CERITAKU - 9
Sehun pulang kerumah besarnya Yang menjadi dingin saat jongin dan anak meninggalkannya, meninggalkannya rumah besar mereka. Entah dimana sekarang anak dan istrinya berada, sehun tidak tahu karena semua orang memilih untuk bungkam dan menyalahkannya karena sehun Yang bersalah disini.
Sehun menghela nafas panjang sebelum menduduki sofa. Mengistirahatkan dirinya sejenak, karena hari ini benar-benar hari Yang memelahkan. Saking sibuknya sehun bahkan sampai tidak sempat mengecek ponselnya sama sekali.
Untuk apa mengecek ponselnya? Tidak akan ada pesan dari jongin Yang sudah memblokir nomornya dan sehun juga bahkan sudah memblokir nomor luhan. Tapi nyatanya saat sehun membuka ponselnya ada satu pesan dari jongin. Sehun tersenyum melihat rentetan kata dan sebuah alamat Yang asing untuk sehun.
Sehun langsung berjalan keluar rumah dan menuju ke mobilnya. Tidak peduli jam berapa sekarang tidak peduli rasa lelah Yang tadi sehun rasakan. Yang sehun tahu hanya jongin memberikan sedikit celah untuknya kembali. Jongin memberikan sedikit kesempatan untuk sehun kembali.
Setelah hampir 30 menit menyetir, karena sehun sedikit bingung dan sempat salah berbelok akhirnya sehun sampai didepan sebuah rumah sederhana dengan 1 lantai Yang kelihatannya cukup luas. Pagar tinggi membuat sehun tidak bisa melihat bagaimana isi dibalik pagar ini.
Sehun keluar dari mobilnya dan berjalan mendekati pagar itu. Apakah jongin sudah tidur? Apa bisa sehun masuk sekarang? Sehun mencoba mengirim pesan pada jongin. Mengatakan bahwa dia sudah ada didepan rumahnya dan setelah itu Yang bisa sehun lakukan adalah berdiri diam dan menunggu.
Baiklah mungkin malam ini sehun akan tidur di mobilnya saja karena berdiri disini membuatnya nampak seperti orang Yang akan mencuri. Sehun bersiap berbalik saat mendengar kunci pintu gerbang di buka dari dalam. Saat pintu terbuka sehun bisa melihat jongin berdiri didepannya dengan kimono tidur Yang menutup piyamanya Yang berwarna biru tua. Piyama kesayangan jongin. Kenangan kecilnya bersama jongin sukses membuat sehun tersenyum sendiri.
"Kenapa kemari malam-malam? Bagaimana kalau aku tidak terbangun dan membaca pesanmu hingga pagi?" Tanya jongin
"Aku bisa tidur di mobil" jawab sehun dengan senyuman kecil karena tahu jika jongin mengkhawatirkannya juga.
"Aku tidak bisa menunggu esok hari untuk bertemu denganmu. Aku tidak lagi bisa menunggu esok hari untuk bertemu anak-anak" lanjut sehun membuat jongin kaget tapi kemudian jongin menyadari sesuatu.
"Ahh, benar. Esok hari adalah harimu bersama luhan. Aku tahu kami bukan lagi prioritasmu. Terima kasih sudah mengingatkan aku. Kini aku tahu dimana tempatku. Ingin melihat anak-anak kan. Ayo sebelum pagi datang dan mereka tidak akan membiarkan kamu pulang" jongin berbalik meninggalkan sehun Yang diam mematung.
"Kamu salah. Hari ini esok ataupun selamanya hariku hanya untukmu dan untuk anak-anak. Aku minta maaf sudah membawa luhan diantara kita jongin aku memang bersalah. Aku mohon maafkan aku, beri aku kesempatan untuk kita bersama lagi dan aku berjanji aku tak akan melakukan kesalahan Yang sama" ucapan panjang sehun membuat jongin berhenti melangkah dan berbalik melihat kearah sehun.
Jongin jadi melihat dengan jelas betapa berantakannya seorang oh sehun. Kemeja kerja Yang sudah tergulung asal hingga siku, 3 kancing terbuka, kusut, kantung mata Yang menggantung dan rambut hitam Yang acak-acakan.
"Aku membutuhkan bukti" ucap jongin dingin sebelum berjalan masuk ke dalam rumahnya. Membiarkan pintu terbuka dan sehun mengikuti langkah kaki jongin pelan.
Sehun mengikuti langkah kaki jongin berjalan memasuki rumah milik jongin Yang tidak pernah sehun tahu. Rumah sederhana rapi dan terasa hangat, iya hangat karena semua anggota keluarga sehun ada di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITAKU (END)
FanfictionSEHUN X KAI SEKAI HUNKAI KOMEN, FOLLOW, VOTE AND THANK YOU