18.

1K 117 32
                                    

Happy Reading!

Changwook menahan geramnya melihat bagaimana Haein terlihat begitu perhatian pada Yuri. Sejak mereka masuk ke dalam bioskop, Changwook tidak berhenti menggertakan giginya.

Sedangkan Haein, pria itu sangat senang saat ini. Dia bisa menghabiskan waktunya bersama Yuri.

" Apa kau suka filmnya? ", tanya Haein.

" Eoh, filmnya sangat romantis. Tapi Sunbae, tidakkah kau seharusnya mengajak kekasihmu? Aku merasa tidak enak karena Sunbae mengajakku yang bukan siapa - siapamu ", Haein tersenyum lebar, yah dia merasa apa kode yang ia berikan pada gadis itu kurang atau apa?

" Jika aku menganggapmu sebagai kekasihku apa perasaanmu menjadi lebih baik? ",

" Sunbae, jangan mengatakan sesuatu yang bisa membuatku salah paham ", Yuri menyahuti.

Keduanya memutuskan untuk duduk bersama di Taman kota dengan minuman ditangan mereka. Memperhatikan orang - orang yang menikmati kebersaam diakhir pekan. Dari pasangan hingga keluarga yang melakukan piknik di tengah taman.

" Yuri, kau tahu kan aku menyukaimu? ", Haein berujar , Yuri meremas minuman ditangannya.

" Aku tahu kau pura - pura tidak menyadarinya, tapi aku sungguh menyukaimu. Aku berharap kau bisa memberikan kesempatan untukku bisa membahagiakanmu ", Haein menoleh pada gadis disampingnya.

" Maafkan aku Sunbaenim, tapi perasaanku padamu hanya sebatas penghormatan ku pada seorang senior. Aku tidak bisa melakukannya ", Yuri menunduk, dia pun merasa bersalah.

" Tidak apa - apa, aku mengerti. Terima kasih sudah mau menemaniku hari ini. Aku tidak akan memaksamu untuk menerima perasaanku yang penting kau tahu bahwa aku akan selalu ada untukmu ", Haein mengusap rambut Yuri, walaupun sudah mendapat penolakan dua kali namun pria itu tidak bisa membenci Yuri.

" Apa yang sebenarnya mereka bicarakan saat ini?! ", Changwook merasa kesal tidak bisa mendengar apalagi saat tangan Haein mengusap rambut Yuri.

" Kalau begitu, ayo kita mencari tempat makan. Aku sangat lapar setelah ditolak olehmu ", Haein berdiri mencairkan suasana yang sempat canggung.

" Neh, biarkan aku yang akan meneraktirmu kali ini Sunbaenim. Sebagai permintaan maafku ", Haein tidak menolak dan keduanya segera meninggalkan taman.

Ponsel Changwook berbunyi, saat dia hendak mengikuti Yuri dan Haein kembali.

" Aish! ",

" Ya?! Ada apa?! ", sahut Changwook kesal saat menerima sambungan dari seseorang.

" Apa?! Baiklah aku segera kesana! ", Changwook pun memutuskan untuk berhenti mengikuti Yuri karena ada sesuatu yang mendesak.

~>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>~

" Hati - hati Sunbaenim! ", Yuri membungkukkan tubuhnya setelah Haein mengantarkan dirinya pulang.

" Neh, sampai jumpa Yuri ", Haein tersenyum namun saat pria itu sudah menjalankan mobilnya sepersekian detik senyumnya hilang, bagaimana pun dia sudah mendapat penolakan dan tak dipungkiri jika hatinya merasa kecewa.

Yuri menghempaskan tubuhnya di tempat tidur mininya, dia masih membayangkan wajah Haein yang mencoba terlihat baik - baik saja.

" Maafkan aku, Sunbaenim ", Yuri membenamkan wajahnya di bantal dengan perasaan bersalahnya.

Yuri menutup kedua maniknya untuk tidur namun tiba - tiba ponselnya berbunyi. Yuri pun mengambil ponselnya dan menerima panggilan dengan malas.

" Hallo ",

Mr. CEO [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang