CERITAKU - 13
Hari-hari Yang sehun lewati kini tak lagi sama seperti dulu. entah apa yang sehun lakukan, entah apa yang sehun rasakan akhir-akhir ini. rasanya sesak hingga tak ingin menjalani hari sama sekali. seperti kehilangan semangat hidupnya semuanya hilang dan menjadi hambar.
hidup sehun menderita karena kesalahannya sendiri. hidup sehun sesak karena kelakuannya sendiri. jika bisa sehun ingin menampar dirinya sendiri dimasa lalu. bagaimana bisa sehun jadi sangat bodoh hanya karena melihat luhan?
apakah benar jongin akan bahagia bersama dengan chanyeol? apakah sehun memang sudah tidak berhak apapun atas ketiga anaknya? apakah memang tidak ada harapan untuk sehun kembali pada jongin? semua pertanyaan itu menghantui sehun setiap malamnya.
menyiksa sehun setiap hari, menggores hatinya tanpa ampun. tapi yang paling menyiksa sehun adalah apakah jongin akan memaafkan sehun?
jam didinding sudah menunjukkan pukul 3 pagi dan sehun tidak bisa memejamkan matanya sama sekali. jika sehun memejamkan kedua matanya maka tangis jongin yang terbayang di depan matanya dan itu membuat sehun sangat tersiksa.
sehun duduk di ranjang luasnya yang semakin luas saat jongin tak disampingnya lagi. memeluk kedua lututnya juga menenggelamkan wajahnya disana, diam, sunyi dan sendiri membuat kenangan kembali masuk kedalam pikirannya.
kenangan bagaimana dirinya dan jongin bertemu, menghabiskan hari mereka penuh dengan tawa bahagia memenuhi hari mereka selama mereka bersama. hingga akhirnya sehun memberanikan dirinya untuk melamar jongin. tanpa bertunangan mereka menikah diusia yang cukup muda, dan tanpa pekerjaan yang mapan.
kegilaan dimasa itu membuat sehun tersenyum sendu. saat daejoon hadir hingga lahir sehun ada di samping jongin memeluk jongin, mengucapkan terima kasih dan menangis bahagia. ketika jungwoo hadir sehun kembali merasakan apa itu kebahagiaan. daejoon yang mirip dengannya dan jungwoo yang mirip dengan jongin adalah perpaduan yang lengkap.
daejoon hadir dengan senyuman sehun dan juga jongin, keduanya bahagia. saat jungwoo hadir keduanya juga bahagia tapi saat anak ketiga mereka hadir hari mereka sedang dipenuhi dengan tangisan, penuh dengan luka yang sehun buat dengan keadaan sadar.
saat bayinya hadir dan berusaha untuk tumbuh sehun dengan teganya mengucapkan ingin menikah lagi. ketika bayinya berusaha untuk bertahan sehun kembali membawa luka dengan mempertemukan jongin dengan luhan.
bagaimana bisa ini terjadi dan menghantam sehun telak tepat diwajahnya? saat daejoon bilang semua demi kebagaiaannya harusnya sehun malu. orang tua macam apa dirinya yang menjadi egois dan mementingkan dirinya sendiri? pantaskah sehun menyebut dirinya seorang ayah sekarang?
setelah semua luka yang sehun buat, setelah semua luka yang sehun goreskan untuk jongin, istrinya, dua anaknya yang melihat bagaimana bejatnya sang ayah bahkan juga bayi kecil yang tidak bersalah yang kini ada diperut jongin, masihkah sehun punya kesempatan kedua?
mengingat semua itu membuat sehun hanya bisa menangis. menyesali semuanya, menyesali kebodohannya, keegoisannya, dan sikap brengseknya. adakah jalan kembali? adakah jalan untuk berbalik agar sehun bisa memperbaiki masa lalunya? jawabannya tidak ada.
ini kisah nyata bukan dongeng fiksi yang memiliki mesin waktu dan sehun tidak akan mungkin kembali ke masalalu.
🐻🐻🐻
Pagi hari jongin yang biasanya super menyenangkan kini berubah menjadi mimpi buruk. sehun datang entah kapan dan saat jongin membuka pintu kamarnya pagi itu jongin langsung bisa melihat sang ibu menangis dan sang ayah mengepalkan tangannya erat-erat. kejadian berikutnya adalah gumaman tidak terima ibu jongin sambil menampar pipi kiri sehun yang sedang duduk bersimpuh dihadapan kedua orang tua jongin.
"kenapa? kenapa kamu tega melakukan itu pada anakku? kenapa?" tanya ibu jongin membuat jongin diam membeku. jongin jadi sadar jika kebohongannya terungkap hari ini.
