Happy Reading!!!
" Ayo kita berkencan! ",
Yuri mengedipkan kedua maniknya dalam diam. Tiba - tiba saja kinerja otaknya melambat dari yang seharusnya.
" Daepyonim ", Changwook masih belum meninggalkan pandangannya dari gadis itu.
" Apa anda sedang sakit? Sepertinya anda sedang tidak sehat hingga berbicara melantur ", Changwook mengdengus dengan tawa, pria itu tidak percaya dengan respon dari Yuri.
" Kwon Yuri, apa kau benar - benar seorang gadis? ", Yuri mengangkat satu alisnya.
" Semua gadis berharap untuk bisa bersamaku bahkan mereka rela melakukan apapun untuk kencan denganku. Tapi lihatlah dirimu, apa kau benar - benar seorang gadis normal? ", Yuri merasa kesal, dia pun berniat menarik tangannya yang di pegangi Changwook namun malahan tubuhnya semakin jatuh kepelukan atasannya itu.
" Sepertinya kau sama dengan yang lain, buktinya kau malah semakin menjatuhkan dirimu padaku ", Changwook tersenyum miring.
" Anda salah Daepyonim, itu karena anda memegangi tanganku dan menarikku seperti itu! ", sangkal Yuri namun Changwook bisa melihat rona merah menghiasi wajah gadis itu.
" Baiklah, kau pasti masih ragu untuk menjawabnya. Aku tidak akan buru - buru tapi asalkan kau tahu aku tidak bisa menahan diriku terlalu lama jadi jangan heran jika nanti aku melakukan sesuatu yang membuatmu tidak nyaman ", Yuri terdiam karena merasa aneh dengan dirinya saat ini hingga gadis itu tersadar setelah mendengar suara telepon kantor Changwook.
Kring! Kring!
Yuri akhirnya bisa melepaskan diri dari Changwook, gadis menghela nafasnya mencoba menenangkan detak jantungnya yang bekerja dua kali lebih keras dari biasanya. Sedangkan Changwook mengulum senyuman sambil meraih gagang telepon yang masih berbunyi.
" Halo! ", Changwook menyapa dan ternyata seorang reseptionis yang menghubunginya jika ada Direktur perusahaan Kwon yang tidak lain adalah Ayah Yuri datang ingin menemui dirinya.
" Kalau begitu saya permisi ", Yuri hendak pamit namun Changwook menghentikannya.
" Direktur perusahaan Kwon datang untuk bertemu denganku, apa yang akan kau lakukan selanjutnya? ", Yuri terdiam, mengapa Ayahnya tidak bisa mengerti dirinya? Walaupun Yuri tidak berharap banyak namun tetap saja tidak ingin dimanfaatkan oleh Ayahnya itu.
" Tidak perlu khawatir, kita akan menemuinya bersama ", Changwook mendekati Yuri lalu memegang pipi gadis itu, Yuri menatap Changwook yang tersenyum padanya.
Mengapa Daepyonim yang seperti ini selalu membuat aku merasa tenang dan nyaman? Yuri pun mengangguk membalas tersenyum.
" Neh ",
~>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>~
Shinhye begitu bersemangat saat ini karena dia mendapat panggilan untuk magang di perusahan yang sama dengan Yuri berarti dia akan sering bertemu dengan Tae Joon. Shinhye masuk ke gedung bertingkat tinggi itu dan mendekati reseptionis bername tag Sunhwa.
" Permisi! Aku mendapat panggilan untuk wawancara magang. Kemana aku harus pergi? ", tanya Shinhye, Sunhwa menatap Shinhye dari atas hingga bawah.
Dia terlihat bukan sembarang orang, pakaiannya dan tasnya juga bermerk. Pikir Sunhwa mengamati Shinhye.
" Oh anda bisa langsung naik ke lantai 4 ", sahut Sunhwa ramah.
" Terima kasih ", Shinhye tersenyum lalu berjalan menuju lift, kedua netranya menangkap sosok Tae Joon yang berjalan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. CEO [ End ]
FanfictionGadis biasa yang ceria bertemu CEO tampan namun dingin dan sulit di dekati. Bagaimana kisahnya? Cek aja langsung 😉