15

1.4K 138 1
                                    

Jangan lupa pencet ⭐ di kiri bawah ya!

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

"Apa maksud ucapanmu?"

Somi lantas meringsut maju mendekati Hana. "Kau tau oppaku bukan?"

Hana menganggukkan kepalanya. "Jeon Wonwoo oppa. Kau pernah bercerita dan menunjukkan fotonya padaku." Hana masih mengingat jelas jika Somi terkadang bercerita tentang kakak laki-lakinya yang jarang pulang sebab sibuk bekerja membantu ayah mereka mengurus perusahaan.

"Jadi, apa hubungannya antara aku dan oppamu itu?" Bukannya mengerti, Hana justru semakin kebingungan. Gadis itu mengerutkan keningnya.

Mengetahui jika sahabatnya mulai bingung, Somi lantas mendesah pelan.

"Semalam wonie oppa pulang. Beberapa hari sebelumnya, ia tidak pulang karena mengurus sesuatu dan juga menghadiri undangan rekan bisnisnya."

"Lalu?" Potongnya tidak sabaran.

"Selesai makan malam, aku berbincang dengannya. Saat dia sedang ke kamar mandi, aku iseng membuka ponselnya. Awalnya aku hanya sekedar penasaran dengan isi kotak pesannya saja. Kau tau 'kan, oppaku itu playboy. Jadi aku berniat mengerjainya."

Sejenak ia menarik nafas lalu kembali melanjutkan. "Tapi kemudian, aku tidak sengaja membuka galeri ponselnya. Dan kau tau, aku menemukan sesuatu yang mengejutkan di sana."

Mendengar hal itu Hana jadi semakin penasaran. Apa yang Somi lihat? Apa jangan-jangan foto yang tidak seharusnya...? Pikir Hana.

"Tebak apa yang ku lihat?"

"A-apa?"

"Foto sepasang pengantin." Mendengar kata 'pengantin' membuat Hana kembali membeku. Sepertinya pembicaraan ini akan berakhir dengan tidak baik, pikirnya.

"Kau tau kenapa aku terkejut?" Hana menggelengkan kepalanya pelan.

Somi lantas semakin mendekatkan wajahnya pada Hana. "Itu karena aku melihat wajah pengantin perempuannya mirip denganmu."  Bagaikan petir di siang hari, Hana tidak bisa berkata apapun. Sekejap ia menahan nafas saat Somi sudah menatapnya penuh selidik.

Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Apa jangan-jangan Jeon Wonwoo juga ada di sana? Tapi kenapa aku tidak melihatnya? Rutuk Hana dalam hati.

Hana lantas tergelak keras dan memasang wajah seolah-olah hal itu tidak benar. "Ya! Jadi hanya karena itu kau bertanya? Somi-ya, pasti ada banyak orang di luaran sana yang berwajah mirip. Kau tau, kata orang kita memiliki 7 kembaran yang tersebar di seluruh dunia. Mungkin itu salah satu kembaranku."

Somi memutar bola matanya malas. "Tapi pengantin wanita terlihat sangat mirip denganmu Hana. Kau serius tidak berbohong padaku kan?" Somi sekali lagi bertanya sebab masih meragukan ucapan Hana.

"A-ani," Hana mengibaskan tangannya ke udara.

"Ck, lagipula aku ini masih bersekolah Jeon Somi, mana mungkin aku menikah. Ada-ada saja. Aku memang izin untuk acara keluarga kok."

Somi berdecak pelan. "Tapi mataku tidak mungkin salah lihat Jung Hana."

Kemudian ia menatap Hana dengan raut serius. "W-wae? Kenapa kau menatapku begitu?"

"Awas saja jika kau berbohong padaku Jung Hana. Aku akan sangat marah nanti." Seketika Hana merasa tenggorokannya seperti tercekat.

Kemudian gadis itu mencoba menetralkan wajahnya dan tersenyum kaku. "Aish, bicaramu serius sekali. Iya, aku tidak akan menyembunyikan apapun darimu, eoh."

Our Destiny - K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang