CERITAKU - 3
Sehun menyetir sambil melamunkan ucapan daejoon. Logika daejoon benar-benar luar biasa. Sehun tahu jika daejoon anak Yang cerdas tapi tidak secerdas ini dalam penalaran. Bagaimana seorang anak berumur 7 tahun tapi dengan logika super mengerikan seperti itu?
Bagaimana bisa seorang anak berusia 7 tahun dan sudah mengerti tentang perpisahan Yang akan orang tuanya lakukan. Bahkan bocah itu dengan tegas memilih bersama mama dari pada papa mereka. Apa sehun memilih pilihan Yang salah?
Tapi sehun mencintai luhan dan sehun sudah tidak mencintai jongin. Sehun menghela nafas berat.
Sehun mengenal luhan dikantornya. Luhan seorang pekerja Yang sangat ulet. Pekerja keras Yang terlihat semakin menawan saat bisa menyelesaikan pekerjaannya. Singkat kata sehun terpesona dan jatuh cinta.
Luhan pasti menyayangi kedua anaknya, sehun yakin dengan itu. Dengan alasan itu pula sehun berani bilang pada jongin bahwa dirinya akan menikahi luhan.
🐻🐻🐻
Jongin berjalan masuk ke rumahnya mengantarkan anak-anak ke kamar mereka, membiarkan mereka tidur siang sedang jongin butuh mandi mungkin di tambah istirahat sebentar akan menyenangkan.
Jongin membuka pintu kamarnya pelan dan mendapati sehun sedang duduk di ranjang mereka dalam diam. Jongin memutuskan untuk diam juga dan melangkah ke kamar mandi. Tapi langkahnya harus terhenti karena panggilan sehun. Jongin menoleh dan melihat sehun mengeluarkan map coklat dari dalam nakas.
"Ini" sehun menyerahkan map itu pada jongin dan jongin tentu menerimanya meski dengan tangan gemetar.
"Ah terima kasih. Aku akan segera mencari pengacara setelah menyerahkan ini ke pengadilan juga mulai membereskan banyak hal dirumah ini" jongin tersenyum kemudian memasuki kamar mandi, mengunci pintu kamar mandi dan mulai menangisi kehidupan malang nya.
Mereka akan segera berakhir. Jika jongin menyerahkan berkas itu mereka hanya perlu melakukan konseling sekali, lalu sidang tiga kali dan semua akan berakhir di sidang ke tiga. Pernikahan jongin Yang hampir 10 tahun lamanya hanya akan di putuskan berakhir dalam tiga kali sidang. Menyedihkan.
Tapi karena hanya jongin Yang menangis maka semua akan berlalu dengan mudah karena bagi sehun pernikahan ini bukanlah apa-apa. Pernikahan ini hanya masa lalu untuknya yang tidak akan diperjuangkan jadi jongin harus tetap melangkah.
Tidak apa menangis sekarang dan akan jongin pastikan dirinya akan tertawa nanti. Jongin bangkit, menaruh map coklat itu di samping wastafel dan memutuskan untuk mandi. Menyegarkan kepalanya sebentar tidak apa.
Setelah mandi jongin memakai pakaian terbaiknya Yang mana membuat sehun super heran. Kemana jongin akan pergi disiang hari seperti ini tanpa anak-anak.
"Jongin kamu akan kemana?" Tanya sehun menyuarakan rasa penasarannya.
"Menyerahkan berkas ke pengadilan. Tolong jaga anak-anak. Aku hanya akan sebentar" ucap jongin sebelum berlalu pergi.
Bohong jika sehun bilang tak melihat kesedihan di mata jongin. Bohong jika sehun tak melihat betapa murungnya jongin. Bohong jika sehun tak merasakan sakit di dadanya karena kepergian jongin. Sehun merasakan semua itu menusuknya dengan dalam tapi rasa cintanya untuk luhan lebih besar. Sehun yakin akan lebih bahagia bersama luhan. Dan jongin juga akan bahagia bersama dengan Yang lain.
🐻🐻🐻
Setelah menyerahkan berkas dan menerima jadwal konseling jongin berjalan santai keluar dari area pengadilan. Sibuk membaca tentang apa itu konseling pra perceraian hingga tak memperhatikan jalannya sendiri. Jongin terlalu berkonsentrasi hingga tanpa sadar menabrak seseorang, keduanyapun terjatuh dengan tas dan kertas-kertas jongin Yang berhamburan.
Jika ini adegan sinetron maka jongin akan jatuh di pelukan si penabrak tapi ini didunia nyata maka jongin jatuh terduduk dengan 2 lembar kertas di sisi tubuhnya. Jongin langsung mengambil kertasnya dan berdiri membantu orang Yang ditabraknya berdiri juga.
