8

1.5K 158 2
                                    

Keep vote & komen💜

Happy reading 🍥
.
.
.
.
.
.
.


Tidak terasa hari pernikahan mereka telah tiba. Segala persiapan seperti menyewa hotel bintang lima & memasang segala macam dekorasi mewah telah rampung dilakukan. Pernikahan ini akan di adakan tertutup, dikarenakan Hana yang masih berstatus seorang siswa. Hana juga merahasiakan hal ini dari kedua sahabatnya.

Hana terpaksa mengirim surat izin ke sekolahnya, dengan alasan urusan keluarga. Namun, gadis itu masih khawatir jika sewaktu-waktu rahasia bahwa ia sudah menikah terbongkar. Orang-orang yang tidak mengetahui alasan di balik pernikahan ini bisa saja berpikiran yang tidak-tidak.

Selama para pelayan mendandaninya, gadis itu hanyut dalam pikirannya. Ia masih tidak menyangka bahwa dia akan menikah secepat ini. Apalagi dengan pria yang baru ia kenal.

Gadis itu menghela nafas berat.

Tok tok

Gadis itu menoleh ke arah pintu. Lalu pintu terbuka memperlihatkan kakaknya yang sedang tersenyum kepada nya. Pria itu sudah rapi dengan dengan setelan jas berwarna hitam lengkap dengan dasi kupu-kupu yang menambah kesan tampan dan gagah putra keluarga Jung itu.

"Boleh oppa masuk?"

Hana menganggukkan kepalanya. "Ada apa oppa kemari?"

"Hanya ingin melihatmu. Apa sudah selesai?" Ujar Hoseok memperhatikan adiknya.

"Sedikit lagi,"

"Omong-omong kau terlihat tampan oppa." Puji Hana sambil tersenyum ke arah sang kakak.

"Tentu saja, memangnya kapan aku pernah terlihat jelek." Ujarnya bangga. Mendengar hal itu Hana rasanya ingin muntah. Kakaknya memang narsis sekali.

Hoseok kemudian menatap Hana lamat. Ia masih tidak percaya bahwa adik kecilnya yang manja ini akan segera menjadi milik orang lain. Meskipun mereka sering bertengkar di rumah, tapi Hoseok benar-benar menyayangi adiknya.

Merasa sedang di perhatikan, Hana menoleh ke arah sang kakak. "Kenapa menatap ku begitu?"

Lamunan Hoseok seketika buyar, "Ah, aku hanya sedang memikirkan sesuatu."

"Aku masih tidak menyangka bahwa kau akan mendahului ku. Hah, aku terlihat seperti pria yang tidak mempunyai pasangan sampai-sampai adikku mendahului ku," Ujarnya berpura-pura tidak bersemangat.

Hana tertawa mendengarnya. "Lagipula kau memang tidak punya kekasih 'kan oppa,"Ledek Hana padanya.

Hoseok kemudian mendengus, "Dasar adik durhaka." Kesalnya.

Saat sedang asik berbincang dengan sang kakak, pintu kembali terbuka. Dan hal itu mengalihkan perhatian kedua kakak beradik tersebut.

"Oh, eomma," Nyonya Jung datang ke ruang hias.

"Di sini kau ternyata Hoseok-ah," Ucap Nyonya Jung sambil berkacak pinggang.

"Eoh, aku sedang berbincang dengan Hana. Ada apa eomma mencari ku?"

"Bukan eomma, tapi appa mencari mu. Sana, temui dia." Mendengar hal itu Hoseok menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, oppa pergi dulu." Pamit nya pada Hana.

Merasa melupakan sesuatu, Hoseok menghentikan langkahnya. "Ah ya, Hana-ya nanti tidak usah terlalu gugup. Semua akan baik-baik saja." Ujar Hoseok tersenyum, seakan mengerti kekhawatiran sang adik.

"Eoh, trimakasih oppa." Ucapnya tersenyum ke arah sang kakak. Lalu Hoseok keluar dari ruang rias.

"Aigoo, putri eomma cantik sekali." Mata Nyonya Jung berbinar menatap cermin yang memantulkan wajah cantik putrinya.

Our Destiny - K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang