CERITAKU - 4

2.5K 385 114
                                    

CERITAKU - 4

Jadwal konseling akan dilaksanakan hari ini. Jongin sudah bersiap berpakaian rapi dan segera berangkat sebelum waktu menjadi semakin siang karena hari ini jongin harus menjemput anak-anak dan mengecek salah satu cabang restorannya.

Jongin sampai di pengadilan dan memasuki ruang konseling dalam diam. Didalam ruangan kecil itu hanya ada sebuah meja panjang dan juga tiga kursi dengan 1 kursi berada di balik meja dan 2 kursi lain berdampingan menghadap kearah meja.

Disana hanya ada seorang wanita, jongin tidak melihat sehun. Mungkin pria itu sibuk dengan luhan atau pekerjaannya jongin sudah tidak mau tahu lagi. Jongin menyapa wanita ramah dibalik meja itu dan kemudian duduk.

"Dimana suami anda?" Tanya wanita itu

"Ahh mungkin sedang sibuk. Dia sepertinya sudah sangat yakin menginginkan perceraian ini jadi ya beginilah adanya" jawab jongin

"Ah begitu, jadi konseling ini tidak akan membuat keputusannya berubah" ucap wanita itu penuh iba membuat jongin hanya bisa tersenyum saja.

"Baiklah kalau begitu. Anda hanya perlu menyiapkan pengacara agar memudahkan saat hari persidangan datang. Surat akan dikirim lewat pos untuk memberitahukan tentang kapan pastinya persidangan" ucap wanita itu dengan santai mungkin saking seringnya menghadapi pasangan Yang akan bercerai.

"Baik saya mengerti"

"Kalau begitu konseling cukup sampai disini. Semoga hari anda menyenangkan"

"Terima kasih" jongin langsung beranjak pergi.

Jongin suka hal praktis dan cepat seperti ini. Semua selesai begitu saja jadi jongin bisa melakukan hal lain. Jongin membawa kedua anaknya ke restoran miliknya setelah menjemput keduanya.

Saat jongin sedang mengecek restorannya kedua kakak beradik lucu itu akan bermain di area anak Yang memang disediakan untuk pengunjung restoran jongin Yang memang bertemakan keluarga ini. Jongin tidak khawatir karena karyawannya akan membantu menjaga anak-anaknya.

Mereka akan sampai sore jika sudah bermain disini. Jongin membiarkan mereka main sambil memperhatikan setiap tingkah dan interaksi mereka dengan beberapa orang Yang datang. Termasuk wajah sedih jungwoo saat teman-temannya pulang karena sudah selesai makan.

Jongin bersedekap dan tersenyum melihat kedua anaknya. Anak-anaknya adalah semangat tersendiri milik jongin. Anak-anaknya adalah satu-satunya hal Yang berharga untuk jongin saat ini. Jongin asik memperhatikan kedua anaknya hingga seseorang menepuk bahunya membuatnya menoleh dan langsung tersenyum begitu tahu siapa Yang ada di belakangnya.

"Ternyata benar-benar kamu" ucap sosok itu dengan senyum lebarnya Yang selalu terlihat jenaka.

"Oh, chanyeol. Makan siang?" Tanya jongin ramah

"Iya, aku mengurus client di dekat sini dan temanku bilang restoran ini punya banyak makanan Yang enak" puji chanyeol membuat jongin tertawa

"Terima kasih. Ini restoran milikku" kata jongin membuat chanyeol terkejut

"Wah benarkah?" Kata chanyeol tidak percaya

"Benar ini milikku. Aku tahu aku keren" canda jongin membuat keduanya tertawa.

CERITAKU (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang