Chapter 30

1.6K 102 0
                                    

Selamat membaca....








Keesokan paginya sesuai janjinya gracia hari ini akan menemui kekasihnya itu,ya walaupun kondisinya masih lemah namun gracia berusaha untuk terlihat kuat di depan shani,ia tak mau kalau shani akan mencurigainya nanti.

Kini ia sudah berada di kantor nya menunggu shani,sperti biasanya ia mengerjakan apa yang seharusnya ia kerjakan,,sudah lebih dari seminggu ia tak masuk kantornya,banyak teman teman di kantor yang menanyakannya namun hanya di jawab seadanya oleh gracia.

Ceklek pintu ruangan terbuka,menampilkan shani yang baru saja datang mata mereka sempat bertemu namun shani dengan cepat mengalihkan pandangannya.

"Kemana aja kamu" tanya shani dengan nada datarnya.

Gracia menunduk" maaf" lirihnya.

"Bukan kata itu yang ingin aku dengar"

"Maaf aku..aku.." ucap gracia terbata bata.

"Kamu gak tau apa kalau aku itu khawatir banget sama kamu" ucap shani yang kini sudah memeluk gracia.

"Maaf" bisik gracia.

"Kamu gak ada kata lain apa selain kata maaf" gerutu shani melepaskan pelukannya itu.

"Ya gak ada karna aku udah salah sama kamu jadi aku minta maaf banget sama kamu"

"Iya iya aku maafin kok" sahut shani sambil tersenyum membuat gracia juga ikut tersenyum.

"Ngomong ngomong seminggu gak ketemu kok kamu kurusan sih sayang"

"Masa sihh perasaan kamu aja kali hon" elak gracia karna memang sebenarnya gracia juga merasa kalau tubuhnya itu sedikit lebih kurus.

"Coba kamu ngaca deh sayang,,ehh bentar ini apa"tanya shani tiba tiba membuat gracia langsung melihat ke arah apa yang shani maksud,gracia langsung melebarkan matanya.

"Duhhh mati gue"

"Sayang kok rambut kamu rontok banget ke gini mana banyak banget lagi"ucap shani mengambil rambut yang berada di baju gracia.

"Ohhh itu kemaren aku salah pake shampo hon" bohong gracia.

"Masa iya sihh kok sampai rontok kaya gini sihh,emang pake sampo apa" gracia mendadak panik ia bingung alhasil ia pun menjawab asal.

"Itu karna kemaren shampo nya abis jadi aku keramas pake rinso aja" ceplos gracia.

"Aelah gre alasan lo gak banget deh,semoga aja shani percaya,tuhan tolong hamba mu ini" batin gracia tak tenang.

"Hah gre itu sabun buat nyuci bukan buat keramas,pantes aja dong kalau kamu jadi rontok kaya gitu orang pake rinso" sahut shani.

Gracia hanya tersenyum menanggapinya,namun tiba tiba saja kepalanya terasa pusing,gracia berusaha menahan sakitnya kemudian hidung nya kembali mengeluarkan darah,gracia yang takut ketahuan ia langsung saja mencoba mengalihkan pandangan shani.

"Hon lihat itu di belakang kamu ada apa" ucap  gracia membuat shani membalikan badannya untuk menatap ke belakang di saat shani sudah menoleh ke belakang di saat itu lah gracia cepat cepat mengusap hidung nya dengan saputangan yang selalu ia bawa.

"Mana ahh orang gak ada apa apa" ucap shani dan kembali menatap gracia,namun gracia di buat gugup saat shani tiba tiba saja mendekatkan dirinya.

"Sayang kamu kenapa kok wajah kamu jadi pucet gitu,dan ini apa" ujar shani mengusap hidung gracia yang ternyata masih mengeluarkan darah.

"Astaga sayang kamu mimisan" panik shani kemudian ia mengambil tisu yang berada di mejanya dengan cepat shani langsung mengelap hidung gracia.

"Sayang kamu kenapa kamu lagi sakit,kalau lagi sakit kenapa di paksain buat ke kantor sih" omel shani.

"Aku gak papa kok hon,cuma sedikit pusing aja,paling bentar lagi juga sembuh kok"

"Aku anterin pulang ya sayang"

"Gak usah hon,lagian aku beneran gak papa kok" tegas gracia sembari mencoba menahan rasa sakit di kepalanya.

"Kamu yakin??? Tanya shani masih dengan nada khawatirnya.

"Iya aku yakin kok hon"

"Yaudah kamu istirahat di sofa aja ya kalau gitu" ucap shani.

Gracia pun hanya menganggukan kepalanya kemudian ia mulai berjalan ke arah sofa yang ada di ruangan shani tersebut,jujur saja badannya lemas gracia pun memutuskan untuk merebahkan dirinya,namun hanya beberapa detik gracia memejamkan matanya kemudian ia tiba tiba saja bangkit membuat shani yang sedang fokus dengan laptopnya langsung melirik ke arah gracia.

"Sayang kamu kenapa??? Tanya shani panik.

"Hon aku pulang aja ya,aku udah gak kuat nih" ucap gracia sembari memegang kepalanya.

"Aku anterin ya sayang"

Gracia dengan cepat menggelengkan kepalanya "gak usah hon aku naik taksi aja,kamu lanutin aja kerjanya ya bye hon"pamit gracia lalu ia mengecup kening shani singkat kemudian bergegas pergi.

"Sayang tunggu.." teriak shani namun gracia tak menghiraukan nya ia tetap berjalan dengan cepat.

"Dia kenapa ya kok aneh banget sih" ucap shani namun ia langsung kembali ke kursinya.

Sedangkan gracia sudah memberhentikan taksi dan bergegas pergi kerumah sakit,karna sebenarnya ia telah berjanji ke  papa nya kalau dia cuma pergi sebentar.









Jangan lupa vote & coment ya...

FIND ME IN YOUR MEMORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang