Sebelumnya, aku mau bilang sama kalian. Aku mau minta maaf dan juga terima kasih. Kenapa minta maaf? Maaf karena cerita ini kadang gak feel, aneh, kata2nya mungkin muter-muter, gak asik.
Dan tentu aku juga berterimakasih buat kalian yang sudah mau membaca, vote, dan comment cerita ini. Comment dan vote kalian secara gak langsung jadi motivasi aku buat nulis per chapter dan improve tentang menulis supaya kalian lebih menikmati lagi cerita yang aku buat ini. Ga kerasa cerita ini udah ending :").Thank You for all, Luvier~♡
Enjoy this ending chapter♡Warning, karena ini ending, harap maklum kalau panjang sekali.
[°•°]
Nyalakan media
•Hari H Ujian untuk Kelas 12
Jihyo mengeratkan genggamannya pada tali ranselnya baik di sisi kiri maupun kanan. Matanya menatap lekat spanduk besar yang di pasang oleh pihak sekolah di gerbang depan. Spanduk itu bertuliskan 'Kelas 3 Fighting! Sukses Untuk Ujiannya!'. Ia menghela napas sejenak kemudian kembali melangkah memasuki area sekolah.
Jihyo sengaja memelankan langkahnya. Ia menjadi sedikit sentimental. Ia ingin mengembalikan semua kenangannya selama ia bersekolah di sini.
Ketika Jihyo melewati lapangan bawah, ia mengingat kembali waktu di mana ia berolahraga dengan teman sekelas, bercanda dengan Sana, maupun menghabiskan waktu istirahat pertama dengan sahabat-sahabatnya.
Kemudian, jalan setapak untuk menuju gedung utama, ia masih ingat dengan jelas Jungkook pernah tersandung di sana hingga jatuh ketika sedang menjahili Jin. Mengingat hal itu membuatnya terkekeh. Objek berikutnya yaitu tempat parkir sepeda yang posisinya tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang. Dulu, di sana pernah terparkir juga sepedanya yang menjadi temannya berangkat dan pulang ke sekolah. Sayang, di pertengahan semester sepedanya hilang dicuri oleh siswa tak bertanggung jawab. Dan sejak saat itu, sepedanya tergantikan dengan mobil.
Jihyo kembali berhenti sejenak ketika kakinya menginjak lobby gedung utama. Di tempat inilah dua tahun yang lalu Tuhan mempertemukannya dengan Sana dan Jungkook. Waktu itu sedang masa orientasi siswa baru, di hari pertama, Jihyo cukup gugup karena ia belum memiliki teman. Berkat Jungkook yang tak sengaja menabraknya, ia jadi kenal dan dekat dengan Sana yang kemudian membuatnya dekat juga dengan Jungkook. Oh ya! Jangan lupakan papan pengumuman. Ia bahkan masih ingat dengan jelas perasaan bahagianya ketika mengetahui bahwa ia dan Sana ditempatkan di kelas yang sama.
Itu semua sudah terjadi dua tahun yang lalu. Rasanya waktu benar-benar berputar dengan sangat cepat. Seakan kemarin ia baru saja mengenal lingkungan ini, kini Jihyo harus berpisah kembali.
Jihyo kembali melanjutkan langkah menuju ruang kelasnya. Di sana sudah banyak orang. Biasanya di pagi hari, kelasnya akan sangat ramai. Tapi kini, semua orang duduk manis di bangkunya masing-masing dengan buku ataupun materi di tangan mereka.
Jihyo menghela napas melihat pemandangan itu. Jujur saja dadanya sesak karena ia tahu setelah teman-temannya memasukkan buku-buku itu ke dalam tas, berakhirlah sudah masa SMA mereka.
Jihyo akhirnya duduk di bangkunya. Ia menatap sejenak bangku kayu berwarna cokelat muda itu. Di elus permukaannya dengan kedua telapak tangannya. Meja yang menemaninya selama tiga tahun. Benda mati yang menjadi saksi bisu hari-harinya di SMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through The Night | Bangtwice [END]
Fanfiction#1 in lovemaze [10 Desember 2020] [BANGTWICE] ○ ° ○ ° ○° ○ ○° °○ ° ° ○ ✩ ✩ ° ○ Happy reading Luvier~