"apa salah jongin padamu? kenapa jadi sebrengsek ini?" kata ibu jongin dengan berurai air mata. karena nestapa seorang anak adalah luka bagi seorang ibu dan tangis seorang anak adalah duka seorang ibu.
"maafkan aku ibu" lirih sehun sambil menunduk dalam.
"maaf? akankah semudah itu? tidak. kamu sudah melukai jongin sangat dalam jadi lebih baik kamu pergi saja sejauh mungkin darinya" jawab ibu disela tangisnya. tangisan karena meratapi kemalangan sang anak yang juga mengalami hal yang sama seperti dirinya dulu. dikhianati oleh orang yang sangat di cintai.
"aku menyesal ibu. aku tidak bisa jika tidak dengan jongin dan anak-anak ibu. aku benar-benar harus bersama mereka" ucap sehun
"kenapa menjadi sangat egois? saat kamu bersama selingkuhanmu apakah kamu mengingat mereka? kenapa sekarang kembali kenapa?"
"karena tidak ada yang bisa menggantikan jongin di hidupku ibu. tidak ada yang lain"
"brengsek. aku menyesal memberikan restuku padamu benar-benar menyesal" ucap ibu jongin sebelum menoleh dan melihat kearah jongin. pandangan keduanya bertemu dan jongin hanya bisa tersenyum sedih.
jongin berjalan mendekat membuat sang ayah bahkan sehun kaget karena kedatangan jongin yang mereka kira masih terlelap.
"pulanglah. tempatmu bukan disini lagi" kata jongin membuat sehun mendongak. membuat pandangan keduanya bertemu membuat jongin dapat melihat ada genangan air mata di kedua pelupuk sayu sehun.
"lalu tempatku ada dimana? kenapa semua orang menyuruhku untuk pergi darimu kenapa? dulu ibuku sendiri menyuruhku pergi, baekhyun ingin aku pergi dan kini orang tuamu juga memintaku untuk pergi. apa kita memang sudah tidak ada kesempatan lagi? apa ini yang kamu inginkan? kita berakhir begitu saja meski nyatanya aku sudah melakukan semua yang aku bisa."
"bukankah kamu ingin aku membuktikan jika aku bisa berubah lalu ini apa jongin? kenapa kamu lari dariku? bagaimana kamu tahu aku sudah berubah atau belum? bagaimana?" ucap panjang sehun membuat jongin mengerutkan dahinya dalam.
"tinggalkan saja sehun" kata ibu jongin pelan membuat semua orang menoleh pada sang ibu
"ibu yang akan membantumu mengurus cucu-cucu ibu. kita tidak butuh sehun. mereka tidak butuh ayah menyedihkan dan egois seperti sehun" lanjut sang ibu membuat jongin kaget
"ibu..."
"cukup dengarkan ibu jongin. tidak ada yang berubah meski kita berusaha termasuk luka akan masa lalu. cukup ibu yang merasakannya. cukup ibu yang berusaha melupakannya meski nyatanya tidak ada yang berubah. rasanya masih sama sakitnya jongin. masih sama pedihnya seperti saat ibu tahu pertama kali tentang perselingkuhan ayahmu meski puluhan tahun berlalu" jelas sang ibu membuat semua orang terkejut termasuk sang ayah yang langsung memandang sang istri sendu karena merasa bersalah. bersalah karena masalalu melukai orang yang paling dicintainya sangat dalam.
"ibu bilang kita bahagia. ibu bilang kita bahagia ibu" lirih jongin dengan tangan yang gemetar. merasa tertampar kenyataan yang selama ini orang tuanya sembunyikan.
"kebahagiaan ibu adalah kamu. jika kamu tertawa maka ibu juga tertawa tapi kini kamu menangis karena alasan yang sama seperti masalalu ibu jadi hentikan. lepaskan rasa sakitmu. lepaskan sehun. biarkan dia pergi. kamu akan bahagia tanpanya jongin. ibu yang akan membuatmu bahagia. ibu yang akan ada disampingmu jongin" ucap sang ibu sambil menggenggam tangan gemetar jongin.
apakah ini yang jongin inginkan? apakah memang perpisahan ini yang jongin inginkan? apakah dengan begini jongin akan bahagia? apakah anak-anak akan bahagia? jongin menggenggam tangan ibunya erat-erat. jongin tahu dimana kebahagiaannya. jadi jongin akan menjemput kebahagiaannya sendiri.
tbc
Yuhuuuuuuuu I'm back!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITAKU (END)
FanfictionSEHUN X KAI SEKAI HUNKAI KOMEN, FOLLOW, VOTE AND THANK YOU