Happy Reading!
Changwook membaca koran sambil menikmati kopi paginya, tak lama Yuri pun turun dengan pakaian rapi.
" Yuri, selesaikan pendidikan mu. Mulai saat ini kau tidak perlu magang lagi karena waktu magang mu sudah selesai ", ujar Changwook menyimpan koran disamping kiri kopinya.
" Aku masih dalam cutiku, jadi tidak apa jika aku masih bekerja ", sahut Yuri mengigit potongan roti yang sudah dilapisi selai cokelat.
" Tidak perlu cuti lagi, bukankah kau sudah memiliki aku? Aku bisa melunasi semua biayamu ",
" Tapi... ",
" Selesaikan kuliah lalu kita menikah ", Yuri terbatuk.
" Uhukk! Uhukk! ", Setelah minum air mineral Yuri menatap Changwook yang terlihat serius.
" Daepyonim, aku- ",
" Aku tahu kau masih takut tapi aku tidak ingin menunggu lebih lama. Setelah kau lulus kita akan mengadakan pesta pernikahannya ", Yuri terdiam, mungkin apa yang Shinhye katakan benar adanya dan Changwook bukanlah Ayahnya.
Lagi pula Yuri sudah tahu apa yang terjadi pada kedua orang tuanya. Tidak mungkin dia membiarkan hubungan mereka seperti itu terus kan?
" Baiklah, Daepyonim. Aku akan melakukannya ", Changwook tersenyum lalu mendekati Yuri dan mencium puncak kepala gadis nya itu.
----------------
Tae Joon terlihat gugup saat dirinya berhadapan dengan kedua orang tua Shinhye dan Seojoon. Shinhye menyuruhnya untuk datang ke sebuah restoran dimana mereka akan bertemu setengah jam lalu dan kini mereka dalam suasana begitu canggung.
" Ehem! ", Suara Tuan Park pecah di ruangan itu.
" Jadi anak muda, apa yang ingin kau sampaikan pada kami? ", Tuan Park memang berharap Shinhye bisa bersama Ji Changwook namun pemuda dihadapannya ini juga bukan pemuda biasa yang dapat diremehkan.
" Sebenarnya saya ingin meminta restu pada anda untuk melamar Puteri Anda karena kami saling mencintai satu sama lain ", Tae Joon menahan gugupnya dan lancar mengungkapkan maksudnya, semua orang menatap ke arahnya dan juga Shinhye.
" Apa yang dikatakannya benar Shinhye-ah? ", tanya Nyonya Park yang memandang pada sang Puteri.
" Benar Omma, aku sangat mencintainya. Jadi mohon beri kami restu ", sahut Shinhye meremas kedua tangannya, dia merasa takut jika kedua orang tuanya tidak merestui mereka.
" Apa pendapatmu Seojoon? ", Tuan Park meminta pendapat anak sulungnya.
" Hmmm menurutku dia pria yang berani dan sepertinya adik kecilku itu tidak bisa hidup tanpanya. Tentu saja aku akan mendukungnya karena dia terlihat serius pada Shinhye ", Seojoon mengedipkan sebelah matanya pada Shinhye membuat sang adik tersenyum penuh rasa syukur karena dibalik sikap menyebalkan sang kakak, Shinhye selalu merasa terlindungi oleh kakaknya itu.
Tae Joon pun tersenyum mendengar ucapan Seojoon. Dan Tuan Park tidak memiliki alasan untuk menolak karena melihat kemampuan Tae Joon bisa memajukan perusahaannya kelak.
" Kami akan menyetujuinya, kapan kalian akan meresmikan hubungan kalian? ",
" Terima kasih, Appa. Omma dan Oppa! ", Shinhye memekik senang.
" Terima kasih, Tuan. Aku ingin meresmikan secepatnya namun ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan. Setelah itu aku akan meresmikan hubungan kami ", Taejoon berujar namun Tuan Park tidak suka dengan panggilan yang dilontarkan Taejoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. CEO [ End ]
FanfictionGadis biasa yang ceria bertemu CEO tampan namun dingin dan sulit di dekati. Bagaimana kisahnya? Cek aja langsung 😉