Happy Reading!!!
" Brengsek! Siapa kau?! ", dengan ringis pria itu memaki Changwook yang menatapnya seakan siap membunuh kapan saja.
" Daepyonim, lepaskan dia. Sebaiknya kita segera bawa Shinhye pulang ", Yuri berujar melihat bagaimana wajah marah Changwook saat ini dan dia lebih memikirkan kondisi Shinhye sekarang.
Changwook segera memanggil beberapa orang keamanan lalu menyuruh mereka membereskan pria itu.
" Mengapa kau tidak bisa menungguku Huh?! Bagaimana kalau dia berbuat sesuatu padamu?! ", Changwook kini menatap Yuri tanpa merubah ekspresi wajahnya.
" Maaf, aku hanya khawatir pada Shinhye ", sahut Yuri merasa bersalah.
Tak lama Tae Joon muncul dengan nafas tersengal, sepertinya pria itu tidak sabar untuk sampai di tempat.
" Daepyonim! Yuri-ssi ! ", Yuri dan Changwook menoleh ke arah Tae Joon.
" Mengapa kau biarkan kekasihmu pergi dan mabuk seperti ini?! Kau membuat semua orang kesulitan! Apa kau tidak bisa menjaganya dengan baik?!", Changwook melampiaskan kekesalannya pada Tae Joon yang memasang wajah bersalah.
" Daepyonim... ", Yuri tahu Changwook sedang kesal namun dia merasa tidak seharusnya Changwook memarahi Tae Joon yang terlihat cemas dan bahkan nafasnya masih tersengal - sengal sekarang.
" Maafkan saya... ", Tae Joon merasa bersalah.
" Sebaiknya kau antar Shinhye pulang, dia sangat mabuk hingga tidak sadarkan diri ", ucap Yuri sambil menatap Shinhye yang memang sudah terlelap.
" Terima kasih ", Tae Joon pun mengangkat tubuh Shinhye untuk pulang sedangkan Yuri menoleh ke arah Changwook yang masih memasang wajah kesal.
" Mau sampai kapan Daepyonim kesal seperti ini Eoh? Sudah larut, ayo kita pulang ", Yuri menggandeng tangan Changwook sambil tersenyum yang langsung membuat kemarahan Changwook perlahan menghilang.
" Aish! Aku tidak bisa melakukan apapun padamu walaupun aku sangat kesal saat ini", Changwook mencubit hidung Yuri lalu tersenyum.
Keduanya pun kembali menuju mobil Changwook untuk pulang.
-------
Tae Joon menatap Shinhye yang terlelap, karena diapartementnya masih ada Ibu dan juga Nara sedangkan di rumah Shinhye sedang kosong karena keluarganya tidak ada di rumah. Tae Joon pun membawa Shinhye ke Hotel terdekat dan menyewa sebuah kamar.
" Maafkan aku ", Tae Joon menyentuh lembut rambut Shinhye lalu mencium keningnya.
Saat pagi mulai menyingsing, Shinhye membuka matanya dan mendapati dirinya berada di tempat asing.
" Dimana ini? ", Dengan kepala yang masih terasa pusing, Shinhye berjalan menuju kamar mandi dan mencuci wajahnya agar lebih segar.
" Bagaimana bisa aku sampai di Hotel? ", Shinhye mencoba mengingat apa yang terjadi semalam namun ingatannya sampai dia minum banyak karena kesal pada Tae Joon.
Setelah cukup menyegarkan diri, Shinhye keluar dan mendapati pintu kamar Hotel itu terbuka menampakkan Tae Joon yang membawa beberapa kantong ditangannya.
" Kau sudah bangun? Aku sudah membelikan sup pengar juga pakaian ganti untukmu ", Tae Joon menyapa dengan senyuman namun Shinhye terlihat tidak senang dengan kehadiran Tae Joon.
" Apa yang kau lakukan disini? Pergi saja pada teman kecilmu itu! ", Shinhye yang masih merasa kesal pun menyahuti.
Tae Joon menghela nafasnya perlahan lalu berjalan mendekati Shinhye yang menyimpan kedua tangannya didadadengan wajah kesalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. CEO [ End ]
FanfictionGadis biasa yang ceria bertemu CEO tampan namun dingin dan sulit di dekati. Bagaimana kisahnya? Cek aja langsung 😉