CERITAKU (END)

CERITAKU - 11

CERITAKU - 11

"jungwoo? " panggil jongin untuk memastikam tubuh kecil Yang memeluknya adalah putranya oh jungwoo.

"Iya, ini jungwoo mama" kata jungwoo sambil mendongak melihat mama dan tertawa

"kenapa disini?"

"kakak dae dan jun ingin makan es krim"

"ah begitu, kalau begitu ayo kita pesan" kata jongin sambil melambaikan tangannya pada daejoon. Membuat kakak dae mendekat.

jongin menggandeng daejoon dan jungwoo di kedua tangannya dan ketiganya pergi meninggalkan sehun hanya bersama ibunya saja. sehun duduk berhadapan dengan sang ibu. keduanya memandang kearah yang sama.

melihat bagaimana jongin mendudukkan jungwoo dan daejoon di kursi tinggi sebelum ketiganya terlibat perdebatan yang entah karena apa karena jungwoo menunjukkan dua jarinya sedang daejoon menunjukkan tiga jarinya.

sepertinya dua anak sehun memang berebut tentang berapa jumlah scoop yang mereka inginkan. jungwoo dengan dua scoop nya dan daejoon dengan tiga scoop, dan saat jongin mengangguk keduanya tertawa bahagia dengan mata menyipit lucu. sangat mirip dengan sehun saat tertawa.

"keluarga seperti itu yang akan kamu tinggalkan?" tanya sang ibu membuat sehun menoleh.

"Inilah arti tamparanku dulu. jika ingin bercerai bercerailah. tapi jangan pisahkan ketiganya karena aku tidak akan tinggal diam. pergilah sejauh mungkin dan jangan tunjukkan wajahmu dihadapan mereka. kenapa? karena seharusnya kamu malu. jongin begitu menjaga dirinya sendiri untukmu menjaga dua anak kalian dengan baik sangat baik juga untukmu. tapi kamu? hanya karena sudah merasa punya sedikit uang kamu berpaling dari mereka. aku sangat malu. aku tidak membesarkanmu dengan baik. jadi kumohon cukup tinggalkan saja mereka dan pergilah sejauh mungkin" ucapan panjang sang ibu membuat sehun bungkam.

"aku yakin dunia jongin akan jauh lebih berwarna dan indah saat kamu pergi. akan ada banyak pria yang siap menjadi sandaran jongin dan membahagiakan dia juga dua anak kalian dengan sepenuh hatinya. karena jongin juga sangat tulus. tapi duniamu? duniamu akan hancur, hitam kelam dan mengerikan. karena mataharimu pergi" lanjut ibu sehun dengan nada yakin membuat sehun kembali memandang kearah jongin dan dua anaknya.

sehun melihat bagaimana jongin tertawa karena melihat betapa berantakannya jungwoo yang sedang makan. melihat bagaimana daejoon juga tertawa melihat tingkah konyol sang adik, sedang jungwoo hanya nyengir lucu dengan pipi penuh ice cream.

Sehun bahkan melihat bagaimana seorang pria datang dan ikut tertawa sambil menunjuk jungwoo Yang berantakan. Membuat jungwoo cemberut sedang daejoon dan jongin semakin tertawa.

Pria tinggi Yang masih tertawa meski membantu jungwoo mengelap noda-noda ice cream dengan tangannya. Pria tinggi bernama park chanyeol, pria Yang menjadi cinta pertama jongin, cinta jongin sebelum dirinya hadir.

Sehun melihat bagaimana daejoon dan jungwoo begitu nyaman tertawa bersama sosok itu. Sosok orang luar Yang membuat sehun terlupakan begitu saja meski mereka hanya terpisah beberapa meter saja.

"Bagaimana rasanya?" Tanya ibu sehun membuat sehun menoleh.

"Pria disana sudah membuat anak-anakmu lupa padamu. Lihat betapa nyamannya mereka pada pria asing itu. Hanya tinggal menunggu waktu saja hingga kamu akan dilupakan juga" lanjut sang ibu membuat sehun kembali melihat kearah jongin Yang tertawa karena jungwoo mengusapkan tangan kotornya ke kemeja chanyeol dan bukannya marah chanyeol malah tertawa keras sebelum mencubit pipi jungwoo karena gemas.

"Apakah kamu akan membuat dirimu tersingkir begitu saja? Apakah kamu rela menyerahkan tempatmu padanya? Begitu saja?"

"Jika kita lihat dari sini, jika kita berdua tidak saling mengenal dengan mereka kita pasti menganggap mereka adalah keluarga bahagia, seorang istri Yang cantik, suami Yang tampan dan pasti punya pekerjaan mapan, lalu dua putra Yang lucu. Saat jam pulang papa, mereka janjian untuk bertemu disini untuk makan sore bersama. Keluarga Yang harmonis kan?"