CERITAKU - 10

2.3K 329 87
                                    

CERITAKU - 10

Sarapan menjadi sangat hangat dimana anak-anak akan menempeli papa mereka setelah sekian lama tidak pernah seakrab ini. sarapan juga menjadi penuh tawa dan diisi dengan kemanjaan anak-anak pada sehun. sepertinya mereka benar-benar merencanakan semuanya termasuk menunjukkan pada jongin jika mereka saling menyayangi dan juga membutuhkan.

selesai makan anak-anak bermain di halaman belakang rumah jongin yang punya rumput gemuk yang tidak akan melukai anak-anak sama sekali sedang jongin duduk di sofa di teras belakang memperhatikan daejoon dan jungwoo bermain kesana kemari dengan tawa yang membuat jongin ikut tertawa juga.

awalnya kedua anak jongin hanya bermain bola tapi jungwoo jahil dan melanggar peraturan dengan memasukkan bola ke gawang daejoon dengan kedua tangannya, daejoon kesal dan keduanya saling kejar hingga akhirnya tubrukan terjadi dan keduanya bergulung di rumput tebal disana, tapi bukannya teriakan marah atau kesakitan karena keduanya tertawa keras membuat jongin sedikit lega.

"jongin" panggil sehun sebelum duduk disamping jongin, berbagi sofa yang sama dengan jongin, orang yang sudah sehun lukai begitu dalam tapi masih juga mau membesarkan kedua anaknya dengan baik.

"maaf, aku harusnya membuatmu bahagia bukannya melukaimu seperti ini" ucap sehun memecah keheningan diantara keduanya

"penyesalan memang akan datang di akhir, bukan diawal" kata jongin sambil terus memperhatikan kedua putranya yang sedang bercanda di kejauhan sana

"ya kamu benar, tidak ada penyesalan yang ada diawal. jika ada di awal maka semua orang tidak akan melakukan kesalahan. aku tidak akan mencoba membenarkan semua tindakanku karena semua memang salah. aku menyadari itu jongin. aku menyesal"

"pernah dengar tidak jika seseorang pernah berselingkuh maka dia akan mengulangi hal itu lagi dan lagi?" tanya jongin membuat sehun menoleh dan melihat sisi wajah jongin. "aku bertanya-tanya apakah kamu akan melakukan hal yang sama seperti orang lain atau tidak jika aku memberikanmu sebuah kesempatan. aku ingin anak-anak bahagia tapi melupakan penghianatanmu terasa sangat mustahil untuk aku lakukan. beri aku waktu untuk memikirkan semuanya"

jongin beranjak dari duduknya dan membiarkan sehun menjaga anak-anak. tidak ada luka yang menyenangkan sekecil apapun luka itu. tidak ada hal menyakitkan yang akan berubah menjadi hal paling membahagiakan didunia ini hanya dalam waktu sekejap begitu pula dengan apa yang jongin rasakan. sehun mungkin sudah jongin maafkan tapi lukanya tidak akan sembuh hanya dalam beberapa jam saja.

berada dirumah nya saat ini terlalu menekan untuk jongin, semua terasa tidak nyaman dan menyiksanya jadi yang jongin lakukan setelah beranjak adalah pergi mengganti bajunya. mungkin udara segar bisa membuat jongin menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi semuanya. jongin kembali ke halaman belaknag hanya untuk berpamitan dengan anak-anak dan meminta sehun menjaga mereka. jongin bahkan berjanji akan pulang dengan satu loyang pizza besar untuk dua putranya.

jongin mengendarai mobilnya dan memilih cafe kesukaannya. mungkin dengan makanan manis harinya juga akan menjadi manis setelah ini. jongin memarkirkan mobilnya di halaman parkir cafe langganannya, turun, masuk dan langsung memesan.

Jongin memesan satu cangkir coklat hangat dan sebuah cake. Karena ingin mengembalikan mood nya maka jongin memesan Yang manis-manis. Jongin melihat sekeliling dan melihat beberapa pasangan Yang terlihat bahagia menghabiskan waktu mereka bersama.

Jongin pernah ada di posisi mereka. Dimabuk cinta sebelum sehun menghianatinya. Jongin pernah sangat bahagia sebelum tahu bahwa sehun memiliki oranglain.

"Jongin? Kim jongin?" Panggil seorang perempuan, panggilan itu berhasil menarik jongin dari lamunannya.

Pandangan jongin langsung bertemu dengan seorang wanita paruh baya di depannya. Wanita Yang menjabat sebagai ibu mertuanya sekarang berdiri didepannya dengan senyuman Yang membuat jongin tersenyum juga.

"Ibu, silahkan duduk bu"

"Sendirian saja? Anak-anak dimana?" Tanya ibu mertuanya setelah duduk di depan jongin.

"Anak-anak sedang bersama dengan sehun bu"

"Kamu mengijinkan mereka bertemu?"

"Sehun kan ayah mereka bu"

"Iya, sehun memang ayah mereka"

"Iya bu dan sudah hak sehun untuk bertemu dengan anak-anak bu"

"Meski kalian akan berpisah? Kenapa jongin?"

"Aku tidak tahu apa Yang aku rasakan bu, rasanya tidak nyaman" jongin tersenyum canggung.

Tidak menyangka ibu mertuanya bahkan sudah mengetahui permasalahan rumah tangganya. Jongin selama ini memang hanya diam dan beranjak begitu saja. Jongin pikir hanya dirinya dan sehun Yang tahu tapi ternyata ibu mertuanya bahkan sudah tahu. Uang memang punya banyak andil.

"Ibu, mungkin kebersamaan kami sudah terlalu lama, hingga sehun merasa bosan" jongin memandang keluar jendela dengan senyum getir Yang membuat siapapun tahu jika jongin tersakiti.

"Yang salah bukan kamu, tapi sehun memang bersalah disini. Sehun memang harus dapat hukumannya segera" ucap ibu mertuanya membuat jongin menoleh.

Jongin melihat ibu mertuanya mengulurkan sebuah map, membuat jongin memandang sang ibu mertua dengan tatapan bertanya.

"Pergilah menenangkan diri, bawa anak-anak." Ucap ibu mertuanya dengan enteng membuat jongin kaget.

"Jepang, kita beri sehun pelajaran" lanjut ibu sehun sambil mendekatkan map kecil Yang berisikan tiket pesawat ke jepang, jongin yakin jika itu tiket.

"Kamu bisa disana sampai kapanpun, ibu akan pastikan sehun tidak akan pernah tahu kamu ada dimana dan merahasiakan kepergianmu. Kamu membutuhkan ini untuk mengambil keputusan dengan lebih bijak dan tenang. Berliburlah."

"Bagaimana jika aku tidak ingin kembali ibu?" Tanya jongin

"Ibu Yang akan menjamin segalanya untukmu. Kamu bisa tinggal disana sampai kapanpun Yang kamu mau. Lupakan saja semua Yang ada disini dan pergilah kemanapun Yang kamu mau"

"Terima kasih ibu, tapi aku tidak bisa"

"Kenapa jongin?"

"Karena anak-anak masih membutuhkan sehun. Anak-anak masih membutuhkan papa mereka"

"Dan mengorbankan dirimu sendiri?"

"Karena ibu memang seperti itu, dimanapun. Hanya dengan melihat tawa anak-anaknya seorang ibu akan bahagia. Iya kan bu?" Tanya jongin kemudian.

"Sehun akan sangat menyesal jika sampai kehilangan kamu. Tidak akan ada Yang seperti mu. Tidak akan pernah ada. Tidak akan ada seseorang Yang penuh perhatian sepertimu. Tidak ada seorang ibu Yang lebih hebat darimu" ucap ibu sambil melihat kebelakang jongin membuat jongin ikut menoleh.

Jongin langsung berdiri begitu melihat seseorang Yang berdiri beberapa meter di belakang jongin. Pria itu berdiri dan terdiam seolah ingin mendekat tapi tidak bisa.

Pandangan keduanya bertemu, tidak ada kata Yang terucap hanya pandangan keduanya saja Yang bertemu tapi keheningan memenjarakan keduanya. Seolah keheningan inilah Yang paling membuat keduanya nyaman. Sebelum langkah kaki anak kecil berlari menghampiri jongin.

"Mama!" Sebuah panggilan cempreng membuat pandangan jongin teralihkan dari pria Yang hanya berdiri beberapa meter darinya pada bocah cilik Yang kini memeluk kakinya erat.

Tbc

Wah kalian emang rada jahat ya, komen banyak pas sehun jahat doank, menghujat wkwkwkwk 😂😂😂

CERITAKU (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang