Tigapuluh

3.9K 349 87
                                    

.
.
.

09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


09.00 KST

Ruangan VVIP itu nampak sepi, hanya ada Seokjin yang masih menutup mata, dia belum sadarkan diri sejak kemarin, dan semua orang tidak ada disana untuk menjaganya, pagi itu semuanya kembali dengan aktivitas mereka masing masing, dan dokter park yang sesekali akan mengecek Jin jika sedang tidak ada pekerjaan

Mata itu terbuka perlahan, saat seorang perawat sibuk memeriksanya, mata yang masih menatap langit langit ruangan, meneteralkan cahaya masuk ke penglihatannya

Akhirnya ia menoleh, mengibtari seisi ruangan yang sepi dan hanya ada seorang perawat disampingnya

Lima detik

Sepuluh detik

Lima belas detik

Jin merangan sambil menjambak rambutnya hebat, kepalanya seakan dihantam ribuan benda tajam, itu sangat menyakitkan

Sang perawat menekan tombol upaya memanggil dokter

"Aakhhh" ringis Jin kedua tangannya menjambak rambutnya kasar

Sang perawat menahan tangan Jin agar tidak menyakiti kepalanya

Srekk

Dokter park dan beberapa perawat masuk sedikit berlari, menghampiri Jin yang masih mengerang

Dokter park setengang mungkin menangani cedera otak Jin

Hampir setengah jam dibutuhkan, Jin mulai tenang, meski nafasnya masih memburu, dokter park setia memijat kening Jin yang masih berkerut menandakan jika sakit nya masih terasa meski tidak separah sebelumnya

"Bagaimana sekarang?" tanya Dokter Park

Jin masih bergeming, terlalu lemas bahkan untuk mengatakan satu kata pun

Hingga tak lama

"Hoeekk"

Jin menutup mulutnya dengan tangan, mual menyerangnya, seorang perawat dengan cepat mengeluarkan wadah

Dokter Park yang panik kini memijat tengkuk Jin yang terus memuntahkan isi perutnya pada wadah, hanya cairan kuning sejak tadi yang keluar

Dan itu menyakitkan

"Sudah?" tanya dokter park saat Jin bergeming

Jin mengangguk pelan, dokter park dengan hati hati menidurkan Jin kembali, mengusap keringat yang membasahi namja itu

Beberapa perawat keluar ruangan atas perintah dokter park, dan sang dokter duduk di samping ranjang, tangannya tak henti memijat kening Jin

"Appa-" lirih Jin

"Ne, apa yang kau rasakan?"

Jin menggeleng, karena bukan itu yang ingin ia katakan

"Apa yang terjadi? Kenapa aku disini?"

잃다 - To Lose | KSJ •[COMPLETED]•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang