah hanya aku Yang bersalah disini. Kamu sibuk dengan anak-anak dan tak lagi menjadikanku prioritasmu. Berhenti bersikap seolah hanya aku Yang bosan dengan pernikahan kita. Jadi jangan salahkan aku jika aku tertarik pada orang lain" kata sehun tajam membuat jongin mengerutkan dahinya dalam.
"Kita sama-sama 38 tahun, berfikirlah dengan logis. Aku mencintaimu dengan merawat anak-anakmu. Memastikan mereka baik-baik saja. Memastikan mereka tumbuh dengan baik. Mengurusmu setiap hari. Itu bukan lagi cinta sehun aku mengabdikan diriku untukmu tapi apa? Apa Yang kamu berikan? Penghianatan. Yang jelas aku tidak pernah menyimpan nama orang lain dihatiku." ucap jongin tajam
"Aku tidak butuh ini lagi" jongin menarik lepas cincin pernikahannya dan memberikannya pada sehun
"Kamu tak pakai aku pun sama" kata jongin kemudian beranjak meninggalkan sehun dengan langkah pelannya.
Jongin adalah orang yang tegas, jika ya maka jongin akan berkata ya hingga akhir. Jika tidak maka akan tidak selamanya. Sehun seolah kembali mengingat jongin dan masa muda mereka.
Menggebu akan cinta, menikah diusia muda. Mengurus semua bersama dan entah bagaimana sehun bosan dengan itu semua. Sehun seolah melihat hal lain Yang tidak jongin punya dalam diri luhan. Entah apa tapi sehun begitu tertarik pada pria bernama luhan itu, melupakan jongin, melupakan daejoon dan juga jungwoo. Melupakan segalanya karena cinta itu buta.
Tbc
Yuhuuuuuuuuu!!!! 655 followers, thank chuuu sesuai janji ya gengs aku bawa cerita ngenes dan Yang menurutku aja ini bisa bikin berurai air mata wkwkwkwk mungkin 🤣🤣🤣🤣
Semoga kalian suka!!!
Pai pai
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITAKU (END)
FanfictionSEHUN X KAI SEKAI HUNKAI KOMEN, FOLLOW, VOTE AND THANK YOU