Pria tinggi Yang jongin tabrak mengenakan jas super mahal terlihat maskulin dan tampan. Tunggu jongin sepertinya mengenal sosok ini. Sosok Yang kini tersenyum bahkan memeluk jongin super erat.
"Akhirnya kita bertemu lagi jongin" suara berat Yang jongin dengar membuat jongin tersenyum juga dan menepuk punggung lebar pria itu. Pria bernama park chanyeol, pria lain Yang mengisi hatinya sebelum sehun datang dan mengisi hati jongin dengan namanya sendiri.
"Kenapa kamu disini?" Tanya chanyeol
"Aku akan bercerai" jawab jongin dengan senyuman sedih Yang membuat chanyeol mengusap rambut jongin.
"Tidak apa, kamu sudah berjuang sangat keras. Tidak apa-apa" kata chanyeol sambil kembali memeluk jongin.
Kata-kata chanyeol sukses membuat jongin kembali menangis siang itu. Entah sudah berapa kali dirinya menangisi hal Yang sama yaitu pernikahannya tapi baru kali ini ada orang Yang berkata jika dirinya sudah berjuang dengan keras.
Chanyeol membiarkan jongin memeluknya dan menangis. Chanyeol seorang pengacara handal dari firma hukum Yang dimiliki ayahnya sendiri. Lulusan fakuktas hukum dari inggris Yang sudah sangat handal dalam menangani hal-hal seperti perceraian Yang akan jongin hadapi.
Semua perceraian akan berimbas sangat banyak untuk seorang istri, ditambah dengan adanya anak akan membuat seorang istri menjadi sangat tertekan. Chanyeol tahu jika jongin bukan tipe orang Yang akan menunjukkan kesedihannya. Hanya orang-orang tertentu Yang bisa melihat kesedihan jongin. Dan hari ini chanyeol melihatnya, melihat bagaimana sedihnya seorang Kim jongin.
🐻🐻🐻
Daejoon bangun lebih dulu dari sang adik dan memutuskan untuk pergi mencari mamanya kekamar tapi bukan mama Yang daejoon lihat tapi papa Yang juga melihatnya. Daejoon langsung menundukan kepalanya dan beranjak pergi.
Daejoon haus jadi lebih baik turun ke dapur dan minum. Dae sudah bisa mengambil minum sendiri jadi tidak masalah. Tapi ternyata papa mengikuti dae dengan langkah pelan.
Keduanya sampai didapur dan sehun membantu daejoon mengambil air minumnya. Keduanya duduk berhadapan. Sama-sama diam.
"Dae marah pada papa?" Tanya sehun sambil memperhatikan putranya
"Kalau begitu maafkan papa"
"Papa membuat mama sedih, dae tidak suka. Papa akan berpisah dengan mama karena paman kemarin ya? Kenapa?" Tanya dae sambil melihat sehun dengan mata penuh kesedihan.
"Apa papa sudah tidak mencintai kami lagi? Itu demi kebahagiaan papa? Lalu bagaimana dengan kebahagiaanku, mama dan adik jun?" Tanya daejoon membuat sehun tertohok. Benar, ini hanya untuk kebahagiannya lalu bagaimana dengan jongin dan anak-anak? Apa ini juga Yang mereka inginkan? Jawabannya sehun tidak tahu.
"Tapi karena mama bilang ini untuk kebahagiaan papa kami tidak apa. Lagipula aku dan adik akan ikut kemanapun mama pergi. Semoga papa bahagia setelah ini. Setelah tidak lagi melihatku mama atau adik" dae meluncur turun dari kursinya dan berjalan meninggalkan papanya Yang terdiam mencerna setiap kata Yang anaknya sampaikan.
Baru kali ini sehun kalah berdebat dengan seseorang dan orang itu adalah oh daejoon, putra sulungnya bersama jongin. Sehun terlihat sangat egois karena keputusannya. kenapa sehun seperti hanya memikirkan dirinya sendiri dan mengabaikan semuanya? Mengabaikan semua orang Yang selalu menemani hidupnya? Kenapa setelah berkas diajukan baru keraguan ini muncul?
Tbc
Yuhuuuuuuu!!!! Happy nya aing!!!
Karena 100 komen kalian wkwkwkwk 🤣🤣🤣
Bonush seperti biasa ye gengs, pai pai love chuuu 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITAKU (END)
FanfictionSEHUN X KAI SEKAI HUNKAI KOMEN, FOLLOW, VOTE AND THANK YOU