Satu persatu teman-teman dekatku datang. Ada Rara dan syifa.
"Ratu, Yasmin, kenalin mereka sahabat-sahabat aku dari desa. Rara, Syifa, mereka sahabat-sahabat aku dari sekolah baruku."
Mereka berempat lalu saling berjabat tangan. Tak terkecuali Ratu. Dia mau bergaul dengan Rara dan Syifa meskipun mereka datangnya dari desa. Ternyata pandanganku selama ini salah tentang siswa-siswi yang bersekolah di sekolah tinggi tersebut. Tak semuanya berwatak sombong dan membeda-bedakan teman seperti Jessica. Mereka banyak bertukar obrolan selama menemaniku. Aku hanya mendengarkan.
"Kapan-kapan mampir ke sekolah kami ya. Disana kalian akan melihat tradisi sekolah kami yang tak akan pernah kalian temui di sekolah-sekolah lain." Seru Syifa.
"Owh iya? Sepertinya itu menarik Ratu, buat tugas bahasa Indonesia kita, mengobservasi mengenai tradisi setempat. Gimana kalau kita memilih tradisi dari sekolah mereka?" Tanya Yasmin.
"Ide bagus. Aku setuju." Seru Ratu.
Dua jam setelah berlalunya para perempuan, Nathan akhirnya datang menjengukku. Seperti biasa dia datang membawa sebuah rangkaian bunga untukku. Nathan sudah seperti pangeran saja.
"Hai Mel,"
"Hai Nat."
"Sorry ya Mel, gue baru jenguk lo kesini. Tadi gue ada urusan di kantor polisi."
"Ngga apa-apa Nathan. Lagian aku juga udah tau dari awal."
"Tau dari siapa?"
"Ratu. Tadi dia kesini sama Yasmin."
"Ratu udah jenguk lo duluan?"
"Kenapa?"
"Mmm- ngga apa-apa sih."
"Ciee, pasti udah janjian mau bareng-bareng kesini ya?"
"Apaan sih lo Mel, masih aja ngeselin."
"Aww!" Nathan malah mencubit pipiku.
"Sorry sorry Mel, terlalu sakit ya?"
"Ngga kok. Lagi dong! Udah lama nih kita ngga ribut, he he."
"Mel, fokus sama kesembuhan lo dulu. Baru deh setelah itu kita ribut lagi. Gue juga udah kangen liat tingkah aneh lo di sekolah."
"Aneh? Aku aneh kenapa?"
"Ada deh."
"Kasi tau Nathan, kasi tau sekarang!"
"Ngga! Lo harus benar-benar sembuh dulu. Baru gue mau kasi tau."
Apa jangan-jangan Nathan tau aku sering salah tingkah kepadanya? Itu juga kan karena dia, siapa suruh perhatian berlebihan denganku yang bukan pacar.
Tok tok tok!
Seorang pria asing memasuki ruanganku tempatku dan Nathan berada sekarang. Dia tersenyum ke arahku.
"Mel, kenalin. Dia kakak gue, kak Andrea. Gue datang sama dia, tapi dia nunggu diluar dari tadi. Baru mau masuk."
"Andrea."
"Melati. Salam kenal ya kak."
"Owh jadi kamu yang namanya Melati? Nathan sering curhat ke kakak soal kamu. Kejadian yang menimpa kamu belum lama ini, Nathan yang cerita juga ke kakak. Kakak turut merasa prihatin ya Melati."
"Trimakasih kak Andrea. Tapi Nathan ngga pernah cerita ke Melati kalau dia punya kakak seganteng kak Andrea."
"Ha ha ha ha, kamu bisa aja Melati. Jadi ini yang bikin Nathan suka temanan sama kamu? Kamu itu lucu, dan juga pintar. Hampir setiap hari Nathan bikin lirik lagu yang ada nama kamunya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanti kita cerita tentang hari ini[THE END]
Teen FictionMumpung ada ide cerita, kenapa ngga dibuat? 😊😁 Jadi readers, cerita aku kali ini back ke tema sekolahan. Manfaatin waktu di rumah buat berimajinasi, kenapa tidak? Aku lagi seneng-senengnya sama couple ini, Yoriko dan Dj Ari😍😍 setelah tempo hari...