Duapuluhtiga

3.6K 330 14
                                    

.
.
.

19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


19.30 KST

Eunji menatap adiknya yang duduk sambil menonton tv, setelah adiknya menceritakan siapa yang datang siang tadi dan menitipkan ponselnya, Eunji nampak berpikir siapa orang itu, karena Woojin bilang namanya Kim seokjin, bukan orang yang menolongnya saat itu, Kim hoseok

"Kau yakin namanya bukan hoseok?" tanya Eunji

"Astaga Noona, aku sudah bilang berkali kali, namanya jin hyung" ucap Woojin

Eunji menghela nafas, ia menyesal karena tidak bisa melihat langsung orang yang mengembalikan ponselnya, setidaknya ia bisa bertanya pada orang itu tentang hoseok

"Jin hyung sangat baik Noona, dia membelikanku dua es krim sekaligus" ucap Woojin

"Aishh, kau ini- lain kali jangan seperti itu pada orang yang baru dikenal" ucap Eunji

"Lagipula, jin hyung juga tak masalah"

Eunji hanya menatap adiknya dengan helaan nafas, Eunji berdiri dan berjalan menuju dapur berniat membuat makan malam, namun nihil, ia tidak melihat bahan masakan apapun dikulkasnya

"Woojin ah, kau tunggu di rumah ne, Noona beli makanan sebentar ke depan" ucap Eunji

Woojin menatap kakaknya

"Jangan lama Noona, aku takut sendiri dirumah"

"Aigoo, kau ini! Itu akibat kebanyakan bermain game horor favoritmu itu" kesal Eunji

Woojin mendengus, kakaknya selalu saja ada celah untuk mengomelinya

Eunji mulai keluar dari Apartemennya, jalanan cukup sepi karena memang kawasan tempatnya tinggal selalu sepi jika menjelang malam, orang orang mungkin baru pulang bekerja dan memilih diam dirumah

Eunji berjalan menyusuri jalanan sepi itu, tujuannya adalah sebuah rumah makan terdekat, rumah makan sederhana yang biasa Eunji kunjungi jika sedang malas memasak

Dibilang dekat, tidak tapi dikatakan jauh juga tidak, Tapi yang lebih dari itu adalah, jalanan sepi dan rawan perampokan

Namun, tak mau memikirkannya dan memilih fokus pada tujuan tanpa berpikir negatif, toh ia hanya ingin membeli makanan untuk adiknya

Sampailah ia di penjual makanan siap saji itu, ia memesan beberapa makanan untuk sarapan besok juga

Setelah usai, ia kembali berjalan menyusuri jalanan sepi, meninggalkan ramainya kawasan rumah makan tadi

Sibuk dengan pikirannya sendiri sambil berjalan santai, tanpa sengaja atau kebetulan, ia melihat seorang pemuda diseret keluar mobil dengan paksa, lalu mereka masuk ke sebuah rumah kecil dipinggir jalan yang sepi, ia tau jalanan itu sangat sepi karena tidak ada rumah yang berpenghuni, semuanya kosong

잃다 - To Lose | KSJ •[COMPLETED]•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang